Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? 

Ada yang mengaku ingin istirahat, tapi ada pula yang hijrah ke aplikasi baru

Jakarta, IDN Times - Hari ini, Minggu (8/4), layanan Uber dipastikan tak lagi bisa digunakan di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. 

Sebagai pengguna setia Uber, sudah pasti merasa kehilangan. Sebab, hampir setiap minggu Uber rajin memberikan surat elektronik dan pesan pendek berisi pemberitahuan potongan diskon yang angkanya menggiurkan. 

Namun, sejak seminggu belakangan pengguna mendapat surat elektronik yang berisi pemberitahuan kini Uber sudah menjadi bagian dari keluarga Grab di Indonesia.

"Mulai saat ini Uber sudah menjadi bagian dari keluarga besar Grab di Indonesia. Kami ingin mengingatkan bahwa layanan transportasi Uber segera beralih ke aplikasi Grab pada tanggal 8 April 2018. Unduh aplikasi Grab untuk melanjutkan perjalanan setelah tanggal tersebut." 

Ini artinya driver maupun pengguna tak lagi bisa menggunakan aplikasi Uber setelah lewat dari tanggal tersebut. Lantas bagaimana nasib para driver? 

Dalam seminggu belakangan, IDN Times rutin menggunakan Uber. Meskipun mencari drivernya lebih sulit ketimbang biasanya karena sebagian memilih berpindah sebelum hari ini. Kesempatan menggunakan Uber di detik-detik terakhir, IDN Times gunakan untuk berbincang para pengemudi untuk mengetahui ke mana mereka akan pergi setelah Uber tak lagi ada.

1. Istirahat sejenak

Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? www.instagram.com/uber_idn

Terhitung satu tahun, Adji (30), bergabung dengan aplikasi Uber dan menjadikan mata pencaharian utama di luar pekerjaannya sebagai guru ngaji di kawasan Margonda, Depok. Ketika tahu Uber memutuskan tak akan lagi beroperasi di Indonesia, Adji tak ambil pusing. Dia memutuskan untuk menggunakan waktunya untuk beristirahat. 

"Saya kan setahun nguber terus, capek. Jadi saya mau istirahat aja dulu seminggu dua Minggu. Abis itu mungkin saya ikut daftar Gojek atau fokus ngajar ya, lihat nanti saja," kata dia kepada IDN Times.  

Baca juga: Grab Persilakan Pengemudi Uber Bergabung

2. Gabung Gojek dan Grab

Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? IDN Times/Sukma Shakti

Saat ini kebanyakan mantan driver Uber berlabuh ke aplikasi ojek online dalam negeri, Gojek. Hal tersebut nampak pada membludaknya antrian driver Uber yang memilih Gojek di Cilandak, Jakarta Selatan, seminggu belakangan. 

"Secara tarif buat kami, Gojek lebih manusiawi. Kalau Grab temen-temen saya banyak yang ngeluhin masalah pencairannya juga agak ngeri juga hehe," kata pengemudi bernama Rudi (24) yang menemani perjalanan IDN Times pada hari Kamis (5/4) lalu. 

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan 75 persen pengemudi Uber telah bergabung dengan Grab.

"Mitra pengemudi Grab di Asia Tenggara saat ini mencapai 2,7 juta, dan jumlahnya makin besar tiap tahun. Saat ini pengemudi Uber yang sudah berada di platform Grab ada 75 persen," ujar Ridzki di Kantor Grab Indonesia, Jumat (6/4)

Sayang selama seminggu lebih berjalan bersama Uber, IDN Times belum menemukan jawaban para driver memilih pindah ke Grab.

3. Percayakan pada aplikasi baru

Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? www.anterin.id

Menariknya, dari 10 perjalanan dalam seminggu ini menggunakan Uber, ada 4 orang driver yang menjawab akan pindah ke transportasi online baru bernama Anterin. 

"Aku pindah ke aplikasi baru namanya Anterin. Katanya sih bagus gitu kan bayarnya pake lelang," kata pengemudi asal Depok bernama Setyono.

Hal serupa juga diucapkan pengemudi bernama Abu. Mahasiswa Bina Sarana Informatika (BSI) ini mengatakan memilih mempercayakan kariernya ke Anterin.

"Kalau yang ijo-ijo itu kan kita tahu gimana, saya mau coba yang baru aja deh," kata Abu. 

Pantauan IDN Times dalam seminggu ini memang mulai bermunculan pengemudi menggunakan jaket warna biru bertuliskan 'Anterin' di sejumlah ruas jalan di Ibu Kota. 

Berdasarkan penelusuran di website official Anterin adalah aplikasi transportasi dan pengiriman/pengantaran barang pertama di dunia yang menggunakan metode lelang harga. Dengan metode ini, disebutkan penumpang bebas memilih siapa saja driver yang memberikan harga terbaik dan terdekat. 

Baca juga: 75 Persen Pengemudi Uber Hijrah ke Grab

4. Fokus kegiatan awal sebelum nguber

Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? www.instagram/uber_idn

Tak sedikit pengemudi memakai Uber sebagai sampingan. Setelah Uber hengkang dari Indonesia, mereka yang menjadikan Uber sebagai sampingan, memilih fokus pada kegiatan utama mereka. 

"Saya kan kuliah, jadi mau fokus kuliah lagi. Kalau daftar ke Gojek atau Grab males juga sih ngurusinnya, kalau dulu di Uber kan saya gak usah ke kantor semua serbaonline," ujar Ahmad.

5. Lakukan konvoi bersama-sama setelah Uber resmi tinggalkan Indonesia

Uber Resmi Tiada, Ke Mana Para Driver Pergi? www.instagram/uber_idn

Sejumlah driver Uber pun sempat menggelar konvoi Sabtu (7/4) kemarin. Ratusan pengemudi Uber mengadakan konvoi keliling Jakarta mengenakan jaket dan helm Uber. 

Konvoi tersebut dimulai dari kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Dalam akun Instagram @dramaojol.id, terdapat foto para pengemudi Uber dengan caption "Konvoi terakhir Uber. Terima kasih Uber untuk jasa-jasamu".

Baca juga: Hari Ini Uber Indonesia Resmi Berhenti Beroperasi, Begini Suka-Dukanya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya