Tangkis Ombudsman, Wagub DKI Klaim Vaksinasi di Jakarta Paling Cepat

Ombudsman Jakarta Raya sebut ada persoalan di DKI

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui proses vaksinasi di Jakarta menghadapi sejumlah masalah. Namun, dia justru mengklaim vaksinasi di Ibu Kota berjalan paling cepat.

Dia mengakui bahwa masalah awal vaksinasi di Jakarta adalah karena kedatangan vaksin yang memerlukan waktu secara bertahap. Lalu, masalah kesiapan masyarakat serta jajaran untuk menggelar vaksinasi.

"Bukannya lamban. Pertama terkait vaksin, target dari pemerintah pusat kan baru dibuat demi percepatan. Sejujurnya kalau kita bicara jujur di Jakarta ini progres yang paling cepat melaksanakan vaksinasi," ujarnya di Balai Kota Jakarta, Senin (5/4/2021) malam.

Hal ini disampaikan setelah sebelumnya, Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Jakarta Raya menemukan persoalan keterlambatan vaksinasi di Jakarta.

Baca Juga: Selain Tak Dapat Bansos, Tolak Vaksinasi di DKI Bisa Didenda Rp5 Juta 

1. Kejar suntikan 1,2 juta vaksin dalam dua pekan

Tangkis Ombudsman, Wagub DKI Klaim Vaksinasi di Jakarta Paling CepatInfografis Penerima Vaksin Tahap Dua (IDN Times/Sukma Shakti)

Proses vaksinasi di DKI Jakarta masih terus berlangsung. Riza menjelaskan bahwa pihaknya bakal segera mengejar sisa 1,2 juta vaksin yang belum disuntikkan bagi masyarakat di DKI Jakarta. Riza mengatakan jika dalam waktu sehari ada 50-70 vaksinasi maka angka 1,2 juta dapat dikejar dalam waktu dua pekan.

"Ya kita usahakan dalam dua minggu ke depan mudah-mudahan bisa terkejar, kita usahakan secepat mungkin," ujarnya.

Pemprov DKI Jakarta melaporkan bahwa jumlah sasaran vaksinasi tahap 1 dan 2 (tenaga kesehatan, lansia, dan pelayan publik) sebanyak 3.000.689 orang. Total vaksinasi dosis 1 saat ini sebanyak 1.352.341 orang (45,1 persen) dan total vaksinasi dosis 2 kini mencapai 498.072 orang (16,6 persen).

Rinciannya, yaitu untuk tenaga kesehatan, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 121.850 orang (108,5 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 105.514 orang (94,0 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 112.301 orang.

Sedangkan, pada kelompok lansia, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 488.136 orang (53,5 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 83.786 orang (9,2 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 911.631 orang.

Pada kelompok pelayan publik, vaksinasi dosis 1 telah dilakukan kepada 742.355 orang (37,6 persen) dan vaksinasi dosis 2 mencakup 308.776 orang (15,6 persen), dengan target vaksinasi sebanyak 1.976.757 orang.

2. Ombudsman Jakarta Raya temukan persoalan keterlambatan vaksinasi di DKI Jakarta

Tangkis Ombudsman, Wagub DKI Klaim Vaksinasi di Jakarta Paling CepatIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Ada sejumlah masalah yang ditemukan Ombudsman RI Perwakilan Jakarta Raya terkait pelaksanaan vaksinasi di Jakarta. Pertama, proses verifikasi data di tiap tahapan yang merujuk pada Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021, tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).

Kedua, pendataan bottom up, menjadi pekerjaan tambahan yang membebani para tenaga kesehatan yang awalnya tidak dipersiapkan untuk terlibat dalam proses verifikasi tersebut, karena didesain untuk proses pendataan secara top down.

“Inilah masalah kedua yang muncul, ketidaksiapan nakes dan kompetensi mereka dalam melakukan pemilahan data untuk diverifikasi,” Kepala Perwakilan Ombudsman Jakarta Raya Teguh P Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa (30/3/2021).

Baca Juga: Vaksinasi di DKI Jakarta Terancam Melambat, Begini Usulan Ombudsman

3. Ombudsman usul agar strategi vaksinasi diubah

Tangkis Ombudsman, Wagub DKI Klaim Vaksinasi di Jakarta Paling CepatIlustrasi vaksinasi COVID-19. ANTARA FOTO/Jojon

Kondisi tersebut, kata Teguh, diperparah dengan kebijakan pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), terkait target vaksinasi di setiap tahapan yang berubah dengan cepat dan level otoritas yang mengeluarkannya.

Oleh karena itu Ombudsman mengusulkan, agar pemerintah pusat mengubah strategi vaksinasi COVID-19 dengan pendekatan tahapan. Usulan ini untuk mempercepat proses vaksinasi dan mencapai herd immunity seperti yang diharapkan, setelah mengkaji vaksinasi di Jakarta tidak berjalan sesuai harapan.

“Saran ini kami sampaikan setelah kami melakukan kajian terhadap program vaksinasi di Jakarta, yang tidak mencapai angka kecepatan seperti yang diharapkan,” kata Teguh.

Baca Juga: Ini Daftar Lokasi Vaksinasi untuk Lansia di DKI Jakarta

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya