Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para Hadrami

Saking cintanya, di rumah orang Betawi pasti ada potret Habib

Jakarta, IDN Times - Keturunan Arab (Hadhrami) dengan masyarakat Betawi punya kedekatan khusus. Di masa kini keduanya seolah melebur karena saling bertukar dan menyamakan budaya di Indonesia.

Okky Tirto, dalam Festival Hadhrami yang digelar di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Indonesia, membahas tuntas mengenai kedekatan masyarakat Betawi dengan kelompok Hadhrami, terutama pada Habib. Apa saja yang disampaikan oleh Okky? 

1. Di kelompok masyarakat Betawi, jika tidak menjadi Muhibbin maka aneh

Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para Hadramiwww.twitter.com/@lontarF

Okky, yang merupakan seorang Hadhrami berdasarkan garis keturunannya dengan sang Kakek, memaparkan kedekatan Masyarakat Betawi dan keturunan Arab sudah sejak lama.

"Kedekatan mereka (masyarakat Betawi) dengan para Habaib ini sudah menyejarah sehingga di kalangan Betawi ini ada istilah kalau gak Muhibbin itu jadi anomali, jadi keanehan," ujar Okky di Auditorium FIB UI, Depok, Kamis (26/4). 

Baca juga: Festival Hadhrami: Ada Inflasi Gelar Habib

2. Beberapa Habib sudah lama memberi pengaruh kuat di Jakarta

Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para HadramiIDN Times/Linda Juliawanti

Okky menjelaskan sejak orde lama, sudah dikenal beberapa Habib yang mempunyai pengaruh besar di Jakarta. Mereka memiliki para pecinta dari kalangan masyarakat Betawi. 

"Kita kenal beberapa Habib seperti Habib Husein Bin Abubakar Alaydrus atau lebih di kenal Habib Luar Batang, Habib Utsman Bin Yahya atau Mufti Betawi, Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi Kwitang yang ada sejak orde lama. 3 Habaib ini dikenal sebagai Paku Bumi Jakarta," kata dia.

3. Masyarakat Betawi mencintai semua keturunan Nabi

Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para HadramiIDN Times/Linda Juliawanti

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mengatakan sejatinya masyarakat Betawi dikenal mencintai seluruh keturunan Nabi tanpa terkecuali.

"Di masyarakat Betawi dan Muhibbin mereka tidak memilah antara Ahlul Bait (keturunan nabi dari Fathimah, Ali, Hasan, dan Husen) maupun Zuriah (keturunan nabi di luar Fathiman, Ali, Hasan dan Husen). Bagi mereka namanya keturunan ya turunan, Zuriah ya Ahlul Bait, Keluarga nabi juga."

"Itu kenapa Kemudian ada landasan teologis bagi Muhibbin untuk memberikan loyalitas penghormatan dan kesetiaan pada orang-orang yang mereka identifikasi sebagai keluarga nabi yang dikenal Habib, Sayid, Syarif, Syarifah dan lain-lain,"katanya lagi. 

Baca juga: Mengungkap Peran Hadhrami dari Tradisi Ziarah di Indonesia 

4. Bentuk kecintaan masyarakat Betawi dalam bentuk pengamalan doa-doa hingga melalui pendidikan

Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para Hadramiwww.twitter.com/@lontarF

Lebih lanjut Okky membeberkan masyarakat Betawi menunjukkan kecintaannya terhadap para keturunan nabi ini melalui ajaran Tasawuf yang populer di Muhibbin di Betawi khususnya Tarekah Alawiyah Haddadiyah yang dinisbatkan kepada seorang imam besar dari keluarga ‘Alawiyyin, yakni al-Imam as-Sayyid al-Habib ‘Abdullah bin ‘Alwi al-Haddad.

"Bagi mereka tidak afdol keislaman mereka kalau tidak menjadi bagian dari Muhibbinm. Keseharian ini menjadi rutinitas bagi Muhibbin Betawi. Jadi tradisi itu direproduksi dalam keseharian melalui praktik keagamaan. Mereka (Muhibbin Betawi) tradisi yang menjadi bagian ibadah seperti mengamalkan doa-doa, misalnya ratib, wirid, mengirimkan Al-Fatihah dan Tawasul pada habaib, syair yang biasa diperdengarkan dalam pengajian, bahkan sampai penuntutan ilmu agama ini nantinya institusi pendidikan atau pendidikan agama," ucapnya.

Selain itu, kata Okky, di rumah-rumah orang Betawi, kerap ditemukan potret Habib yang dipajang di dinding.

"Tokoh-tokoh Habib ini dipajang di rumah para Muhibbin, maka menjadi hal lumrah ketika kita ke rumah seorang Muhibbin Betawi maka ketemu ini potret-potret Habib," tuturnya.

5. Para Hadhrami yang menjadi Betawi

Menyingkap Kedekatan Masyarakat Betawi dengan Para HadramiIDN Times/Vanny El Rahman

Tak hanya orang Betawi yang mencintai seorang Habib, tapi para Hadhrami dan keturunan nabi juga begitu dekat hingga melebur dengan budaya Betawi.

"Ketika seorang habib datang ke Betawi menikah dengan wanita Betawi, memiliki pertalian darah, lalu berbicara Bahasa Betawi makan gado-gado makan nasi uduk ya dia menjadi Betawi namanya Habib Betawi," katanya menambahkan. 

Namun, ucapnya, pada saat yang sama Orang Betawi tidak bisa begitu saja menjadi Habib.

"Ini yang jadi pembeda. 'Saya betawi tapi saya Habib Betawi, Anda Betawi'," kata Okky menutup diskusi.

Baca juga: Mengungkap Peran Hadhrami dari Tradisi Ziarah di Indonesia 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya