Uji Coba Sekolah Tatap Muka di DKI Tak Berlangsung Sepekan Penuh

Jadwal masuk akan berganti-ganti

Jakarta, IDN Times - Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja mengakan agenda uji coba sekolah tatap muka tidak akan berlangsung selama satu pekan penuh. Nantinya, dijadwalkan untuk diadakannya penyemprotan disinfektan usai kegiatan belajar mengajar.

Penyemprotan akan berlangsung pada Selasa dan Kamis, menurut Taga. Sisanya akan ada pembelajaran untuk tingkatan tertentu di setiap level sekolah.

"Jadi Selasa ada penyemprotan disinfektan, enggak ada pembelajaran. Pada Rabu, kelas 5 SD, 8 SMP dan 11 SMA (sekolah tatap muka). Lalu, Kamis penyemprotan disinfektan. Pada Jumat, giliran kelas 6 SD, 9 SMP, serta 12 SMA" kata Taga Radja saat dikonfirmasi awak media, Senin (5/4/2021).

Baca Juga: DKI Jakarta Siapkan 96 Sekolah Untuk Belajar Tatap Muka

1. Siswa PAUD, TK dan SD kelas 1-3 masih belajar di rumah

Uji Coba Sekolah Tatap Muka di DKI Tak Berlangsung Sepekan PenuhIlustrasi belajar di rumah (IDN Times/Rochmanudin)

Sistem belajar di rumah (BDR) juga masih diterapkan bagi siswa di bawah kelas 3 SD. Jadi, mereka yang ikut belajar tatap muka di sekolah dalam masa uji coba adalah kelas 4 hingga 6 SD, 7 sampai 9 SMP/sederajat, serta 10 hingga 12 SMA/sederajat.

"PAUD, TK, SD kelas 1,2, dan 3 itu tetap BDR," ujarnya.

2. Jumlah sekolah yang ikut uji coba masih bisa berubah

Uji Coba Sekolah Tatap Muka di DKI Tak Berlangsung Sepekan PenuhIDN Times/Galih Persiana

Hingga kini, sebenarnya uji coba soal belajar tatap muka, terkait pelatihan dan durasi belajar masih dibicarakan. Jumlah sekolah yang turut serta dalam agenda belajar tatap muka ini, kata Taga, juga masih belum bisa ditentukan.

"Jadi angka masih berubah, dinamis," ujarnya.

3. Tak bisa buru-buru karena pertimbangkan siswa

Uji Coba Sekolah Tatap Muka di DKI Tak Berlangsung Sepekan PenuhIlustrasi sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Memang sudah ada 100 sekolah yang mendaftarkan untuk ikut uji coba sekolah tatap muka. Namun, jumlah itu bisa saja berkurang atau bertambah, sesuai dengan hasil pelatihan yang sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kami pertimbangkan anak-anak. Kami tak bisa buru-buru," ujarnya.

Baca Juga: 3 Klaster Sekolah Terjadi Jelang Mulainya Sekolah Tatap Muka Juli 2021

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya