Di Depan Perwakilan Dubes Rusia, Tsamara: Putin Bukan Presiden yang Cocok untuk Indonesia

Pertemuan berlangsung di Kantor PSI

Jakarta, IDN Times -  Pertemuan Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany dengan perwakilan Duta Besar Rusia untuk Indonesia berlangsung di Kantor DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim, Jakarta, Rabu (11/4).

Pertemuan ini digelar antara lain untuk mengklarifikasi perihal unggahan Tsamara di akun instagramnya tentang Presiden Rusia beberapa waktu lalu. Dalam cuitan tersebut Tsamara menyebut Presiden Putin bukan pemimpin yang ideal untuk diidolakan.

1. Menyebut Putin bukan pemimpin yang cocok untuk Indonesia

Di Depan Perwakilan Dubes Rusia, Tsamara: Putin Bukan Presiden yang Cocok untuk IndonesiaIDN Times/Linda Juliawanti

Dalam pertemuan tersebut, Tsamara mengatakan dirinya menghormati Pemerintah Rusia yang dipimpin Presiden Putin. Namun, di sisi lain, dia menilai Putin bukanlah tipe presiden yang cocok memimpin Indonesia.

"Kami menghormati Presiden Vladimir Putin, tapi dengan segala hormat, kami menganggap beliau bukan tipikal pemimpin yang tepat bagi Indonesia yang demokratis. Mengkritik Putin bukan berarti bermasalah dengan pemerintah dan masyarakat Rusia," ungkap dia. 

Baca juga: Tsamara Amany 'Sentil' Fadli Zon soal Kepemimpinan Vladimir Putin

2. Dubes Rusia memahami perseteruan politik domestik Indonesia 

Di Depan Perwakilan Dubes Rusia, Tsamara: Putin Bukan Presiden yang Cocok untuk IndonesiaIDN Times/Linda Juliawanti

Dubes Rusia yang diwakili oleh Sekretaris Utama, Sergey Drobyshevskiy, memahami cuitan Tsamara yang menyinggung presidennya, Vladimir Putin.

"Saya gak mau komentar situasi politik di Indonesia, seperti Tsamara sudah bilang, ini antara PSI dan Gerindra. Jadi bahwa nama Presiden aku jangan dibahas, bukan hanya di indonesia, misalnya di Amerika juga seperti itu," kata Sergey. 

3. PSI tekankan ini soal Fadli Zon dengan PSI

Di Depan Perwakilan Dubes Rusia, Tsamara: Putin Bukan Presiden yang Cocok untuk IndonesiaIDN Times/Linda Juliawanti

Menurut Tsamara, perseruan yang terjadi hingga membawa Rusia sebenarnya murni masalah dirinya dengan Wakil Ketua DPR dari Partai Gerindra Fadli Zon.

"Intinya kami sampaikan pada Mr Sergey bahwa ini bukan soal PSI dan Rusia, ini adalah masalah PSI dengan Pak Fadli Zon yang menggunakan seorang pemimpin asing dalam hal ini Presiden Putin untuk mengejek Presiden Jokowi," katanya.

Ejekan yang dimaksud Tsamara adalah cuitan Fadli Zon yang berbunyi: "Klu ingin bangkit n jaya, RI butuh pemimpin spt Vladimir Putin: berani, visioner, cerdas, berwibawa, nggak byk ngutang, nggak planga plongo." 

Baca juga: Klarifikasi Cuitan Tsamara Soal Putin, Dubes Rusia Temui PSI

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya