Tiap Pekan Hutan Mangrove Indonesia Hilang Seluas 3 Kali Lapangan Bola

Setiap tahunnya hampir 52.000 hektare mangrove musnah

Jakarta, IDN Times - Fungsi mangrove sebagai penyerap karbon dapat berdampak bagi perubahan iklim. Mangrove atau yang disebut juga hutan bakau di Indonesia kini tengah mengalami masa kritis.

Indonesia merupakan negara dengan 23 persen dari penghasil mangrove di dunia. Manajer Kampanye Keadilan Iklim WALHI Yuyun Harmono menjelaskan, dari 3,4 juta hektare mangrove yang ada di Indonesia, lebih dari 50 persen dalam kondisi rusak.

Keadaan ini merupakan dampak dari adanya ekspansi lahan mangrove yang tidak pada fungsinya.

1. Mangrove rusak karena ekspansi kelapa sawit

Tiap Pekan Hutan Mangrove Indonesia Hilang Seluas 3 Kali Lapangan BolaANTARA FOTO/Basri Marzuki

Salah satu penyebab rusaknya mangrove Indonesia adalah adanya ekspansi perkebunan kelapa sawit dalam skala besar. Keberadaan kebun kelapa sawit di pesisir pantai dan pulau kecil yang dulunya adalah mangrove menghilangkan fungsi penting mangrove.

"Mangrove penting, harus dilindungi karena menyerap karbon dan
ekosistem penting buat masyarakat pesisir, tsunami. Penting bagi antisipasi dan penting bagi mitigasi perubahan iklim," ujar Yuyun pada IDN Times, Kamis (19/9).

2. Serahkan saja pengelolaan mangrove ke masyarakat

Tiap Pekan Hutan Mangrove Indonesia Hilang Seluas 3 Kali Lapangan BolaIDN Times/Reza Iqbal

Dalam laporan WALHI pada Juli 2018, setiap tahunnya hampir 52.000 hektare mangrove musnah di Indonesia, dalam sepekan deforestasi mangrove setara dengan tiga kali luas lapangan bola.

Yuyun menyarankan pengelolaan mangrove lebih baik diberikan pada masyarakat. Bukan berarti ketika hutan bakau dikonservasi masyarakat tidak boleh masuk untuk mengurus.

"Kita harus menyerahkan pengelolaan mangrove itu ke masyarakat, jadi bukan dikonservasi terus masyarakat gak boleh masuk di situ, tidak boleh mengambil keuntungan dari situ, keuntungan bisa dari banyak hal ya, bisa masyarakat jadikan itu eco-wisata, bisa juga dengan mengelola produk mangrove," ujar Yuyun.

Baca Juga: Hutan Mangrove Minimalkan Dampak Tsunami Di Laut Selatan Jawa 

3. Jaga mangrove dengan tidak buang sampah sembarangan

Tiap Pekan Hutan Mangrove Indonesia Hilang Seluas 3 Kali Lapangan BolaIDN Times/Daruwaskita

Cara terbaik untuk mengatasi keadaan mangrove saat ini adalah dengan menjaga kebersihan, tidak membuang sampah plastik sembarangan, karena sampah yang ada di laut juga akan kembali ke darat.

Menurut Yuyun harus ada perubahan dari sektor yang lebih besar, tidak ada lagi ekspansi perkebunan kelapa sawit serta properti.

4. Produksi emisi karbon di Jakarta

Tiap Pekan Hutan Mangrove Indonesia Hilang Seluas 3 Kali Lapangan BolaANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Fungsi hutan bakau sangat penting bagi pengurangan emisi karbon, satu hektare mangrove mampu menyerap 1.000 ton karbon. Indonesia telah kehilangan kesempatan untuk menyerap 52 juta ton karbon per tahunnya.

Di Jakarta sendiri hanya tersisa 300 hektare hutan mangrove sedangkan produksi emisi karbon di Jakarta 206 juta ton per tahun.

Baca Juga: Ternyata Ini Peran Hutan Mangrove Menekan Perubahan Iklim Indonesia

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya