Wagub DKI: Pemprov Sedang Siapkan Strategi Pemulihan Ekonomi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) didampingi Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria (kanan) memberi salam usai pemilihan di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4/2020). Pada pemilihan Wakil Gubernur DKI Jakarta sisa masa jabatan 2017-2022 oleh DPRD DKI Jakarta, politisi Gerindra Ahmad Riza Patria memperoleh 81 suara sedangkan politisi PKS Nurmansyah memperoleh 17 suara sedangkan dua suara tidak sah (ANTARA FOTO/Deka Wira S)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mempersiapkan skema pemulihan ekonomi setelah pandemik virus corona atau COVID-19 ini berakhir.
Pemulihan ini, kata Riza, akan mengutamakan pusat-pusat perekonomian yang terpengaruh secara nasional akibat COVID-19.
“Kita sudah siapkan strategi pemulihan ekonomi. Nanti secara berangsur kita akan buka (izin). Nanti kalau kita sudah turun kasus COVID mencapai titik terendah, seumpama pertokoan tertentu buka, asal tidak menimbulkan kerumunan. Dengan tetap menjaga protokol kesehatan, tetap menggunakan masker, menjaga jarak, cuci tangan, dan disinfektan,” kata Riza saat diskusi daring yang disiarkan Instagram @mnctrijaya, Jumat (8/5) malam.
1. Pemulihan bertahap di dunia usaha
Gubernur dan Wagub DKI Jakarta, Anies dan Riza Patria (Instagram/@aniesbaswedan)Kata Riza, secara bertahap, dunia usaha yang terdampak akan dipulihkan ketika COVID-19 ini berakhir. Namun, dia tidak menjelaskan secara jelas kapan dan bagaimana skema detail pemulihan ekonomi ini akan mulai dijalankan.
Hal ini akan bergantung pada kedisiplinan warga dalam menjalankan aturan pemerintah terkait pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang masih berlangsung hingga saat ini.
Baca Juga: Pemprov DKI Tetap Usul Bansos Tahap Dua Dibantu Pemerintah Pusat
2. Penurunan kurva COVID-19 dengan pendisiplinan selama PSBB
Kondisi Jalan Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada hari kedua pemberlakuan PSBB Jakarta, Sabtu (11/2). (Twitter TMC Polda Metro Jaya)Maka dari itu, pihak Pemprov DKI mengupayakan agar warga Jakarta bisa disiplin dalam menjalankan PSBB. Menurut Riza, Gubernur DKI Jakarta telah membuat kebijakan yang memang diarahkan untuk menurunkan tingkat penyebaran COVID-19 dan berpengaruh pada banyak hal.
"Ini kita atur sedemikian supaya kita segera mencapai titik klimaks, kemudian turun ke bawah dan berakhir," ujarnya.
3. Dilema penutupan perusahaan dan penerapan PSBB
Suasana di pusat perbelanjaan Pasar Baru, Jakarta pada Selasa (14/4/2010). (IDN Times/Herka Yanis)Keputusan PSSB yang membuat sejumlah perusahaan, kata dia memang akan berpengaruh pada dunia usaha. Bagi Riza, ini adalah pilihan yang tidak mudah. Di satu sisi, pemerintah harus mementingkan keselamatan jiwa warga, dengan menjalankan protokol kesehatan COVID-19. Namun, ini juga mempengaruhi ekonomi di dalamnya.
"Tapi di sisi lain dengan adanya protokol COVID ini perkantoran tutup, semuanya tutup. ini sedang dicarikan solusinya, bagaimana caranya tetap patuh pada PSBB, tetapi tetap memberikan kesempatan kepada dunia usaha bergerak kembali," ujarnya.
Baca Juga: Anies Baswedan: Bansos Sudah Kita Berikan Sebelum PSBB
Topik:
Berita Terkini Lainnya
