Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap 

Di BSD, dalam satu razia tangkap 16 ular berbisa mematikan 

Tangerang Selatan, IDN Times - Puluhan ular berhasil ditangkap dalam operasi razia ular oleh Yayasan Ular Indonesia Sioux di Tangerang, Banten dari awal bulan Desember hingga Selasa (17/12).

Bahkan, belasan ular berbisa mematikan ditemukan di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan oleh Yayasan Ular Indonesia Sioux dalam 3 bulan terakhir.

Baca Juga: Ini Tempat-tempat yang Disenangi Ular untuk Bersarang, Segera Hindari!

1. Dalam tiga bulan, 50 ekor ular ditangkap di Tangerang

Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap Penangkapan ular (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Anggota Sioux, Muhammad Dzawil Arham mengatakan, di Tangerang dalam 3 bulan ini 15 perumahan sudah dilakukan razia. Hasil razia, 50 ekor lebih ular ditangkap. Dari jumlah itu, puluhan ular merupakan jenis berbisa seperti kobra dan weling.

"Tiga bulan terakhir lebih dari 50 ular kita tangkap di 15 perumahan termasuk dari BSD," ujar Muhamad Dzawilarham atau Gaja sapaan akrabnya, Selasa dini hari (17/12).

2. King kobra dan ular ijo yang paling banyak ditangkap

Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap Seekor ular hijau yang meneror warga Salatiga. IDN Times/Fariz Fardianto

Gaja menuturkan, kebanyakan ular yang ditangkap adalah ular king kobra dan ular ijo buntut merah. Bahkan, dalam satu operasi di kawasan Melati Mas BSD, 15 ekor kobra dan satu ekor weling berhasil ditangkap.

"Lebih ke king kobra dan ular ijo buntut merah," ungkapnya.

3. Setelah ditangkap ular tak dibunuh tapi dikembalikan ke habitat yang jauh dari manusia

Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap Penangkapan ular di Serpong, Tangerang Selatan (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Gaza menuturkan, usai menangkap puluhan ular tersebut, pihaknya kembali melepaskan ular-ular itu ke habitatnya. Karena pada dasarnya aksi mereka merupakan salah satu bentuk perlindungan terhadap hewan reptilia itu.

"Setelah kita tangkap, kita rilis (lepas) kembali ke habitat yang jauh dari permukiman manusia, karena pada dasarnya kita menangkap bukan untuk membunuh," kata Gaja.

4. Anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux bisa dipanggil untuk razia ular

Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap Penangkapan ular di Serpong, Tangerang Selatan (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Gaja menerangkan, pihaknya tidak mematok harga bila ada warga yang memanggil untuk melakukan razia ular. Sebab, para anggota Yayasan Ular Indonesia Sioux merasa terpanggil karena suka terhadap ular.

"Kita gak mematok harga kalau dapat panggilan, kita lakuin karena peduli aja, karena kalau warga pasti langsung dibunuh. Karena memang doktrin kita terhadap ular selalu menjadikannya antagonis, cuma di film Kungfu Panda ular jadi protagonis," kata Gaja.

5. Begini cara mencegah ular hidup di lingkungan sekitar tempat tinggal

Razia Ular di Perumahan Tangerang, 50 Ekor Berhasil Ditangkap Usup Sahroni Ketua Sahabat Reptil Bekasi saat mengevakuasi ular sapi di Damkar Kota Bekasi, Selasa (17/12) (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Gaja, munculnya ular kobra akhir-akhir ini merupakan fenomena biasa. Namun orang awam gempar, karena menganggap ular sebagai ancaman.

"Kalau habitat, semuanya adalah habitat karena kalau di atas pohon namanya arboreal, kalau di atas tanah atau gorong-gorong disebut terestrial atau dia yang hidup di air dan juga di darat disebut semi aquatik, kemudian yang terakhir adalah ular aquatik atau ular yang hidup di air," papar Gaja.

Dia menambahkan, ular tinggal di permukiman karena mencari tempat berlindung dari panas atau dari musuhnya, juga untuk mencari makan.

"Yang jadi masalah adalah, kenapa dia bisa ditemukan dalam waktu yang cukup lama di wilayah permukiman? Itu karena permukiman warga itu memilki tempat-tempat yang cocok (untuk hidup)," bebernya.

Gaja menjelaskan, selama kebutuhan hidupnya terpenuhi, ular akan bertahan tinggal lama di suatu tempat.

"Kalau di rumah itu kaya tumpukan barang, kayu. Di gudang dan segala macam. Di dalam rumah pun mereka sangat mungkin, karena kita menemukan ular di perumahan itu bukan hanya di bawah atau di pohon, tapi di mana-mana," jelas dia.

Gaja memberikan solusi jika tidak ingin ada ular tinggal di rumah yaitu dengan memutus rantai makanannya.

"Pemusnahan tikus dan katak. Atau membersihkan tempat tinggal kita agar ular tidak nyaman dan si mangsanya tidak bersembunyi di tempat tersebut. Karena kalau bersih, ketika mereka datang itu mudah dideteksi," tutup Gaja.

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: 3 Langkah Pertama yang Harus Dilakukan Jika Digigit Ular Berbisa

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya