Warga Meninggal Saat Isoman COVID-19, Begini Penjelasan Anies Baswedan

Anies klaim ruang IGD kini mulai melandai

Jakarta, IDN Times - Banyaknya kasus pasien meninggal saat menjalani isolasi mandiri, menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terjadi bukan tanpa alasan. Dia menyebutkan, pada Juni dan Juli kapasitas rumah sakit di Jakarta penuh, maka itu, banyak warga yang seharusnya mendapatkan pelayanan tidak bisa masuk rumah sakit.

"Nah, itulah yg kemudian salah satu sebab kontribusi terhadap kasus mereka-mereka yang isolasi tidak bisa terselamatkan. Karena mereka seharusnya berada di rumah sakit," ujarnya dalam agenda bersama Kadin Indonesia, TNI-Polri yang diselenggarakan virtual, Minggu (25/7/2021).

Baca Juga: Kejar Target, Anies Diminta Beri Insentif Vaksin Rp150 Ribu ke Warga

1. ICU di Jakarta hanya 1.500 tapi yang membutuhkan hingga 5 ribu orang

Warga Meninggal Saat Isoman COVID-19, Begini Penjelasan Anies BaswedanIlustrasi pasien COVID-19 di ruang ICU. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)

Anies mencontohkan dari 100 persen kasus COVID-19, ada 4-5 persen kasus yang membutuhkan ICU dengan kondisi berat. Saat Jakarta mengalami kasus hingga 100 ribu, artinya ada 4-5 ribu pasien perlu dirawat di ICU, sedangkan ICU di Jakarta hanya ada 1.500.

"Dari situ sudah terlihat bahwa ada gap. Jadi ini berbeda dengan isolasi mandiri yang gejala ringan, sedang. Ini adalah mereka-mereka yang seharusnya masuk dapat perawatan, tapi tempat kita kemarin tidak cukup," kata dia.

2. Anies klaim IGD di Jakarta saat ini sudah mulai landai

Warga Meninggal Saat Isoman COVID-19, Begini Penjelasan Anies BaswedanIlustrasi IGD (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selain itu, kata Anies, antrean di IGD di DKI Jakarta juga pernah terjadi, namun saat ini kondisi IGD mulai landai dan banyak yang kosong.

"Jadi bila melihat laporan dari rumah sakit, jumlah keterisian IGD sudah mulai tidak lagi full," kata dia.

3. Anies sebut DKI tak pernah tutupi data

Warga Meninggal Saat Isoman COVID-19, Begini Penjelasan Anies BaswedanIDN Times/Irma Yudistirani

Anies juga mengklaim Pemprov DKI Jakarta tak pernah menutup-nutupi data  penanganan COVID-19, baik menyembunyikan, mengurangi, bahkan menambahkan. Dia juga mengatakan Jakarta mungkin jadi satu-satunya yang punya data tentang isolasi mandiri dengan kondisi berserta statusnya.

"Ini saya rasa perlu digaris bawahi, kami di Jakarta tidak pernah menutupi data, tidak pernah mengurangi, tidak pernah menambahi. Bila ada yang meninggal, kita laporkan, bila selamat, kita laporkan. Tidak pernah ditutup-tutupi," ujar Anies.

Baca Juga: Anies Terbitkan Kepgub PPKM Level 4, Ini Rincian Aturan yang Berlaku

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya