Jokowi dan Surya Paloh Saling Sindir, Ini Reaksi Politikus Senior PDIP
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Politikus senior PDIP Andreas Pareira menyebut Ketua Umum Parta Nasdem Surya Paloh terlalu emosional merespons sindiran Presiden Joko "Jokowi" Widodo, saat Munas Partai Golkar beberapa waktu lalu.
Pernyataan Jokowi dilontarkan menanggapi pidato Surya Paloh pada pembukaan kongres ke-2 Nasdem pada Jumat (8/11), yang menyebut ada partai nasionalis tapi tak bersikap Pancasilais.
Baca Juga: Surya Paloh Sebut Partai Nasionalis tapi Tak Pancasilais, Sindir PDIP?
1. Surya Paloh dinilai bawa persoalan ke wilayah ideologis
Andreas mengatakan, Surya Paloh membawa diskursus seolah 'kemesraan' antara Nasdem-PKS masuk dalam wilayah ideologis partai-partai pendukung Jokowi-Ma’ruf. Padahal menurut dia, sindiran yang dilontarkan Jokowi berada dalam kapasitasnya sebagai presiden.
"Faktanya, pertama, yang mengomentari rangkulan Surya Paloh dan Sohibul Imam adalah Jokowi, yang dalam kapasitasnya sebagai presiden. Tentunya berharap banyak, setelah pembentukan kabinet, meskipun tentu tidak memenuhi harapan semua partai pendukung, tetapi pemerintahan tetap solid," kata Andreas, Sabtu (9/11).
2. Tuduhan partai tak Pancasilais dinilai emosional
Andreas menyebutkan, tidak ada satu partai pun yang mengatakan rangkulan antara Surya dengan Sohibul bermakna ideologis, atau dimaknai sebagai keluarnya Nasdem dari koalisi pendukung pemerintah.
Menurut Andreas, dinamika antar elite partai politik sekarang ini lebih bersifat politik pertemanan. Membangun pertemanan sebagai basis kesepahaman kerja sama politik.
"Menurut saya, tuduhan Surya Paloh soal partai Pancasilais pun menjadi terlalu emosional dan sama sekali tidak bermakna ideologis," kata dia.
3. Nasdem dianggap sindir PDIP lantara menyebut ada partai nasionalis tapi tak bertindak Pancasilais
Editor’s picks
Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh sempat menyinggung ada partai nasionalis berasas Pancasila, tapi tindak tanduknya tidak mencerminkan Pancasila itu sendiri.
"Kalau partai yang masih mengundang cynical propaganda yang kosong mengajak berkelahi satu sama yang lainnya, ahh yang pasti itu bukan Pancasilais itu," kata Surya dalam pidato sambutan pembukaan Kongres ke-2 Nasdem di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
4. Surya Paloh menyebut partai nasionalis harus membuktikan Pancasilaisnya
Surya Paloh juga menyebut partai politik yang mengklaim sebagai partai Pancasilais, agar membuktikan diri sebagai partai yang memang Pancasilais.
"Pancasila sebagai pegangan kita, tapi (partai) itu tidak laksanakan itu ngakunya partai nasionalis, partai yang Pancasilais. Ya buktikan saja di rakyat yang membutuhkan pembuktian, partai mana yang paling menanamkan nilai-nilai Pancasila ya saudara-saudara," kata Surya disambut tepuk dan teriak gemuruh peserta kongres.
5. Jokowi sindir pelukan Surya Paloh dengan Sohibul Iman di Munas Golkar
Presiden Joko "Jokowi" Widodo sempat menyinggung pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Sindiran tersebut disampaikan Jokowi di Munas ke-55 Partai Golkar, Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (6/11). Saat itu, Jokowi menyindir wajah Surya terlihat lebih cerah usai bertemu Sohibul.
"Yang saya hormati Pak Surya Paloh, kalau kita lihat malam hari ini Beliau lebih cerah dari biasanya, sehabis pertemuan Beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS," gurau Jokowi, yang mengundang tawa hadirin.
Baca Juga: Merasa Disinisi Usai Rangkul PKS, Surya Paloh: Ini Politik Ortodoks!