Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan Muarajambi

Petani Desa Jambi Tulo temukan pecahan arca saat berkebun

Jambi, IDN Times - Pagi di pekan pertama awal 2020, Asnawi mulai membersihkan kebun miliknya, yang direncanakan ditanami kacang panjang, pare dan cabai. Namun, di tengah membersihkan kebunnya tersebut dengan cangkul, tiba-tiba mata pacul yang di ayunkan ke tanah menghantam benda keras.

“Saya terkejut ketika melihat benda yang membentur mata cangkul,” kata Asnawi membuka cerita di kebunnya, Kamis (27/2).

Beberapa kali mengais tanah, warga RT 1 Dusun Parit Panjang, Desa Jambi Tulo, Maro Sebo, Kabupaten Muarojambi itu, mencoba memastikan apa yang ditemukannya itu.  “Setelah saya bersihkan, ternyata benda keras yang tercangkul seperti bentuk keong yang sedang dipegang. Tapi hanya sebatas pergelangan tangan,” ungkapnya.

Kemudian Asnawi memanggil bapaknya, Hasanudin, yang juga sedang membersihkan lahan kebun. Karena sama-sama penasaran, bapak dan anak ini memutuskan mencari potongan lain. “Seharian kami hanya mencari potongan-potongan benda itu,” ujar bapak satu anak ini.

Sebanyak 11 potongan arca berhasil mereka temukan di hari yang sama. Potongan-potongan arca berwarna hijau tosca ini, bisa mereka temukan pada radius 2 meter dari titik potongan arca pertama kali ditemukan. “Satu minggu saya dengan bapak tidak menggarap kebun. Tapi mencari benda-benda kuno yang ada di lahan kami,” jelasnya.

Pencarian yang dilakukan Asnawi dan bapaknya tidak berbuah banyak. Selain 11 potongan arca, mereka hanya menemukan serpihan-serpihan bata, keramik dan tembikar. “Setelah tidak ditemukan lagi, akhirnya kami menghentikan pencarian. Kembali membuat tambak untuk kebun,” katanya.

1. Arca ditemukan setelah lahan dibersihkan menggunakan Buldoser

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiPotongan arca Wisnu yang ditemukan petani Desa Jambi Tulo di kebunnya/IDN Times/Ramond EPU

Hasanudin, orangtua Asnawi mengatakan, sudah belasan tahun berkebun di atas lokasi temuan arca. Sebelumnya, mereka berkebun karet. Pertengahan 2019, dirinya memutuskan mengganti tanaman karet menjadi kebun kacang panjang, pare dan cabai. Lahan yang sebelumnya ditumbuhi pohon karet dan semak belukar, dibersihkan menggunakan Buldoser. “Waktu berkebun karet, tidak pernah ketemu barang-barang kuno seperti ini,” ujar dia.

Dirinya memperkirakan, karena dibersihkan menggunakan Buldoser, akhirnya pecahan arca, keramik dan tembikar muncul ke permukaan tanah. “Temuan ini sudah kami laporkan ke pak RT dan teman-teman di Jambi Tulo yang peduli pelestarian benda-benda kuno seperti ini,” ungkap dia.

Diakuinya, temuan potongan arca akan dilaporkan ke pihak terkait. Karena, dirinya berharap ada penelitian lebih lanjut terhadap barang-barang kuno yang mereka temukan di lahan seluas setengah hektare. “Kalau memang nanti ada penelitian lebih jauh, kami persilakan lahan kebun kami dijadikan tempat penelitian,” kata Hasanudin.

2. Lokasi temuan arca di kawasan cagar budaya Muarajambi

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiSelain potongan arca Wisnu, juga ditemukan pecahan bata kuno dan gerabah/IDN Times/Ramond EPU

Lahan kebun milik Asnawi saat ini berada di dalam 3981 hektare Kawasan Cagar Budaya Muarajambi. Lokasinya tidak jauh dari Bukit Perak, salah satu situs yang sudah lebih dulu ditemukan dan diteliti. “Tak jauh dari lokasi kebun ini, sekitar 100 meter, ada struktur candi yang juga baru ditemukan,” ungkapnya.

Sementara itu, Adi, tokoh pemuda Desa Jambi Tulo mengatakan, belakangan ini memang banyak mendapatkan laporan terkait temuan benda-benda kuno dari warga. “Tidak hanya di daerah yang masuk dalam kawasan cagar budaya, tapi ada juga di desa luar kawasan itu,” kata Adi.

Seperti di Desa Jambi Kecil, tepatnya di Batang Rawang, dirinya mendapatkan laporan banyak ditemukan pecahan keramik dan bata kuno. Begitu pun struktur bata yang ditemukan dekat makam-makam Raja Desa Jambi Kecil. “Saat ini banyak warga yang sudah peduli pentingnya pelestarian dan menjaga temuan benda-benda kuno,” jelasnya.

Beberapa temuan itu, kata Adi sudah dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi. Bahkan, pihak BPCB sudah ada yang datang melihat langsung. Tapi, sampai sekarang dirinya belum mendapatkan kabar apa hasil dari peninjauan BPCB Jambi tersebut.

3. BPCB Jambi sudah melakukan survei awal

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiPecahan keramik juga banyak ditemukan warga di Mandi Bulan, Jambi Tulo/IDN Times/Ramond EPU

Terpisah, Sigit Ario Nugroho, Staf Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Jambi, mengakui sudah melakukan survei awal ke lokasi temuan potongan arca di Mandi Bulan, Desa Jambi Tulo, Jumat (28/2). Dari data awal yang mereka dapatkan, potongan arca itu masuk dalam kategori objek diduga cagar budaya (ODCB). “Langkah selanjutnya perlu pembahasan di BPCB Jambi,” katanya, Sabtu (29/2).

Mengenai penelitian terhadap ODCB ini, BPCB Jambi akan berkoordinasi dengan Balai Arkeologi (Balar) Palembang. Karena, Balar bertugas untuk melakukan penelitian arkeologi terhadap temuan baru ODCB. “Kalau BPCB ini lebih kepada pelestarian benda cagar budaya,” ucap Sigit.

Diakuinya, BPCB sudah memberikan pemahaman kepada warga yang menemukan ODCB ini, untuk menjaga temuan potongan arca dengan baik. Selain itu, tidak memberikan temuan tersebut kepada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

“Kalau dari hasil survei awal, potongan arca itu menunjukkan kepurbakalaannya. Untuk memastikan, perlu identifikasi lebih lanjut,” jelasnya.

Sigit menduga, potongan arca ini terbuat dari logam. Tapi untuk memastikan dugaan itu perlu dilakukan uji laboratorium. “Selain potongan arca, di lokasi yang kami datangi juga ada temuan keramik lama dan gerabah,” ungkapnya.

4. Balai Arkeologi (Balar) Palembang sebut temuan yang diduga arca itu perlu dilakukan penelitian

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiAsnawi, memperlihatkan potongan arca Wisnu yang ditemukan di kebunnya/IDN Times/Ramond EPU

Sementara itu, Retno Purwanti, Arkeolog dari Balai Arkeologi (Balar) Palembang, baru mengetahui ada temuan potongan arca di Mandi Bulan, Jambi Tulo dari foto-foto yang dikirimkan kepadanya. Menurut dia, beberapa potongan arca tersebut ada sebagian yang menunjukkan ciri kepada arca Wisnu. “Ada potongan cakra dan sankha. Biasanya ada pada arca Wisnu,” jelasnya, Sabtu (29/2).

Meski demikian, Retno menyatakan, temuan ini baru sebatas dugaan. Sebab, harus dilakukan penelitian hingga bisa dikatakan potongan arca ini adalah benar arca Dewa Wisnu. “Temuan lain di sekitar potongan arca juga perlu diteliti. Sehingga, bisa didapatkan arca atau keramik di sekitar itu berasal dari abad berapa,” jelasnya.

Dirinya belum mengetahui apakah BPCB Jambi sudah berkoordinasi dengan Balar Palembang. "Biasanya komunikasi antar pimpinan," ujar dia.

5. Sankha dan Cakra penanda Dewa Wisnu

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiPotongan arca Wisnu yang ditemukan di Mandi Bulan, Jambi Tulo, Muarojambi/IDN Times/Ramond EPU

Terpisah, Anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional, Junus Satrio Atmodjo mengatakan, Muarajambi selalu dilihat suatu pemukiman yang berlatarbelakang ajaran Buddha. Pernah ada foto-foto yang dibuat tahun 1921 ditemukan arca Nandi (arca sapi), di sekitar Kota Jambi, bukan Muarajambi.

“Artinya, selain ajaran Buddha ada ajaran Hindu. Jadi mereka hidup berdampingan pada waktu itu. Tidak ada konflik dan bisa hidup bersama di tempat yang sama. Kita tidak pernah menemukan tanda itu (temuan ajaran Hindu) di Muarajambi. Baru sekarang ditemukan tanda itu,” jelasnya, Sabtu (29/2).

Junus Satrio mengaku sempat ragu ketika mendapatkan informasi ada temuan arca Wisnu di Kawasan Candi Muarajambi. Namun, setelah melihat foto-foto temuan, benar terlihat ada siput yang dipegang. “Bahasa Indianya Sankha, siput yang hidup di laut dangkal,” ujarnya.

Selain itu, Junus juga melihat ada potongan Cakra, berbentuk bundar dengan empat lubang. “Dua tanda itu sudah menunjukkan itu adalah Dewa Wisnu. Sankha di tangan kiri, Cakra di tangan kanan. Biasanya begitu,” ungkap Junus.

Dirinya menyayangkan temuan arca Wisnu ini dalam kondisi pecah. Sekilas dilihatnya, arca Wisnu ini lumayan tinggi. Dirinya memperkirakan Arca Wisnu ini jika utuh punya ketinggian hingga 40 Cm. “Dugaan saya segitu, jika dilihat dari ukuran tangan yang ditemukan,” katanya.

Arca Wisnu ini, kata Junus, ukurannya tidak besar dan tidak terlalu kecil. Sehingga, dengan dugaan ukuran, arca Wisnu ditempatkan di suatu rumah pemujaan. “Mungkin candi kecil atau rumah pemujaan yang dibuat dari kayu dan kemudian hancur. Atau dibawa orang kemudian tertinggal di sana. Masih jadi pertanyaan juga,” beber dia.

Baca Juga: Ajaran dari Candi Muarajambi di Relief Borobudur

6. Diperkirakan berasal dari abad 12 masehi

Pecahan yang Diduga Arca Dewa Wisnu Ditemukan di Kawasan MuarajambiSankha, potongan arca Wisnu yang ditemukan petani di kawasan candi Muarajambi/IDN Times/Ramond EPU

Junus melihat temuan arca Wisnu ini tidak langsung di sisi bangunan. Namun ditemukan juga pada beberapa artefak seperti keramik dan gerabah. “Banyak juga ditemukan keramik. Kemungkinan dia seumur. Kalau dilihat dari bentuknya, arca Wisnu ini dugaan sementara mungkin sekitar abad 12 dan 13,” kata Junus memperkirakan.

Meski demikian, untuk memastikan dugaan dari abad keberapa, perlu dilihat tanda lainnya secara utuh. Seperti badan dan wajah arca Wisnu ini. “Saya hanya melihat potongan tangan. Mungkin lebih tua,” katanya.

Dari sejarah Muarajambi yang dipelajarinya, kawasan ini memiliki rentang waktu yang panjang. Bisa mencapai 600 tahun lebih. “Muarajambi dari dulu tempat yang suci. Berlaku untuk agama Hindu dan Buddha,” jelasnya.

Junus mengatakan, BPCB Jambi dan Balar Palembang bisa segera melakukan kajian dan menduga. “Temuan benda seperti ini bisa dikaji temuan arca dan lingkungannya. Apakah lokasi temuan itu hunian atau tempat pemujaan,” katanya.

Karena, tempat pemujaan biasanya tidak terdapat temuan lain yang berserakan. Kebiasaannya, tempat hunian akan banyak sekali ditemukan artefak seperti pecahan keramik. “Sebaliknya, tempat pemujaan akan lebih bersih dari temuan artefak,” tandas dia.

Topik:

  • Sidratul Muntaha

Berita Terkini Lainnya