Pascagempa M 7,1 di Maluku Utara, Satu Warga Meninggal Dunia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Satu orang warga Desa Ranoketang Atas, Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara, bernama Sintia Lasik dikabarkan meninggal usai gempa M 7,1 yang terjadi di Jailolo, Maluku Utara, Jumat (15/11) dini hari.
1. Korban meninggal dikarenakan serangan jantung akibat shock usai gempa
Kepala Puskesmas Tombatu John Munaiseche, mengatakan bahwa korban meninggalsetelah mendapatkan perawatan intensif di Puskesmas Tombatu, sampai Jumat (15/11) dini hari.
"Kami mengonfirmasi berdasarkan laporan dokter jaga, ada satu orang warga meninggal pascagempa tadi malam," kata John Munaiseche dilansir dari Antara.
2. Sakit jantung korban kambuh saat gempa terjadi
Editor’s picks
Jhon mengungkapkan, meninggalnya korban karena shock hingga sakit jantungnya kambuh saat terjadinya gempa tersebut.
"Jadi korban ini berdasarkan informasi mempunyai riwayat penyakit jantung. Ketika terjadi gempa korban shock dan langsung dilarikan ke Puskesmas Tombatu untuk mendapatkan perawatan," ujarnya.
Jhon mengatakan, petugas di Puskesmas Tombatu telah melakukan tindakan medis, namun sayangnya nyawa Sintia tidak bisa diselamatkan.
"Kami sudah melakukan upaya medis semaksimal mungkin, sesuai dengan prosedur. Tapi nyawa korban tak bisa diselamatkan," ujarnya.
3. Gempa M 7,1 guncang Maluku Utara
Gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang dimutakhirkan menjadi magnitudo 7,1 melanda Maluku Utara, Kamis (14/11) sekitar pukul 23.17 WIB. Gempa tersebut berpotensi tsunami, namun untungnya tak sampai parah dan berujung ke bencana besar.
Baca Juga: Usai Gempa Maluku Utara, BNPB: Aktivitas Warga Kembali Normal