Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?

LSI Denny JA mengeluarkan hasil surveinya

Jakarta, IDN Times - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali melakukan survei dengan tema Hoaks dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet. Masyarakat sempat dibuat gempar oleh hoaks yang dibuat Ratna Sarumpaet kasus penganiayaan.

Pengumpulan data dalam survei kali ini dilakukan pada 10-19 Oktober 2019. Dalam survei ini, LSI Denny JA menggunakan metode sampling multistage random sampling dengan 1.200 respoden. Wawacara dalam survei ini dilakukan dengan tatap muka dan menggunakan kuisioner.

Apakah kasus hoaks Ratna Sarumpaet memiliki efek elektoral?

Baca Juga: Sandiaga Minta Relawan Jangan Percaya Survei Capres-Cawapres

1. Hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet terbilang populer

Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Ketika responden ditanyai apakah mereka pernah mendengar tentang hoaks Ratna Sarumpaet perihal penganiayaannya? Sebanyak 57,2 persen responden menyatakan pernah mendengar tentang hoaks tersebut. 

Sedangkan, 38,7 persen responden mengaku tidak pernah mendengar atau mengetahui tentang hal tersebut. Sisanya, 4,1 persen mengaku tidak tahu atau tidak mau menjawab hal itu.

2. Mayoritas responden tidak suka dengan hoaks yang dilakukan Ratna dan mendesak pengusutan kasus hingga tuntas

Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?ANTARA FOTO/Reno Esnir

Sebanyak 89,5 persen responden merasa tidak suka pada hoaks yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Lalu, 3,7 responden mengakui suka perbuatan Ratna yang menyebarkan hoaks. Sisahnya, 6,8 persen mengatakan tidak tahu dan tidak mau menjawab. 

Namun, ketika ditanya apakah mereka setuju atau tidak setuju jika aparat penegak hukum membongkar hoaks yang melibatkan mantan tim pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu, persentasenya menjadi berubah. 

Mereka yang setuju kasus ini didesak ada sekitar 57,9 persen. Sedangkan, 26,1 persen responden tidak tahu dan tidak menjawab pertanyaan tersebut. Sisahnya, 16,0 persen responden merasa kasus tersebut tidak peru didesak ke ranah hukum hingga tuntas.

3. Pasca-kasus hoaks Ratna Sarumpaet publik memilih tidak mendukung Prabowo-Sandi?

Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?IDN Times/Irfan Fathurochman

Kasus hoaks yang dilakukan Ratna ternyata berefek pada dukungan pada pasangan Prabowo-Sandiaga. Responden ditanya apakah mereka lebih mendukung, sama saja, atau lebih tidak mendukung pasangan nomor urut 02 itu pasca-kasus Ratna mencuat? 

Jawabannya bervariatif, 11,6 persen responden mengatakan lebih mendukung, lalu 49,8 persen berkata sama saja. Selanjutnya, 17,9 persen memilih untuk lebih tidak mendukung, dan 20,7 persen tidak tahu atau tidak mau menjawab pertanyaan tersebut.

4. Jokowi-Ma'ruf masih unggul telak dari Prabowo-Sandi

Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?IDN Times/Gregorius Aryodamar

Jika Pilpres dilakukan saat ini, 57,7 persen responden lebih memilih Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin. Sedangkan, 28,6 persen responden berada di kubu Prabowo-Sandiaga. Sisanya, 13,7 persen belum memutuskan, tidak tahu, tidak menjawab, bahkan merahasiakan pilihan mereka.

Pertanyaan ini juga pernah dilontarkan LSI Denny JA pada 12 hingga 19 Agustus 2018 yang juga melibatkan 1.200 responden. Sekitar 52,2 persen responden memilih pasangan Jokowi-Ma'ruf dan 29,5 persen memilih Prabowo-Sandi. Sedangkan, 18,3 persen sisahnya belum memutuskan pilihannya.

5. Tren dukungan capres dari Agustus-Oktober 2018

Kasus Ratna Sarumpaet Sebabkan Elektabilitas Prabowo-Sandi Menurun?IDN Times/Sukma Shakti

LSI Denny JA juga meng-update bagaimana tren dukungan publik kepada masing-masing capres pada Agustus-Oktober 2018. Tercatat pada Agustus pendukung Jokowi-Ma'ruf berada di persentase 52.2 persen, lalu pada September bertampah 1 persen menjadi 53,2 persen dan pada Oktober 2018 pendukung Jokowi-Ma'ruf bertambah menjadi 57,7 persen.

Sedangkan, kubu Prabowo-Sandiaga pada Agustus 2018 menempati persentase 29,5 persen dan pada September turun menjadi 29,2 persen hingga pada Oktober persentase pendukung Prabowo-Sandiaga berada di angka 28,6 persen.

Tren dukungan Jokowi-Ma'ruf meningkat, sedangkan tren dukungan pada Prabowo-Sandiaga cenderung di posisi stagnan.

Bagaimana menurut pendapat kamu guys?

Baca Juga: Survei Internal Sebut Selisih Suara Prabowo-Jokowi Cuma 6 Persen

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya