Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Daerah Ini

Awan Kumulonimbus akan terjadi di sejumlah daerah

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. Sejak Oktober 2020 lalu diperkirakan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari-Februari 2021 di sebagian Sumatra bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan bagian selatan Papua.

"Berdasarkan kondisi tersebut, maka kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," ujar Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (16/2/2021).

Baca Juga: Cuaca Buruk! Semarang Banjir, Bandara Ahmad Yani Tutup Sampai Minggu

1. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi akan terjadi di wilayah ini

Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Daerah IniIlustrasi Suasana Hujan (IDN Times/Reza Iqbal Ghifari)

Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode satu minggu ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang bisa disertai kilat atau petir dan angin kencang, berpotensi terjadi di wilayah berikut:

1. Sumatra Barat
2. Sumatra Selatan
3. Banten
4. DKI Jakarta
5. Jawa Barat
6. Jawa Tengah
7. DI Yogyakarta
8. Jawa Timur
9. Bali
10. Nusa Tenggara Barat
11. Nusa Tenggara Timur
12. Kalimantan Barat
13. Kalimantan Tengah
14. Kalimantan Selatan
15. Kalimantan Timur
16. Kalimantan Utara
17. Sulawesi Utara
18. Sulawesi Tengah
19. Sulawesi Selatan
20. Sulawesi Tenggara
21. Maluku Utara
22. Maluku
23. Papua Barat
24. Papua

2. Penyebab pertumbuhan awan hujan di Indonesia

Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Daerah IniIlustrasi hujan (IDN Times/Besse Fadhilah)

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan, yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah, disebabkan oleh monsun Asia yang masih mendominasi dan diperkuat oleh aktifnya gelombang Rossby Ekuatorial, serta gelombang Kelvin di sebagian wilayah Indonesia.

"Selain itu, adanya pusat tekanan rendah di wilayah utara Indonesia dan di Australia bagian utara, dapat mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia," kata Guswanto.

3. Awan Kumulonimbus diprediksi akan terjadi di daerah ini

Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Daerah IniIlustrasi Awan (IDN Times/Sunariyah)

Sedangkan berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (IBF) untuk dampak banjir atau banjir bandang pada 16-17 Februari 2021, potensi dampak dengan status siaga adalah Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, potensi pertumbuhan awan Kumulonimbus di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75 persen (OCNL/Occasional) untuk periode tanggal 15-21 Februari 2021, diprediksi terjadi di sebagian Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Utara, sebagian Sulawesi Tengah.

Kemudian di Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Sawu, sebagian Laut Banda Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Teluk Cendrawasih, Samudra Hindia barat Bengkulu hingga Jawa Tengah, Samudra Pasifik utara Papua, dan Laut Arafuru.

4. Daftar wilayah yang diprediksi akan dilanda gelombang tinggi

Waspada, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Daerah IniIlustrasi pantai. IDN Times/Sunariyah

Sedangkan untuk prakiraan tinggi gelombang sepekan ke depan dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau kategori sedang, berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, Laut Natuna, perairan timur Kepulauan.Bintan-Lingga, perairan utara Bangka Belitung, Selat Gelasa, Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Perairan Kalimantan Utara, Perairan utara Jawa, Laut Bali, Selat Bali bagian selatan, Selat Lombok, Selat Alas, dan Selat Sape.

Selain itu, juga di Selat Sumba, Laut Sawu, Selat Ombai, Perairan Kupang - Pulau Rote, Perairan Kepulauan Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Selat Makassar, Perairan barat dan utara Sulawesi, Laut Sulawesi bagian barat dan tengah, Laut Maluku bagian selatan, Perairan barat Kepulauan Halmahera, Laut Seram, Perairan selatan Pulau Buru - Pulau Seram, Perairan Kepulauan Kei - Kepulauan Aru, Perairan Kepulauan Sermata - Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian barat dan tengah, Perairan Pulau Yos Sudarso, Perairan Fakfak - Kaimana - Amamapare - Agats, Teluk Cendrawasih.

Sedangkan gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan utara Kepulauan Anambas - Kepulauan Natuna, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Samudra Hindia barat Sumatra hingga selatan NTT.

Juga akan terjadi di Laut Jawa, Laut Sumbawa, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru bagian timur, Laut Sulawesi bagian timur, Perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian utara, Perairan utara dan timur Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.

Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan oleh kondisi cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Baca Juga: Waspada! Daerah-daerah di Jateng ini Diterjang Cuaca Ekstrem 3 Hari

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya