SAR Pikirkan Dua Opsi Soal Evakuasi Jasad Penumpang KM Sinar Bangun

SAR ajak semua pihak termasuk keluarga korban berdiskusi

Jakarta, IDN Times - Tim gabungan pencarian KM Sinar Bangun yang telah bekerja selama 12 hari diperkirakan telah menemukan posisi tenggelamnya kapal. Kantor berita ANTARA pada Jumat (29/6) melaporkan tim Basarnas menggunakan alat bernama Remotely Operated Vehichle (ROV) untuk membantu proses pencarian. 

Akhirnya, pada Kamis kemarin, tim gabungan Basarnas menemukan titik terang dan berhasil menemukan objek yang diduga kuat adalah jasad korban, sepeda motor dan peralatan kapal di kedalaman sekitar 455 meter. Sementara, posisi kapal ada di kedalaman 402 meter. 

Pertanyaannya kini, apakah tim Basarnas akan mengevakuasi jasad korban? Sebab, jasad tersebut berada di titik yang dalam di Danau Toba. Jasad penumpang diperkirakan telah membeku sehingga gak mengambang di permukaan air. 

1. Tim SAR memberikan dua opsi soal jasad korban 

SAR Pikirkan Dua Opsi Soal Evakuasi Jasad Penumpang KM Sinar BangunIDN Times/Margith Juwita Damanik

Kepala Kantor SAR Medan Budiawan kini tengah mempertimbangkan dua opsi terkait jasad penumpang. Diperkirakan ada 164 jasad penumpang yang ikut tenggelam bersama fisik kapal. Angka itu diperoleh dari posko di Tigaras.

Opsi pertama, ujar Budiawan, tim akan mengangkat kapal tapi akan memakan waktu yang cukup lama. Atau, opsi kedua, tetap membiarkan kapal berada di bawah danau dan merelakan jasad penumpang tetap berada di dasar Danau Toba.

"Kami harus memikirkan keselamatan, bagaimana kami menolong obyek ini. Opsi ini akan dirundingkan dengan Basarnas, pemkab dan keluarga korban," kata Budiawan kepada media kemarin.

2. Titik temuan objek juga dipantau dari udara

SAR Pikirkan Dua Opsi Soal Evakuasi Jasad Penumpang KM Sinar BangunIDN Times/Margith Juwita Damanik

Dua unit heli Basarnas dan kepolisian telah dikerahkan untuk memantau proses pencarian dari udara. Titik temuan objek berada di arah Barat Daya, berjarak 2 dan 2,5 km dari Pelabuhan Tigaras.

"Pencarian hari ke-10 tetap pada pola di permukaan dan dalam perairan, udara serta pinggiran pantai," kata Budiawan.

3. Basarnas turut mengerahkan jaring pukat untuk mengevakuasi kapal

SAR Pikirkan Dua Opsi Soal Evakuasi Jasad Penumpang KM Sinar BangunIDN Times/Margith Juwita Damanik

Selain menggunakan ROV, tim Basarnas menambah jaring pukat atau trawl untuk mengevakuasi kapal dan penumpang KM Sinar Bangun yang karam pada (18/6).

"Dua pukat harimau dari Belawan dan Sibolga dimanfaatkan untuk membantu mencari bangkai kapal tersebut," kata Kepala Kantor SAR Medan Budiawan, seperti dikutip dari kantor berita ANTARA pada Jumat (29/6).

Kedua pukat tersebut dipasang pada kapal feri KMP Sumut I dan II.

Topik:

Berita Terkini Lainnya