Nggak Cuma Sinetron, Hubungan Indonesia dan Jepang Juga Kadang Rumit

Ost yang cocok: Orang Ke-3 by HiVi

Siapa di antara kita, terutama wanita, yang nggak pernah nonton sinetron? Dimulai dari sinetron dalam negeri yang season-nya nggak habis–habis sampai drama Korea yang kalau kelewatan 1 episode berasa kayak kelewatan 1 abad. Ceritanya juga dipastikan akan sangat rumit, berkaitan dengan romantisme dan konflik karena kehadiran orang ketiga.

Ternyata cerita sinetron ini juga ada di dunia nyata, lho. Khususnya ketika menyangkut hubungan antar 2 negara yang kemudian “diganggu” oleh pihak ketiga. Seperti proyek kereta api cepat Jakarta – Bandung misalnya.

Nggak Cuma Sinetron, Hubungan Indonesia dan Jepang Juga Kadang RumitSumber Gambar : news.fimadani.com

Seperti kita ketahui, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jepang sangat erat dan tak terpisahkan. Buktinya adalah Jepang menjadi negara dengan investor terbesar ketiga untuk Indonesia, di bawah Singapura dan Malaysia yang berada di posisi pertama dan kedua. Hal ini berarti Jepang menjadi mitra perdagangan terpenting di Indonesia di luar ASEAN. Lalu, kenapa untuk proyek kereta cepat ini Indonesia memilih Tiongkok dan “mengkhianati” hubungan mesranya dengan Jepang?

Usut punya usut, pemerintah Indonesia ternyata mengajukan syarat khusus untuk pembangunan proyek yang dikabarkan bernilai 5,3 miliar dolar AS atau sekitar 78 triliun rupiah ini. Pemerintah Indonesia menginginkan agar proyek ini dilakukan business to business secara utuh tanpa ada jaminan apapun dari pemerintah. Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah memilih Tiongkok kerena hanya Negeri Tirai Bambu yang sanggup memenuhi permintaan tersebut. Sebenarnya Jepang sudah membuktikan, melalui kereta cepat Shinkansen-nya, bahwa tidak pernah ada kecelakaan satupun selama 50 tahun kereta tersebut beroperasi di negaranya. Namun apa daya, pemerintah sudah membuat keputusan dari proses bidding yang berjalan sangat ketat ini.
Nggak Cuma Sinetron, Hubungan Indonesia dan Jepang Juga Kadang RumitSumber Gambar : varia.id
Lalu, adakah konsekuensi bagi hubungan antar Jepang dan Indonesia terkait batalnya proyek ini? Pemerintah Jepang sedikit 'ngambek' karena selain nilai proyek yang sangat besar, mereka melihat bahwa kereta cepat ini akan menjadi batu loncatan atas kereta cepat lainnya yang kemungkinan besar masih akan dibangun di kota lainnya. Akhirnya, melalui Menteri Transportasinya, Jepang menyatakan akan meninjau ulang semua kebijakannya dengan Indonesia. Pemerintah Indonesia sendiri juga berusaha “menenangkan” Jepang dengan menyebut masih banyak proyek infrastruktur besar lainnya yang bisa digarap oleh Negeri Sakura tersebut.

Wah, daripada ribut – ribut, lebih baik pemerintah Indonesia buat sendiri ya. Semoga kelak kita bisa membangun semua logistik & infrastruktur negara dengan tangan anak muda Indonesia 100 persen. 

Gimana, rumit banget kan hubungan bilateral antar negara? Nggak kalah sama rumitnya hubungan kamu dengan si dia. #ukh #jaditeringat lagi

Topik:

Berita Terkini Lainnya