Ini Penjelasan PT Wika soal Ambruknya Proyek Tol Manado-Bitung
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ambruknya proyek Tol Manado-Bitung pada Selasa (17/4) siang menyebabkan tiga pekerja tertimbun. Atas insiden ini, PT Wijaya Karya (Persero) selaku pelaksana proyek ini melakukan klarifikasi.
1. Pastikan telah mengutamakan keselamatan kerja
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Puspita Anggaraeni menyatakan, perusahannya telah mengutamakan keamanan dan kenyamanan di area konstruksi dalam setiap pekerjaan konstruksi.
"Termasuk di dalamnya memastikan bahwa metode kerja yang dilakukan telah memenuhi prasyarat," tulis Puspita dalam keterangan pers, Selasa (17/4) malam.
Baca juga: 1 Pekerja Meninggal Akibat Ambruknya Proyek Tol Manado-Bitung
2. Insiden ini merupakan overpass
Menurut Puspita, demi menjaga mobilitas dan aksesibilitas warga di area pembangunan proyek konstruksi, seringkali diperlukan pembangunan akses atau struktur yang menghubungkan satu titik ke titik lainnya atau rekayasa lalu lintas. Sehingga mobilitas dan aktivitas warga tidak terganggu selama pelaksanaan pembangunan proyek tersebut.
Puspita mewakili manajemen Wijaya Karya, juga menjelaskan, ambruknya proyek tersebut merupakan overpass atau jalan sementara akses Jalan Tumaluntung yang melintas di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass).
"Sejak Senin (16/4) pukul 22.00 telah dilaksanakan pembangunan overpass (2 slab) di Desa Tumaluntung, Minahasa Utara (STA 13+600) dengan spesifikasi panjang bentang 36 meter dan lebar 10 meter sebagai penghubung atau akses Jalan Tumaluntung, yang kemudian akan diikuti dengan pekerjaan konstruksi underpass Jalan Tol Manado-Bitung," kata dia.
3. Kecelakaan kerja bukan konstruksi jalan Tol Manado-Bitung
Editor’s picks
Menurut Puspita, pada Selasa (17/4) pukul 13.58 Wita, pada saat pekerjaan pengecoran salah satu slab atau lempengan tiba-tiba runtuh, dimana slab lain dengan spesifikasi dan metode kerja yang sama telah berhasil dibangun.
"Dengan demikian dapat kami sampaikan klarifikasi bahwa konstruksi yang runtuh adalah overpass akses Jalan Tumaluntung yang melintas di atas lokasi rencana Jalan Tol Manado-Bitung (underpass), dan bukan konstruksi jalan Tol Manado-Bitung (belum terbangun)," ungkap dia.
4. Wika memastikan akan menangani korban secara penuh
Meski demikian, kata Puspita, pihaknya memastikan akan tetap bertanggung jawab penuh
terhadap semua korban.
"Wika bersama Basarnas, Brimob, dan Kodim setempat bekerja sama dalam penanganan evakuasi 21 korban yang bekerja di lokasi. Lima orang pekerja telah mendapatkan perawatan dan sudah diizinkan untuk kembali pulang, adapun 14 orang mendapat perawatan inap untuk memastikan kesehatan yang bersangkutan. Adapun dua orang pekerja masih mendapatkan pertolongan di lokasi," kata dia.
5. Wika sampaikan permohonan maaf
Puspita juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat dan perusahaanya berkomitmen akan menangani para korban dengan baik.
"Perseroan berkomitmen untuk memulihkan dan mengamankan lokasi serta menyelesaikan pekerjaan Jalan Tol Manado-Bitung, dengan memperhatikan aspek safety, quality, dan time delivery, sebagai prioritas dari perseroan untuk berkontribusi pada percepatan pembangunan infrastruktur di Indonesia," kata dia.
Wika juga memastikan insiden ini tidak mempengaruhi target waktu penyelesaian proyek jalan Tol Manado-Bitung, agar dapat segera memberikan manfaat perekonomian bagi masyarakat Sulawesi Utara pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.
Baca juga: Underpass Proyek Tol Manado-Bitung Ambruk