Turun Naik Indeks Pembangunan Manusia di Wilayah IKN
Intinya Sih...
- Upacara peringatan HUT ke-79 RI akan dilaksanakan di IKN Nusantara, yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
- Pindahnya ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2019 setelah meminta izin pada parlemen.
- Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Penajam Paser Utara mengalami penurunan pada 2020 tetapi status pembangunan manusia masih dalam kategori "Tinggi".
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ibu Kota Negara (IKN) tengah bersiap memasuki babak baru. IKN bernama Nusantara itu terletak di dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yaitu Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Upacara peringatan HUT ke-79 RI akan dilaksanakan di IKN. Menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju bahkan sudah rapat dengan Presiden Joko “Jokowi” Widodo di IKN.
Jokowi resmi umumkan ibu kota pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) pada 2019. Pengumuman ini diawali dengan meminta izin pada parlemen saat Jokowi menyampaikan nota keuangan dan RAPBN 2020 pada Jumat (16/8/2019).
Dalam perjalanannya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengatakan, keberadaan IKN mampu meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di Pulau Kalimantan, terutama Kalsel.
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Sekretariat Daerah (Setda) Kalsel Husnul Hatima, seperti dilansir ANTARA pada Juni 2024 menjelaskan, IPM Kalimantan akan meningkat seiring berlangsungnya pembangunan IKN Nusantara ini.
“Pada 2023, Kalsel yang berjumlah penduduk 4,22 juta mampu meraih IPM di angka 74,66 poin. Ini akan terus meningkat seiring berlangsungnya pembangunan IKN,” kata dia.
Di tengah proses pembangunan ibu kota baru, kondisi pembangunan manusia di wilayah ini juga jadi satu hal yang perlu dipandang. Menurut United Nation Development Programme (UNDP), pembangunan manusia melibatkan perluasan pilihan bagi penduduk, yang mencakup umur panjang dan sehat, pengetahuan, serta peluang produktif.
Diketahui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang diperkenalkan pada 1990, mengukur akses penduduk terhadap pendapatan, kesehatan, dan pendidikan, sebagai refleksi keberhasilan pembangunan.
1. Indeks Pembangunan Manusia pada 2020
Indeks Pembangunan Manusia di Penajam Paser Utara mengalami penurunan pada 2020 setelah konsisten meningkat selama 2010-2019. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) turun menjadi 71,41, turun 0,23 poin dari tahun sebelumnya yang sebesar 71,64. Pertumbuhan IPM tahun 2020 negatif, sebesar -0,32 persen, dibandingkan pertumbuhan 0,72 persen pada 2019.
Editor’s picks
Meskipun mengalami penurunan, status pembangunan manusia tetap dalam kategori "Tinggi". Semua komponen IPM meningkat kecuali Pengeluaran Per Kapita yang turun. Sementara, Usia Harapan Hidup (UHH) menjadi komponen dengan pertumbuhan tertinggi, dengan capaian 71,41 tahun.
2. IPM Penajam Paser Utara pada 2021
Dikutip dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS), IPM adalah alat ukur untuk menilai pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah, meskipun tidak mencakup semua dimensi. IPM tetap dianggap mampu mengukur aspek-aspek utama pembangunan manusia, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Di Kabupaten Penajam Paser Utara, pembangunan manusia terus mengalami peningkatan, terlihat dari kenaikan IPM sebesar 5,09 poin dalam sepuluh tahun (2011-2021) yakni 66.92 pada tahun 2011 menjadi 72.01 pada tahun 2021. Peningkatan ini menunjukkan bahwa kualitas hidup masyarakat di Penajam Paser Utara semakin membaik dari berbagai aspek penting.
Selain itu, Indikator Angka Harapan Hidup (AHH) di Kabupaten Penajam Paser Utara disebut merepresentasikan aspek kesehatan yang terus meningkat pada 2011. AHH di kabupaten ini pada 2020 adalah 71.41 dan 2021 meningkat 71.68, ada peningkatan 0.27 poin.
3. IPM Penajam Paser Utara pada 2022
Pada 2022 nilai IPM di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai 72.55. Nilai IPM tersebut merupakan capaian IPM tertinggi selama sepuluh tahun terakhir. Kenaikan ini mengindikasikan adanya perbaikan kualitas IPM pasca-dampak wabah pandemik global, yang baru berakhir sekitar pertengahan 2022.
Sedangkan AHH Kabupaten Penajam Paser Utara tahun 2021 adalah 71.68 dan pada tahun 2022 meningkat menjadi 71.71. Aspek pendidikan pada IPM dicerminkan oleh indikator Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Capaian RLS meningkat dari 7.30 tahun pada tahun 2013 menjadi 8.51 tahun di tahun 2022. Artinya, rata-rata jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk Kabupaten Penajam Paser Utara berusia 25 tahun ke atas dalam menjalani pendidikan formal pada tahun 2021 berkisar antara 8 sampai 9 tahun atau setara dengan kelas dua SMP.
Namun, belum ada data resmi IPM 2023 dan 2024 di Kabupaten ini. Dilansir statistik daerah Penajam Paser Utara yang dirangkum BPS pada 2023, dijelaskan laju pertumbuhan penduduk pada 2022 mencapai 1,32.