Partai Golkar Dukung Joko Widodo di Pilpres 2019. Ini Alasannya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan dukungannya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Airlangga juga memastikan akan kembali mengusung Jokowi pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Lalu apa alasan Golkar kembali usung Jokowi?
Baca juga: Pemilihan Ketua Umum Golkar Melalui Pleno Banyak Resikonya. Ini Buktinya
1. Memberikan kesejukan dan keamanan bagi Golkar
Kepastian kembali diusungnya Jokowi oleh Partai Golkar dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019-2024 dipastikan oleh Ketua Penyelenggara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar Nurdin Halid.
Dalam sambutannya, Nurdin menyampaikan motivasi dasar Partai Golkar adalah untuk bekerja sama dan kebersamaan dalam rangka mewujudkan kesejahreraan bangsa dan rakyat.
Menurutnya, kehadiran Presiden dan Wakil Presiden Jokowi dan JK di Munaslub ini dapat menciptakan kesejukan dan rasa aman bagi seluruh kader Golkar dalam menyelsaikan persoalan internal.
"Setiap pemimpin ada masanya. Dan setiap masa ada pemimpinnya. 2014 - 2019 adalah masanya bapak memimpin negeri ini dan Insya Allah 2019 - 2024 tetap masanya pak jokowi. Setuju?" ujar Nurdin disambut riuh kader Partai Golkar yang menjadi peserta Munaslub di JCC, Senayan, Jakarta, Senin (18/12).
2. Langkah merebut kejayaan Partai Golkar
Editor’s picks
Airlangga menyinggung merosotnya elektabilitas Partai Golkar ke posisi nomor 3 usai ditetapkannya Setya Novanto sebagai terdakwa korupsi.
Untuk itu, Airlangga bersiap membuka lembaran baru untuk kembali merebut kejayaan partai, salah satunya dengan kembali mendukung Jokowi.
"Kami akan bekerja keras dengan menjadi partai bersih, berintegrasi dan aplikasi metode kampanye modern. Kami yakin akan kembali jadi partai solid dan tangguh. Tekad kami bulat hati kami menyatu lewat munaslub, kami ingin menyambut dan memenangkan pilkada dan pemilu dengan memberikan dukungan untuk Pak Jokowi," ujar Airlangga.
Baca juga: Akbar Tanjung: 2 Tahun untuk Airlangga Pimpin Golkar Terlalu Singkat
3. Merasa 'klop' dengan PDI Perjuangan
Dukungan terhadap Jokowi juga tak lepas dengan koalisi yang terjalin dengan PDI-P. Menurutnya, sejalan dengan PDI-Perjuangan, Partai Golkar bukan partai baru dan solid dari Sabang sampai Merauke, serta merupakan aset demokrasi yang terkemuka.
"Saya katakan bahwa warna merah (PDIP) pertanda keberanian, kuning (Golkar) simbol tanaman padi yang menghidupkan manusia, melambangkan kesuburan dan kesejahteraan rakyat. Politik adalah sebuah pengabdian dan cara berpartisipasi dan kerja besar membangun Indonesia. Kami tidak ingin mengatakan warna kuning dan atau merah saja, tapi warna lain juga tak kalah penting," kata Airlangga.
4. Kerja dan karya
"Karena itu dengan filosofi mendalam keluarga besar Partai Golkar merasa akrab dan cocok dengan Pak Jokowi. Karya dan kerja dua kata satu hati. Alangkah indah dan eloknya sangat pas melangkah bersama dalam membangun negeri yg kita cintai. Dukungan Partai Golkar kepada Pak Jokowi dari hati yang tulus," tandasnya.
Baca juga: Dedi Mulyadi Mengaku Belum Tertarik di Pilgub Jawa Barat