Profil Neta S Pane, Ketua Presidium IPW yang Awasi Polisi Sampai Wafat

Mata elang kepolisian RI Neta S Pane meninggal Rabu pagi

Jakarta, IDN Times - Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta Saputra Pane tutup usia, Rabu (16/6/2021), sekitar pukul 10.40 WIB.

Pria kelahiran Medan 18 Agustus 1964 ini dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Bekasi Barat. Kabar kepergiannya menyebar hingga ke media sosial.

Baca Juga: Ketua Presidium IPW Neta S Pane Wafat, Sempat Dirawat karena COVID-19

1. Neta menjabat ketua IPW hingga akhir hayatnya

Profil Neta S Pane, Ketua Presidium IPW yang Awasi Polisi Sampai WafatNeta S Pane. (ANTARA/Andika Wahyu)

Neta meninggal di usia 56 tahun. Dia merupakan seorang aktivis dan wartawan Indonesia. Sejak 2004, Neta sudah menjadi mata elang yang mengawasi kinerja lembaga Kepolisian Republik Indonesia.

Dia menjadi Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) sejak 2004 hingga wafatnya pada 2021.

2. Pernah menjadi reporter hingga jadi redaktur pelaksana

Profil Neta S Pane, Ketua Presidium IPW yang Awasi Polisi Sampai WafatNeta S Pane. (ANTARA/Andika Wahyu)

Kariernya menjadi wartawan dilakoni sejak 1984, kala itu dia bekerja sebagai reporter di Surat Kabar Harian (SKH) Merdeka, Jakarta. Kemudian dia juga sempat menjadi redaktur pelaksana di surat kabar tersebut pada 1991.

Kariernya menanjak naik, dan kemudian menjadi asisten redaktur pelaksana di Harian Terbit Jakarta pada 1993 dan jadi redaktur pelaksana di Koran Aksi Jakarta.

3. Neta sebagai pemimpin redaksi dan ketua IPW

Profil Neta S Pane, Ketua Presidium IPW yang Awasi Polisi Sampai WafatNeta S Pane. (dok. ANTARA News)

Dia kemudian menjadi Wakil Pemimpin Redaksi Surat Kabar Jakarta 2002-2004 dan memulai karier sebagai Ketua Presidium IPW pada 2004 hingga akhir hayatnya.

Dilansir dari situs resmi IPW, disebutkan bahwa Polri memiliki wewenang besar dalam penegakan hukum. Penyalahgunaan kekuasaan, baik secara individual maupun organisatorik kerap kali terjadi dalam sejarah perkembangan Polri. Maka dari itu, Neta dan sejumlah pihak merasa perlu membentuk wadah yang independen, yaitu IPW.

Baca Juga: IPW: Kapolri Sigit Harus Segera Tuntaskan Kasus Penembakan Laskar FPI

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya