Ini 4 Calon Kuat Kabareskrim Versi Indonesian Police Watch
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Indonesia Police Watch (IPW) memprediksi ada empat nama jenderal bintang dua polisi yang berpotensi mengisi jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
Keempat jenderal itu adalah Kadiv Propam Polri Irjen Listyo Sigit, Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, Asisten bidang Operasi (Asops) Kapolri Irjen Martuani Sormin, dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Agus Andrianto.
1. Empat orang itu dinilai IPW sebagai figur berprestasi
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mengatakan keempat Jendral tersebut merupakan figur yang memiliki prestasi masing-masing di wilayah tugasnya.
"Meskipun memilih Kabareskrim adalah hak proregatif Kapolri namun dalam memilih Kabareskrim yang baru, IPW berharap, Kapolri melihat beberapa aspek," kata Pane Rabu (6/11).
2. Sosok Kabareskrim harus dekat dengan ulama
Editor’s picks
Neta mengatakan ada empat aspek yang perlu diperhatikan dalam memilih sosok Kabareskrim, yaitu senioritas, cermat melihat dinamika internal, berpengalaman sebagai polisi reserse, dan dekat dengan pemuka agama Islam. Terkait aspek keempat, menurut Neta, perlu sinergi antara aparat dan ulama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Faktor kedekatan dengan ulama menjadi penting sebab ulama masih dipandang sebagai panutan oleh masyarakat di negeri ini. Setidaknya, adanya isu kriminalisasi terhadap ulama di sepanjang Pilpres 2019 bisa dinetralisir dan dituntaskan dengan pendekatan-pendekatan kemitraan," kata Neta.
Baca Juga: Kapolri Segera Umumkan Nama Kabareskrim, Ini Dua Figur yang Muncul
3. Yang terpenting, harus bisa menuntaskan kasus Novel Baswedan
Tak hanya itu, Neta mengatakan Kabareskrim baru harus dipastikan mampu menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) yang ditinggalkan Kapolri Jenderal Idham Azis saat menduduki jabatan Kabareskrim. Salah satu kasus besar yang belum selesai adalah pengungkapan pelaku penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan.
"Sehingga Polri maupun Kapolri yang baru tidak terus menerus tersandera kasus penyiraman air keras tersebut," kata Neta.
Baca Juga: Rekam Jejak Irjen Listyo Sigit, Calon Kabareskrim Mantan Ajudan Jokowi