Warga Desa Korban Teror Sigi Menjalani Pemulihan Trauma

Ada 49 keluarga mengungsi usai teror Sigi

Jakarta, IDN Times - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono mengatakan, tim Tinombala masih melakukan pengejaran kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora di Sulawesi Tengah. Masyarakat yang menyaksikan tindakan keji pada korban pembunuhan, juga sudah diungsikan dan kini sedang mendapat bantuan pemulihan trauma.

"Saat ini dipimpin langsung oleh Karo SDM Polda Sulawesi Tenggara melaksanakan trauma healing para korban dan para pengungsi, kita tahu sendiri bahwasannya para korban menyaksikan langsung kekejian para pelaku teror tersebut," kata dia di Mabes Polri, Senin (30/11/2020).

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Perintahkan Kapolri dan Panglima TNI Usut Teror Sigi

1. Ada 49 KK yang diungsikan ke balai desa

Warga Desa Korban Teror Sigi Menjalani Pemulihan TraumaKapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kedua kanan) meninjau lokasi serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (28/11/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polres Sigi)

Awi mengatakan ada 49 kepala keluarga yang saat ini mengungsi setelah kejadian teror tersebut.

Bukan hanya bantuan pemulihan trauma, warga juga mendapat bantuan sembako. Warga ditempatkan di Balai Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulteng.

2. TKP sudah dijaga Brimob dan tim gabungan

Warga Desa Korban Teror Sigi Menjalani Pemulihan TraumaKapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kedua kanan) meninjau lokasi serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (28/11/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polres Sigi)

Awi menjelaskan satu pleton Brimob dan 20 orang dari tim gabungan Polda Sulawesi dan Polres Sigi juga sudah ditempatkan di tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan dan pembakaran rumah ibadah.

"Kita berharap juga tim yang di sana kita sama-sama doakan bisa menangkap Ali Kalora CS, untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata dia.

3. Ada empat korban meninggal dunia

Warga Desa Korban Teror Sigi Menjalani Pemulihan TraumaIlustrasi ISIS, Teroris (IDN Times/Arief Rahmat)

Perlu diketahui, telah terjadi kasus pembantaian empat warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Jumat (27/11/2020) yang menggegerkan publik. Korban merupakan satu keluarga, terdiri dari pasangan suami istri, anak, dan menantu yang tewas dalam kondisi mengenaskan.

Selain korban jiwa, sejumlah bangunan juga dibakar pelaku. Salah satunya adalah bangunan yang sering digunakan warga untuk tempat beribadah.

Menurut polisi, pelaku pembunuhan diduga merupakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Kelompok ini awalnya dipimpin Santoso yang tewas dalam baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di Poso pada 18 Juli 2016. Lalu, posisinya digantikan Ali Kalora.

MIT adalah kelompok teroris yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso, dan bagian selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kelompok teroris ini juga disebut-sebut berafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Syam (ISIS).

Santoso tewas pada saat kontak tembak pada 18 Juli 2016. Pada 14 September 2016, orang dekat Santoso, Basri, ditangkap bersama istrinya oleh Satgas Operasi Tinombala.

Operasi kelompok ini biasanya menimbulkan korban jiwa, dan mereka juga dilaporkan terlibat dalam bentrokan kelompok Muslim dan Kristen di Maluku pada 1999 hingga 2002.

Baca Juga: Bantu Polri di Sigi, TNI Berangkatkan Pasukan Khusus ke Poso Besok

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya