5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau Capres

Jangan sampai kamu salah memilih pemimpin guys!

Artikel ini merupakan jawaban dari pertanyaan terpilih yang masuk ke fitur #MillennialsMemilih by IDN Times. Bagi pembaca yang punya pertanyaan seputar Pilpres 2019, bisa langsung tanyakan kepada redaksi IDN Times.

Jakarta, IDN Times - Pilpres 2019 telah memasuki masa kampanye. Kedua pasangan capres-cawapres Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pun mulai gencar berkampanye, untuk mensosialisasikan visi, misi, dan program mereka.

Masyarakat yang sudah memiliki hak pilih harus cermat dalam memilih pasangan capres, sebelum pemungutan suara pada 17 April 2019. Jangan sampai salah memilih pasangan calon. 

Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini memiliki sejumlah tips agar menjadi pemilih yang cermat, sebelum memilih calon pemimpin untuk lima tahun mendatang. Apa saja tips-tips tersebut?

Baca Juga: Mendagri Jawab Tuduhan Selundupkan 31 Juta Data Pemilih ke KPU

1. Memberikan atensi yang sama pada isu Pileg dan Pilpres

5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau CapresANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Saran pertama yang diberikan Perludem adalah mengenai atensi tentang isu pemilu legislatif (Pileg). Menurut Titi ruang publik saat ini lebih mendominasi pembahasan perihal Pilpres. Dia merasa hal ini mengkhawatirkan jika isu Pilpres dapat mengalihkan perhatian publik dengan mengesampingkan Pileg. 

"Perwujudan pelayanan publik yang baik tidak hanya dapat dicapai dari presiden yang baik, namum parlemen yang baik juga dibutuhkan, agar kinerja presiden dapat optimal. Maka dari itu, infomasi seputar calon legislatif sangatlah penting," tulis Titi di situs Perludem seperti dikutip hari ini, Rabu (24/10).

2. Kenali caleg atau pasangan capres yang sesuai dengan aspirasi politik pribadi

5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau CapresANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Menurut Titi memang tidak mudah untuk mengenali calon legislatif satu per satu. Untuk mempermudah, pemilih bisa mengenai caleg yang dirasa memiliki aspirasi politik yang sejalan secara pribadi. 

Lalu, bagaimana cara mengetahui aspirasi politik pribadi? Caranya adalah pemilih dapat mengidentifikasi hal yang jadi kebutuhan pribadi maupun masyarakat dalam kehidupan bernegara. Tips ini juga berlaku untuk pasangan capres-cawapres yang akan dipilih.

3. Cermati program, gagasan, hingga rekam jejak calon

5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau CapresANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Tahap selanjutnya, kata Titi, adalah mencermati program dan gagasan caleg atau pasangan capres-cawapres. Mereka pasti menawarkan nilai lebih dari diri mereka masing-masing, maka itu tahapan ini harus diimbangi dengan pengamatan rekam jejak caleg.

Jadi bukan hanya program yang ditawarkan tapi harus ada realisasinya. Rekam jejak yang harus dicermati pemilih adalah seperti kasus hukum. Dengan begitu, pesatnya kemajuan digital di era ini, rekam jejak para caleg atau pasangan capres dapat diketahui lebih mudah.

“Kadang-kadang kan para calon itu bisa saja menyusun janji-janji manis. Teks-teks yang indah, tetapi ternyata tidak punya kredibilitas dan rekam jejak untuk direalisasikan,” ujar Titi.

4. Apakah calon dari partai politik sejalan dengan ideologi pribadi?

5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau CapresIDN Times/Helmi Shemi

Titi juga menyarankan, jika cara di atas masih menyulitkan solusinya, adalah mencermati caleg atau pasangan capres melalui partai yang sejalan dengan ideologi pribadi. Hal tersebut bermanfaat juga untuk mencermati lebih lanjut dan lebih valid.

5. Tuntut elite dan aktor politik untuk melek politik

5 Tips Jadi Pemilih Cerdas Sebelum Memilih Caleg atau CapresANTARA FOTO/ Widodo S. Jusuf

Selain itu, lanjut Titi, para elite dan aktor politik juga harus bertanggung jawab secara moral dan hukum, untuk melakukan pendidikan politik selama kampanye. Hal tersebut membuktikan kalau mereka melek politik demi mengedukasi pemilih, sehingga mereka tidak hanya sekadar memberikan janji tanpa realisasi.

"Jadi sebenarnya mereka itu punya tanggung jawab untuk menjaga agar ruang publik kita hadir dengan diskursus politik yang mendidik. Bukan sekadar mencari publisitas yang melahirkan kontroversi dan menjatuhkan di antara para lawan  politik,” kata Titi Anggraini.

Semoga tips ini bermanfaat untuk kamu yang sudah memiliki hak pilih, ya guys.

Baca Juga: KPU Akan Bersurat ke Presiden soal Suket Pemilih Pemula

Topik:

  • Rochmanudin
  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya