Stop Konsumsi Daging Anjing, Berbahaya untuk Kesehatan!

Dari 34 Provinsi di Indonesia hanya 9 yang bebas rabies

Jakarta, IDN Times - Tujuh persen masyarakat Indonesia mengkonsumsi daging anjing, dari angka tersebut sebanyak 93 persen sisanya terancam terkena rabies. Sementara itu, dari 34 Provinsi di Indonesia, hanya 9 Provinsi yang bebas dari rabies, yakni Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, Papua Barat dan Papua.

Jakarta berisiko kehilangan status bebas rabies karena transportasi massal permintaan anjing untuk dikonsumsi di daerah lain yang belum ada regulasinya. Perpindahan anjing ini dapat membawa penyakit ke tiap daerah yang dilewati. Mentransportasi anjing untuk dipotong adalah tindakan ilegal.

Maka dari itu munculah Dog meet Free Indonesia merayakan selebrasi 1.000.000 tanda tangan untuk menghentikan perdagangan anjing untuk di konsumsi.

Dalam selebrasi ini tiga Influencer dihadirkan sebagai contoh kepada masyarakat bahwa anjing tidak layak untuk dikonsumsi, hadir pula pihak-pihak dari Kementrian Kesehatan serta Kementrian Pertanian lalu ada juga perwakilan dari Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI ).

1. Kenapa anjing masih dikonsumsi?

Stop Konsumsi Daging Anjing, Berbahaya untuk Kesehatan!IDN Times/Lia Hutasoit

Menurut Kepala Subdirektorat Bina Kewaspadaan Gizi Kementerian Kesehatan, Galopong Sianturi orang masih mengkonsumsi daging anjing karena kepercayaan bahwa hal tersebut memiliki manfaat.

"Kepercayaan, bisa mencegah asma seperti itu," katanya di selebrasi DMFI Senin (5/11).

Masyarakat juga masih percaya bahwa daging anjing mampu mengobati penyakit.

"Untuk demam berdarah, orang menganjurkan mengkonsumsi," tambahnya.

Padahal daging anjing itu sendiri mengandung cacing pita di dalamnya, dapat menyebabkan hipertensi hingga menyebabkan kematian.

2. Hewan seperti anjing layak sejahtera

Stop Konsumsi Daging Anjing, Berbahaya untuk Kesehatan!Lia Dameria Hutasoit

Drh. Wiwiek Bagja selaku Dewan Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) menjelaskan bahwa level salah atau tidaknya mengkonsumsi daging anjing itu ada dari tingkat atas hingga daerah. Terminologinya adalah kesejahteraan hewan itu sendiri, apakah hewan yang dipelihara manusia, apapun itu harus dinilai sejahtera atau tidak dan tidak sama dengan manusia

"Kesejahteraan hewan adalah kesejahteraan global," ujarnya. 

Kesejahteran itu terdiri dari bebas dari rasa haus dan lapar, bebas dari rasa ketidaknyamanan atau penyiksaan fisik, bebas dari rasa sakit, cedera dan penyakit, lalu bebas untuk mengekspresikan perilaku alami dan bebas dari ketakutan dan rasa tertekan.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Debby Handoko, Sang Penyelamat Anjing Liar

3. Apakah daging anjing termasuk pangan yang legal dan bagaimana peraturannya

Stop Konsumsi Daging Anjing, Berbahaya untuk Kesehatan!Megan Elizabeth Borich

Drh. Wiwiek Bagja menambahkan bahwa dalam Undang-undang pangan no. 8 daging anjing tidak termasuk untuk di konsumsi.

93 persen dari populasi tidak memilih memakan anjing tapi harus menanggung risiko terkena rabies.

Perdagangan daging anjing di Indonesia memiliki aturannya sendiri terkait kontrol hewan. Peraturannya tertulis dalam KUHP pasal yang berbeda-beda dikenakan kepada Pemasok, Penjual, dan Pembeli seperti pas 170, 204, 205, 241, 302, 335, 362, 363, 406, 480 dan 481.

Lalu ada juga Undang-undang peternakan dan kesehatan hewan No. 18 tahun 2009 pasal 66 dan 67. Bab 13, Pasal 86 dan 87.

4. Influencer Indonesia dukung gerakan ini

Stop Konsumsi Daging Anjing, Berbahaya untuk Kesehatan!IDN Times/Lia Hutasoit

Sophia Latjuba turut hadir dalam selebrasi ini. Sophia turut mendukung gerakan ini karena ia bingung kenapa masih ada orang yang mau memakan daging anjing.

"Di zaman sekarang saya justru ingin bertanya kembali, kok masih ada anjing yang dikonsumsi sama orang-orang. Memang itu pilihan basic tapi kita harus kejar regulasi itu, tapi ethical choice itu susah mengedukasi," ujar Shopia.

Menurutnya manusia memang tercipta sebagai makhluk yang superior tapi seharusnya manusia bisa lebih bijak untuk menolong hewan.

"Human kita itu superior tapi alangkah baiknya kita menggunakan (supperiority) kita untuk menolong," kata dia.

Lain lagi dengan Yeslin Wang yang mengatakan bahwa dirinya memang sayang pada hewan dan mementingkan kesehatan bersama.

"Selain aku sayang sama mereka ternyata untuk kesehatan juga gak baik, memang orang
harus tahu kenapa kita menghindari daging anjing ini, untuk kesehatan ini," kata Yeslin.

Menurutnya lebih banyak efek negatif ketimbang positif dari mengkonsumsi daging anjing.

Selain ity Reigitha Lawrence Anzela, mantan penyanyi yang pernah hits lewat lagu "Potong Bebek Angsa" juga menyuarakan kesepakatannya bahwa semua hewan baik anjing maupun yang lainnya harus mendapat kasih sayang.

"Terlepas dari apapun hewan itu menurutku mereka seharusnya menerima kasih sayang," tuturnya.

Edukasi dibutuhkan dari para influencer supaya dapat memberi gambaran dan contoh kepada masyarakat. 

Baca Juga: Peringati Hari Rabies, DKI dan JAAN Sosialisasi Microchip untuk Anjing

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya