Perkecil Kesenjangan Gender, Menteri PPPA: Perempuan Harus Mandiri

Selain itu perempuan harus berdaya

Jakarta, IDN Times -  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menegaskan bahwa perempuan akan berdaya jika mereka diberdayakan terlebih dahulu untuk bisa mandiri.

Berpatokan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah daerah dapat mengintegrasikan upaya memperkecil kesenjangan gender dan pemberdayaan perempuan pada rencana kerja di tingkat daerah, sehingga urusan wajib non pelayanan dasar yaitu urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dapat diterapkan. 

“Perempuan memiliki potensi luar biasa dalam ekonomi dan kewirausahaan, apalagi dengan jumlah penduduk perempuan dan juga anak yang mengisi dua per tiga penduduk di Indonesia. Artinya, memberdayakan perempuan menjadi hal yang sangat penting agar dapat mencapai potensi optimalnya,” ujar Menteri PPPA dalam keterangannya, Kamis (21/7/2022).

1. Perempuan kuat secara ekonomi dan kewirausahaan

Perkecil Kesenjangan Gender, Menteri PPPA: Perempuan Harus MandiriMenteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Talkshow Peran Perempuan dalam Peningkatan Potensi Ekonomi Daerah, Rabu (20/7/2022). (dok. Humas KemenPPPA)

Keseriusan untuk berdayakan perempuan Indonesia salah satunya adalah kuat secara ekonomi dan kewirausahaan, sebagai upaya kurangi isu ketimpangan gender yang tinggi di Indonesia. Perempuan, menurut Bintang, masih dihadapkan pada pola diskriminasi dan ketidakadilan di berbagai macam sektor pembangunan nasional.

Hal tersebut dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mengukur kualitas hidup manusia dari tiga aspek penting, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, Indeks Pembangunan Gender (IPG) yang membandingkan IPM perempuan dan laki-laki, serta Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) yang mengukur peran aktif perempuan terutama dalam bidang politik, pengambilan keputusan, serta ekonomi. 

Dia menjelaskan dengan rendahnya peringkat Indonesia dalam ketiga indeks tersebut mencerminkan potret buruk ketimpangan gender di Indonesia. 

“Ketimpangan gender ini terjadi karena adanya konstruksi sosial dan stereotip yang muncul karena mengakarnya budaya patriarki yang membuat perempuan memiliki beban ganda. Hal ini menjadi tugas bersama untuk menyelesaikan paradigma tersebut, yang dimulai dari peran dan partisipasi perempuan itu sendiri, serta tokoh masyarakat, dan juga tokoh agama,” katanya.

Baca Juga: W20 Bahas Isu Diskriminasi Gender, Bisa Tuntas Jika Bekerja Sama

2. Dominasi perempuan dalam UMKM berhasil menjadi roda ekonomi

Perkecil Kesenjangan Gender, Menteri PPPA: Perempuan Harus MandiriPelaku UMKM sedang mempelajari pembayaran secara digitalisasi di pameran UMKM Gayeng 2022 di Mal Paragon Semarang. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Nyatanya, kata Bintang, kaum perempuan terlihat dari kapasitas 50 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Dominasi perempuan dalam UMKM berhasil menjadi roda penggerak strategis pembangunan ekonomi nasional.

"Perempuan dinilai lebih cakap dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Perempuan juga memiliki kelebihan dalam mengelola keuangan karena lebih terbiasa mengelola keuangan rumah tangga. Untuk itu, tidak ada alasan bagi perempuan untuk tidak bisa menjadi berdaya,” kata dia.

Baca Juga: Komnas Perempuan: Penyiksaan Seksual Tahanan Perempuan Harus Berakhir

3. Berdaya secara ekonomi bakal tingkatkan kesejahteraan bersama

Perkecil Kesenjangan Gender, Menteri PPPA: Perempuan Harus MandiriMenteri PPPA Bintang Puspayoga dalam Talkshow Peran Perempuan dalam Peningkatan Potensi Ekonomi Daerah, Rabu (20/7/2022). (dok. Humas KemenPPPA)

KemenPPPA diberikan arahan untuk tingkatkanpemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berspektif gender. Hal ini jadi upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, serta upaya mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan dan anak perempuan.

Perempuan disebut sebagai adalah kekuatan bangsa, sehingga jadi penting untuk terus mengoptimalkan potensi-potensi yang dimiliki, terutama dalam bidang ekonomi. Perempuan yang berdaya secara ekonomi itu akan meningkatkan kesejahteraan bersama, baik di dalam rumah tangga maupun bangsa. 

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya