Tolak RUU Ciptaker, Buruh Geruduk Kantor Anies Baswedan

Buruh minta Anies dan DPRD DKI menolak RUU Ciptaker

Jakarta, IDN Times - Sejumlah serikat buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Jakarta mendatangi Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/3). Mereka datang untuk menyuarakan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Cipta Tenaga Kerja (RUU Ciptaker).

Massa tidak hanya menyampaikan protes kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, tapi juga kepada DPRD DKI Jakarta. DPRD diminta untuk menyampaikan sikap pada Presiden Joko "Jokowi" Widodo agar berani membatalkan RUU Ciptaker.

Baca Juga: Pasal-pasalnya Mengebiri, 500 Buruh Jateng Aksi Tolak RUU Omnibus Law

1. Pemerintah dinilai hanya hadir untuk membela kepentingan pemilik modal atau penguasa

Tolak RUU Ciptaker, Buruh Geruduk Kantor Anies BaswedanDemo tolak RUU Ciptaker oleh Gerakan Buruh Jakarta di depan Balai Kota DKI (Dok. Gerakan Buruh Jakarta)

Menurut massa, RUU Ciptaker yang diserahkan pemerintah ke DPR pada 12 Februari lalu, telah membuktikan bahwa pemerintah hanya hadir untuk membela kepentingan pemilik modal atau penguasa.

Karena itu, buruh meminta pimpinan DPRD DKI dan Gubernur Anies Baswedan untuk menyatakan sikap menolak RUU Ciptaker yang akan dibahas DPR.

2. Massa berunjukrasa di dua tempat: kantor Anies dan DPRD DKI

Tolak RUU Ciptaker, Buruh Geruduk Kantor Anies BaswedanIDN Times/Gregorius Aryodamar P

Massa sendiri memulai aksinya dengan mendatangi kantor Gubernur Anies Baswedan di Jalan Medan Merdeka Selatan. 

Setelah itu, mereka bergerak menuju Jalan Kebon Sirih untuk menyampaikan aspirasi di depan Gedung DPRD DKI Jakarta.

3. Serikat pekerja tidak dilibatkan dalam proses penyusunan RUU Ciptaker

Tolak RUU Ciptaker, Buruh Geruduk Kantor Anies BaswedanDemo tolak RUU Ciptaker oleh Gerakan Buruh Jakarta di depan Balai Kota DKI (Dok. Gerakan Buruh Jakarta)

Menurut massa, kebijakan RUU Ciptaker hanya menyulitkan rakyat dan mempedulikan kepentingan investasi saja. Hal ini, kata mereka, terlihat dari tidak dilibatkannya serikat pekerja dalam proses penyusunan RUU Ciptaker.

"Isi RUU ini juga dirasa mengerikan bagi kelangsungan hidup kaum buruh. Buruh berpendapat, RUU Ciptaker ibarat memberikan cek kosong kepada pemerintah yang berkuasa untuk semaunya sendiri mengatur kehidupan bernegara," demikian pernyataan Gerakan Buruh dalam keterangan tertulis.  

Baca Juga: Buruh dan Mahasiswa Tolak Omnibus Law, Bundaran Waru Lumpuh Total

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya