Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib

Keshahihan gelar Habib bisa ditelusuri lho!

Depok, IDN Times - Habib, yang merujuk pada gelar kehormatan yang ditujukan kepada para keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di daerah Lembah Hadhramaut Yaman, Asia Tenggara, dan Pesisir Swahili Afrika Timur, menjadi suatu topik menarik di Indonesia sejak beberapa waktu terakhir.

Okky Tirto, seorang Hadrami Betawi, dalam Festival Hadhrami pada hari kedua di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, memberikan perkembangan soal Habib di masa kini. 

1. Dulu gak banyak orang bergelar Habib

Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib IDN Times/Gregorius Aryodamar Pranandito

Okky yang hidup dalam tradisi Hadramaut Betawi karena sang ibu merupakan Hadrami, merasakan betul fenomena Habib sejak dirinya lahir. Menurutnya, di masa lalu tepatnya tahun 1990an, istilah Habib masih tak seramai sekarang.

"Nah itu waktu istilah Habib belum marak. Kalau dilihat dari historisnya, dulu gak banyak orang bergelar Habib, meskipun banyak orang bergelar Sayid, Syarif, Syarifah karena itu seperti gelar kebangsawanan dalam beberapa tradisi," ujar Okky dalam diskusinya di Auditorium FIB UI, Depok, Kamis (26/4). 

Dia mengatakan penyematan gelar Habib sejatinya tak bisa begitu saja didapatkan. Perlu kualifikasi tertentu bagi keturunan Arab dan Hadramaut untuk dapat memperoleh gelar Habib.

"Dulu istilah Habib dipakai untuk menyapa orang yang dituakan, yang punya kualifikasi spiritual keilmuan, akhlak, dan kepedulian sosial bagi lingkungannya. Mereka memiliki para pecinta karena memang layak saat itu diberikan kecintaan menurut pemaknaan itu," jelasnya. 

Baca juga: Hina Nabi Muhammad, Pria Mojokerto Diciduk Polisi

2. Istilah Habib mengalami pergeseran makna

Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib IDN Times/Vanny El Rahman

Mantan jurnalis ini menyebut saat ini istilah Habib telah mengalami pergeseran makna. Jika dulu hanya orang kualifikasi tertentu yang dapat bergelar Habib, kini kata ini menjadi sapaan.

"Belakang makin ke sini mereka yang pake jeans dan kaos pun yang gak punya kualifikasi keilmuan juga dipanggil Habib kan. Belakangan juga kita lihat istilah Habib atau 'Bib' itu jadi kaya 'Bro', 'Bung' gitu. Kalau ke yang tua mungkin semacam 'Pak' gitu. Ini inflasi makna Habib," kata dia.

3. Fenomena mengaku Habib

Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib IDN Times/Vanny El Rahman

Okky menambahkan pergeseran makna Habib ini diperparah dengan kemunculan seseorang yang menyebut dirinya Habib padahal bukan keturunan Rasul.

"Belakangannya lewat banner dan sosmed istilah Habib lebih mudah dijumpai di mana-mana. Kemunculan beberapa orang yang bukan Habib tapi mengaku-aku sebagai Habib yang menurut saya ini soal missrekognisi soal inpretasi pemaknaan Habib sendiri," tuturnya.

4. Untuk memastikan kehabiban seseorang perlu melakukan pengecekan silsilah

Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib IDN Times/Linda Juliawanti

Terkait fenomena mengaku Habib ini, Okky tak ambil pusing. Sebab untuk mengetahui seseorang Habib atau bukan merupakan kewenangan Rabithah Alawiyah atau organisasi yang menghimpun kaum Alawiyin di Nusantara. 

Mengecek Habib seperti Novel Bakmumin yang kemudian dia mengklarifikasi bahwa nama dia memang Habib dan lain sebagainya saya kira itu otoritas Rabithah," ucapnya.

"Saya gak mau pusing soal ini tapi ini fakta sosial yang perlu ditampilkan buat menjawab orang-orang yang belum pernah bersentuhan dengan Hadhrami, misalnya seberapa bermaknanya Habib dan kenapa kehabiban seseorang menjadi kategori sosial yang membedakan dia dengan yang bukan habib," lanjutnya.

5. Habib harus punya pengaruh besar

Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib

Meski demikian, dia mengatakan penyematan gelar Habib ditandai dengan banyaknya jemaah yang rutin menghadiri kegiatan keagamaan yang dilakukan olehnya.

Di antara nama Habib-habib di Indonesia adalah Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi alias Habib Ali Kwitang (pendiri Majelis Ta’lim Kwitang, Jakarta), Habib Ali Alatas (mantan Menteri Luar Negeri RI), dan Habib Rizieq Shihab, pendiri dan ketua FPI (Front Pembela Islam). 

Baca juga: Mengungkap Peran Hadhrami dari Tradisi Ziarah di Indonesia 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya