Survei LSI: Publik Dukung Penertiban Hoaks Pasca-Kasus Ratna Sarumpaet

Publik khawatir dengan hoaks yang semakin marak

Jakarta, IDN Times - Kasus hoaks Ratna Sarumpaet sempat membuat geger publik, hingga masyarakat ingin kasus tersebut ditertibkan. Polisi menetapkan Ratna sebagai tersangka, setelah dia mengakui kebohongan hoaks ini.

Maraknya hoaks yang tersebar saat ini ternyata membuat publik khawatir. Dari data survei yang dipublikasikan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mayoritas publik khawatir dan ingin hoaks ditertibkan.

Baca Juga: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Atiqah Hasiholan Penuhi Panggilan Polisi

1. Publik khawatir dengan hoaks yang semakin marak

Survei LSI: Publik Dukung Penertiban Hoaks Pasca-Kasus Ratna SarumpaetIDN Times/Irfan Fathurochman

LSI Denny JA melakukan survei bertema Hoaks dan Efek Elektoral Kasus Ratna Sarumpaet pada 10-19 Oktober 2018. Sebanyak, 1.200 responden ditanyai apakah mereka khawatir dengan berita hoaks dapat memperkeruh suasan demokrasi Indonesia? 

Jawabannya, sekitar 75,0 persen responden mengaku khawatir, lalu 8,7 persen responden mengatakan mereka tidak khawatir, dan sisahnya 16,3 persen mengatakan mereka tidak tahu atau tidak menjawab pertanyaan tersebut.

Dari data di atas, dapat dilihat bahwa 75,0 persen publik merasa khawatir dengan penyebaran hoaks yang semakin marak.

2. Publik setuju jika media sosial bebas hoaks

Survei LSI: Publik Dukung Penertiban Hoaks Pasca-Kasus Ratna Sarumpaetpixaybay.com

Dari hasil survei tersebut, terlihat juga publik cenderung ingin media sosial bersih dari aneka kebencian, kebohongan, hoaks, dan fitnah. Sebanyak 74,5 persen responden setuju jika kondisi media sosial harus bersih dari hal-hal negatif. 

Lalu sekitar 10,3 persen mengatakan mereka tidak setuju jika media sosial bersih dari hoaks dan ujaran kebencian lainnya. Sisanya, 15,2 persen responden tidak menentukan jawabannya.

3. Parpol yang setuju jika media sosial haruslah bersih

Survei LSI: Publik Dukung Penertiban Hoaks Pasca-Kasus Ratna SarumpaetIstimewa/LSI Denny JA

Dari data yang dihimpun LSI Denny JA tertulis hampir seluruh partai politik dari masing-masing kubu setuju, jika media sosial di Indonesia harus dibersihkan dari aneka ujaran kebencian, kebohongan, hoaks, fitnah, dan konten negatif lainnya. 

Mari kita kawal apakah parpol dari masing-masing kubu benar-benar membuktikan bahwa media sosial mereka bersih dari hoaks dan ujaran kebencian.

Baca Juga: Kasus Hoaks Ratna Sarumpaet, Atiqah Diperiksa Polisi Lebih dari 4 Jam

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya