Vaksinasi Lansia di Jakarta Sempat Mentok di Angka 70 Persen, Kenapa?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti mengungkapkan sejumlah masalah di tengah pelaksanaan vaksinasi di Ibu kota. Vaksinasi lansia kata dia sempat mentok di angka 68-70 persen. Menurutnya hal ini juga terjadi Jawa Timur dan Bogor.
"Karena lansia dengan berbagai komorbid, penyakit-penyakit generatif, sehingga kehati-hatian jadi penting bagi keluarga untuk melindungi lansianya," kata dia dalam agenda pemaparan hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), Minggu (18/7/2021).
1. Lansia merasa tak perlu terima vaksin karena tak ke mana-mana
Dia juga mengatakan bahwa dari survei yang dilakukan secara kecil-kecilan oleh beberapa Puskesmas, banyak lansia yang mengatakan bahwa mereka tak perlu menerima vaksin COVID-19 karena tidak bepergian ke mana-mana.
"Pemahaman itu yang tentu perlu diluruskan," ujar Widyastuti.
Baca Juga: Jokowi: Vaksin Terbaik adalah yang Tersedia dan Paling Cepat Didapat
2. Padahal lansia juga berisiko tertular COVID-19
Editor’s picks
Widyastuti mengatakan meskipun lansia tidak bepergian kemana-mana, namun anggota lainnya seperti anak, cucu dan keponakan pasti melakukan aktivitas di luar rumah seperti bekerja.
"Berpotensi berisiko menularkan pada lansia," kata dia.
3. Vaksinasi lansia juga sempat menimbulkan antrean
Widyastuti menjelaskan bahwa pada awal pelaksanaan vaksin lansia sempat ada antrean panjang. Maka dari itu, pihaknya mulai membuat aplikasi yang diharapkan mempermudah pendaftaran dan penjadwalan untuk lansia.
"Sehingga tanpa menunggu penjadwalan, karena merasa sudah mendaftar, berbondong-bondong datang ke tempat-tempat layanan yang akhirnya menyebabkan kerumunan dan kemudian juga antrean yang panjang," ujarnya.
Baca Juga: Minta Pemda Percepat Vaksinasi, Jokowi: Jangan Stok, Habiskan!