WNI Tewas di Kebun Sawit Malaysia Diduga Karena Dibunuh Temannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Warga negara Indonesia (WNI) asal Trenggalek, Jawa Timur, Ilyas Setiawan yang ditemukan tewas di kebun kelapa sawit, Serawak, Malaysia, diduga menjadi korban pembunuhan. Pria 27 tahun itu diduga dibunuh teman kerjanya yang juga WNI.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, kasus ini telah ditangani kepolisian dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).
"Saat ini dilakukan pendalaman terhadap kasus tersebut," kata dia di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (11/12).
Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Baru Cari Siasat Kurangi TKI ke Luar Negeri
1. Pelaku pembunuhan diduga WNI yang saling mengenal dengan korban
Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) telah menangkap pelaku pembunuhan yang juga sesama WNI berusia 42 tahun berinisial H, warga Kampung Melayu Soro, Kecamatan Boro, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Korban dan pelaku memang saling mengenal, keduanya bekerja di tempat yang sama yakni ladang kelapa sawit, di Kampung Abit Ensebang Plaine, Serian.
2. Pembunuhan diduga karena masalah giliran memasak
Editor’s picks
Pembunuhan ini diduga karena bermula dari pertengkaran kedua WNI ini, yang mempermasalahkan giliran memasak untuk sarapan di barak pekerja ladang. Pertikaian itu terjadi saat Ilyas meminta H memasak, tetapi H tidak terima karena seharusnya giliran masak dilakukan Ilyas.
"Tadi latar belakangnya ada kesalahpahaman, berakibat pertengkaran tentang giliran masak," ujar Asep.
Kini korban sedang dalam proses pemulangan, dan pelaku akan diproses hukum sesuai dengan aturan Malaysia.
3. Korban ditemukan dalam keadaan luka di leher
Jenazah Ilyas ditemukan di ladang kelapa sawit dengan luka di leher belakang. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan di pakaian korban ditemukan uang RM 650 dan KTP dengan nama Ilyas Setiawan.
"Saksi menyampaikan bahwa korban merupakan pekerja harian dengan upah RM 50 per hari. (Tugas) memanen buah sawit untuk dijual ke perkebunan Salcra Palm Oil, Melikin, Serian, Sarawak," kata Argo dilansir Antara.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb
Baca Juga: WNI Yuli Riswati Dideportasi Hong Kong, RI Siapkan Perlindungan Hukum