Disebut Emosional, Surya Paloh Yakin PDIP Tak Tersinggung Pidatonya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum partai NasDem, Surya Paloh, mengungkapkan politikus PDIP yang menyebut dirinya emosional saat mengatakan ada partai nasionalis yang tak Pancasilais, keliru menanggapi salah satu poin pidatonya. Menurut Surya, dirinya merasa tak emosional dalam menyampaikan pidato pada pembukaan kongres partai NasDem.
"Enggaklah, kalau (soal) Pancasila kita anggap emosional, ya siapa yang gak marah bangsa ini. Mana mungkin, Pancasila alat pemersatu ideologi kita," kata Surya di hari ke-2 Kongres parta NasDem, Sabtu (9/11).
1. Surya yakin PDIP tak tersinggung
Surya mengatakan dirinya yakin PDIP tak tersinggung oleh pidatonya yang beberapa kali mengungkapkan ketidaksenangan terhadap sindiran Presiden Joko "Jokowi" Widodo usai pertemuannya dengan pimpinan partai PKS.
"PDIP kan sahabat, kita bersahabat dengan semuanya. Untuk apa saling menyinggung, salah lagi kita (kan)," kata Surya.
Baca Juga: Merasa Disinisi Usai Rangkul PKS, Surya Paloh: Ini Politik Ortodoks!
2. Surya Paloh tepis anggapan bahwa pidatonya sindiran balik ke Jokowi
Ketika ditanyai apakah pidatonya semalam adalah tanggapan atas sindiran Jokowi, Surya membantah dan menyebut pidatonya itu sebagai upaya pencerahan di dunia perpolitikan.
"Gak juga (tanggapan buat Jokowi), artinya memang masalah kewajaran kita, memberikan pencerahan itu baik," kata Surya.
Editor’s picks
3. Tersindir pidato, politisi PDIP sebut Surya Paloh emosional
Sebelumnya politikus asal PDIP, Andreas Pareira, menyebut Surya Paloh terlalu emosional dalam merespon sindiran Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat Munas Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Pernyataan tersebut ia lontarkan menanggapi pidato Surya Paloh pada pembukaan kongres NasDem ke-2 yang menyebut ada partai nasionalis tapi tak bersikap Pancasilais. Saat membicarakan partai itu, Paloh menyebut soal sikap sinisme yang diterima NasDem santer usai pertemuan dirinya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto serta pertemuan dengan pimpinan partai PKS beberapa waktu lalu.
"Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu sama lain, kecurigaan satu sama lain hingga kita berkunjung ke kawan (dicurigai). Ini bangsa model apa seperti ini," serunya.
"Tingkat diskursus politik yang paling picik di negeri ini. Hubungan rangkulan dan tali silahturahmi politik dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan kecurigaan," sambung Surya Paloh yang disambut teriakan dan tepuk tangan dari para peserta kongres semalam.
4. Surya Paloh dituding bawa persoalan "pelukan" dengan PKS ke wilayah ideologis
Andreas mengatakan, Surya Paloh membawa diskursus seolah persoalan “pelukan” ini masuk dalam wilayah ideologis partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf. Padahal menurutnya, sindiran yang dilontarkan Jokowi berada dalam kapasitasnya sebagai Presiden.
"Faktanya, yang mengomentari rangkulan Surya Paloh dan Sohibul Imam adalah Jokowi yang dalam kapasitasnya sebagai Presiden tentunya berharap banyak, setelah pembentukan kabinet, meskipun tentu tidak memenuhi harapana semua partai pendukung, tetapi pemerintahan tetap solid," kata Andreas, Sabtu (9/11).
Baca Juga: Jokowi dan Surya Paloh Saling Sindir, Ini Reaksi Politikus Senior PDIP