Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Anak Muda yang Gesit
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengatakan Indonesia membutuhkan anak muda yang berani, gesit, dan selalu optimistis untuk membangun negara ini. Sikap tersebut akan menjadi modal untuk memenangi pertarungan global.
"Usia muda membawa energi perubahan, berpikir positif, berani melakukan lompatan, bergerak lebih lebih lincah dan gesit dan selalu optimistis melihat masa depan," kata Jokowi saat memberikan sambutan di acara Ulang Tahun Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke-6 secara virtual, Minggu (29/11/2020).
1. Kalahkan rutinitas yang monoton dengan inovasi
Menurut Jokowi, anak muda yang cepat akan mampu mengalahkan orang yang lambat, selain itu orang-orang yang inovatif bisa mengalahkan rutinitas dan sesuatu yang monoton. Dia melihat kecepatan, kreativitas dan inovasi tersebut ada dalam tubuh PSI.
Baca Juga: Elektabilitas PDIP dan PSI Naik di Tengah Maraknya Partai Baru
2. Indonesia kini di puncak bonus demografi
Editor’s picks
Jokowi mengatakan Indonesia sedang memasuki era puncak bonus demografi, di mana anak muda akan menjadi segmen terbesar dari populasi penduduk.
"Proporsi anak muda yang besar ini akan bisa menjadi tonik yang menguatkan bangsa kita, tetapi juga bisa menjadi toxic, menjadi racun bila kita tidak siap dari sekarang," ujarnya.
Jokowi mengatakan setiap tahun ada 2,9 juta penduduk usia kerja yang masuk ke pasar kerja. Di tengah pandemik terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemik COVID-19.
3. Ajak PSI untuk menciptakan lapangan kerja
Jokowi mengajak PSI menjadi bagian dari upaya menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. PSI diharapkan dapat membentuk kreativitas dan penggerak optimisme anak muda dalam menyelesaikan persoalan bangsa lewat ide dan inovasi.
"Selamat merayakan ultah keenam PSI, dan teruslah hadir menginspirasi kebaruan untuk melakukan lompatan kemajuan," ujarnya.
Baca Juga: Survei: Elektabilitas PDIP, PSI dan PKS Meningkat