Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi Mandiri

Ada 451 kasus pasien meninggal saat isolasi mandiri

Jakarta, IDN Times - Kasus COVID-19 di Indonesia kian meroket. Peningkatan kasus positif harian di Indonesia saat ini menempati urutan kedua tertinggi di dunia. Dalam waktu 24 jam, ada 54.517 kasus baru di Indonesia.

Banyak pasien COVID-19 saat ini tengah mendapat perawatan di rumah sakit, hingga pada 12 Juli 2021, DKI Jakarta melaporkan bahwa tingkat keterisian tempar tidur isolasi di Jakarta mencapai 91 persen sedangkan ICU mencapai 94 persen.

Bukan hanya itu, tak sedikit warga yang saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, berjuang sendirian melawan ganasnya COVID-19 hingga ada yang berujung kematian.

Baca Juga: Cerita Petugas BPBD Bekasi Jemput 193 Jenazah Pasien COVID-19 Isoman

1. Ada 451 kasus pasien meninggal saat isolasi mandiri

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi Mandiriilustrasi warga yang isolasi mandiri (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

LaporCovid19 menemukan, setidaknya ada 451 kasus pasien COVID-19 meninggal ketika isolasi mandiri atau saat mencari rumah sakit. Angka itu berdasarkan data yang dihimpun hingga Senin (12/72021) dari percakapan media daring Twitter, laporan aduan, dan pemberitaan media online.

Kematian pasien COVID-19 saat isolasi mandiri dilaporkan dari berbagai daerah di Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan paling bakyak terjadi di Jawa Barat.

Menurut catatan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), setidaknya terdapat 446 pasien isolasi mandiri meninggal dalam 7 hari terakhir (30 Juni-6 Juli 2021) di 12 kabupaten/kota di Jawa Barat. 

2. Tren kematian saat isolasi mandiri sudah mulai terjadi di luar Pulau Jawa

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi MandiriPemakaman jenazah pasien COVID-19 di TPU Rorotan, Jakarta Utara (4/7/2021). (IDN Times/Uni Lubis)

Co-inisiator LaporCovid19 Ahmad Arif dalam siaran persnya mengatakan, tren kematian ketika isolasi mandiri cukup intens terjadi belakangan ini dan tampak seperti fenomena gunung es.

"Tren yang menarik belakangan ini adalah kematian ketika isolasi mandiri sudah mulai terjadi di luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, atau Nusa Tenggara Timur, dan Sumatra Barat. Ini menjadi semacam indikasi bahwa penyebaran wabah ini sudah intens di luar Pulau Jawa dan perlu menjadi perhatian kita bersama," ujarnya dikutip, Kamis (15/7/2021).

3. Pasien meninggal saat isoman karena terlambat ditemukan dan mendapat pertolongan pertama

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi MandiriSenior Advisor Gender and Youth for the Director-General di WHO sekaligus Founder Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Diah Saminarsih di program "Ngobrol Seru: Darurat COVID-19 di Tengah HUT DKI ke-494”, Selasa (22/6/2021). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Penasihat Senior Urusan Gender dan Pemuda untuk Direktur Jenderal WHO dan Pendiri CISDI, Diah Saminarsih mengatakan, peningkatan kasus kematian pasien isolasi mandiri (isoman) adalah tanda bahaya robohnya sistem kesehatan nasional.

“Tiadanya kesiapan memperkokoh pilar-pilar penanggulangan krisis kesehatan membuat penanganan pandemi seperti kehilangan arah dan tidak cekatan merespons lonjakan transmisi," ujar dia.

Diah mengatakan, di hulu layanan kesehatan primer tidak disiapkan untuk menghadapi beban kerja berlapis. Hal ini menyebabkan keterbatasan tenaga, keterbatasan fasilitas deteksi kasus dan perawatan, serta alat kesehatan untuk kegawatdaruratan seolah menciptakan kebuntuan dalam penanganan fase kritis saat ini.

"Padahal, semua tantangan tersebut dapat diatasi kalau saja strategi penanganan pandemi khususnya untuk layanan kesehatan primer, telah disiapkan sejak pandemi ini mulai 16 bulan yang lalu. Akibatnya pasien terlambat ditemukan, terlambat mendapat pertolongan pertama, terlambat dirujuk," ujar Diah.

4. Ada 23 jenazah pasien isoman dievakuasi di Jakarta Timur

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi MandiriPetugas mengendarai mobil layanan Ambulans Gawat Darurat (AGD) di Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta, Jakarta, Jumat (25/6/2021). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra.

Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur bahkan sudah mengevakuasi 23 jenazah pasien COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri.

Kasi Pengawasan dan Pengendalian Sudin Perhubungan Jakarta Timur Riky Erwinda mengatakan, seluruh jenazah dievakuasi dengan kendaraan Dinas Operasional Sudinhub Jakarta Timur yang sudah dimodifikasi untuk pemulasaran jenazah.

"Kita membantu membawa 23 jenazah yang meninggal dunia di rumah untuk dibawa ke sejumlah TPU. Dievakuasi menggunakan KDO (kendaraan dinas operasional)," ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Sabtu (10/7/2021), seperti dikutip dari ANTARA..

5. Pasien COVID-19 di Bekasi ditemukan meninggal di kamar mandi

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi MandiriBPBD Kota Bekasi evakuasi jenazah COVID-19 yang sedang melakukan isoman di rumah. (dok. BPBD Kota Bekasi)

Baru-baru ini, bahkan seorang pasien COVID-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat, meninggal dunia di kamar mandi saat tengah menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Hal itu diceritakan oleh petugas penjemput jenazah COVID-19 BPBD Kota Bekasi, Rinto Butarbutar. Peristiwa itu terjadi pekan ini.

"Baru hari Minggu kemarin, ada warga Mustika Jaya meninggal di kamar mandi," kata Rinto kepada IDN Times, Selasa (13/7/2021).

6. Warga meninggal saat isoman harus jadi pembelajaran

Terlambat Ditemukan, Satu per Satu Warga Wafat Saat Isolasi MandiriRiza Patria (IDN Times/Aryodamar)

Banyaknya pasien COVID-19 yang meninggal saat isolasi mandiri juga disorot oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Menurutnya, hal ini perlu menjadi isu yang diperhatikan sekaligus jadi pembelajaran bersama.

"Kalau ada yang meninggal, ini menjadi perhatian kita, pelajaran kita bersama, penanganan memang kita upayakan yang terbaik dan secepatnya. Namun, demikian kami juga manusia," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (30/6/2021).

Maka dari itu, dia meminta agar masyarakat tetap berada di rumah dan menjaga kesehatan masing-masing, karena tenaga kesehatan juga sudah berupaya memberi penanganan untuk pasien COVID-19.

Baca Juga: Sehari Bisa 30 Jenazah Dimakamkan, 2 TPU di Bekasi Nyaris Penuh 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya