Perayaan Waisak di Candi Muarajambi Ditiadakan

Meditasi Waisak dilakukan secara daring

Jambi, IDNTimes - Ketika pandemik COVID-19 merebak, seluruh tempat yang biasanya ramai dikunjungi orang harus ditutup, termasuk tempat ibadah. Kawasan Candi Muarajambi pun sudah lengang sejak dua bulan lalu.

Perayaan hari raya Waisak 2564 BE yang bakal digelar di kompleks percandian Muarajambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, harus ditiadakan oleh penyelenggara. Umat Buddha yang harusnya merayakan Waisak pada tahun ini harus merelakan keputusan tersebut.

Abdul Haviz, pemuda pelestari cagar budaya mengaku, peniadaan Waisak di Candi Muarajambi adalah langkah tepat. Upaya pencegahan penyebaran COVID-19 harus dilakukan oleh semua umat beragama.

"Ini baru perayaan pertama Waisak tidak dilakukan di Candi Muarajambi sejak tahun 2009," katanya, Rabu (6/5).

Baca Juga: Keren! Lima Desa di Jambi Berbagi Rp1 Miliar dari Dagang Karbon

1. Upaya pencegahan penyebaran COVID-19

Perayaan Waisak di Candi Muarajambi DitiadakanPerayaan Waisak tahun 2018 di Candi Muarajambi. (IDN Times/ Ramond EPU)

Perayaan Waisak bertepatan dengan Ramadan sudah terjadi semenjak dua tahun lalu. Ia mengatakan, keberagaman dan toleransi selalu diperlihatkan ketika Waisak dirayakan.

"Tahun ketiga yang bertepatan dengan Ramadan tidak digelar perayaan Waisak. Biasanya, sehari jelang Waisak sudah ramai persiapan," jelas pria yang akrab disapa Ahok ini.

Diakuinya, keputusan peniadaan peribadatan di kompleks percandian terluas di Asia Tenggara itu dilakukan untuk mencegah pandemik COVID-19 yang belum mereda, terutama di Provinsi Jambi.

2. Ibadah Pujabakti dan Meditasi dilakukan di rumah

Perayaan Waisak di Candi Muarajambi DitiadakanPerayaan Waisak tahun 2018 di Candi Muarajambi. (IDN Times/ Ramond EPU)

Ketua Perkumpulan Umat Buddha Jambi, Rudy Zhang mengatakan, meski perayaan Waisak tidak bisa dilakukan bersama-sama di kompleks percandian Muarajambi, namun hal itu tidak mengurangi khidmat beribadah.

Mereka pun mengikuti imbauan Ditjen Binmas Buddha, melaksanakan ibadah Pujabakti dan Meditasi detik-detik Waisak tahun 2020 lewat streaming. Umat Buddha katanya bakal mengikuti kegiatan dari rumah masing-masing melalui situs yang telah disebarkan.

"Semoga masalah pandemik ini secepatnya berlalu, sehingga kita semua bisa aktivitas normal kembali, dan yang sakit segera disembuhkan," ujar Rudy Zhang.

Baca Juga: 5 Pasien Baru COVID-19 dari Klaster Gowa, Jambi Tambah RS Rujukan

3. Perayaan Waisak juga tidak dilakukan di Borobudur

Perayaan Waisak di Candi Muarajambi DitiadakanUmat Buddha melakukan Pradaksina di Candi Gumpung, Muarajambi pada perayaan Waisak tahun 2019. (IDN Times/ Ramond EPU)

Terpisah, Pamong Budaya Muda pada Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi, Andreas Novi Hariputranto, menyampaikan tidak ada perayaan Waisak di Candi Muarajambi.

Menurut dia, setiap tahun umat Buddha di Provinsi Jambi menggelar peribadatan dalam peringatan Hari Tri Suci Waisak di kompleks percandian Muarajambi. Namun, karena pandemik yang belum reda, kegiatan peribadatan secara bersama-sama itu urung dilakukan.

"Tadi sudah kontak-kontakan dengan yang di Borobudur, di sana juga tidak ada perayaan Waisak," ujarnya.

Selama musim pagebluk COVID-19 itu, komplek percandian Muarajambi ditutup sejak dua bulan lebih; untuk peribadatan maupun kunjungan wisata. Pihak BPCB mengungkap pihaknya terus melakukan pemeliharaan bangunan cagar budaya peninggalan sejarah.

"Pemeliharaan dilakukan juru pelihara masing-masing di setiap bangunan. Petugas juru pelihara tetap memperhatikan protokol kesehatan saat bekerja," jelas Andreas.

Baca Juga: Roy Kiyoshi dan 6 Artis Lainnya yang Merayakan Hari Raya Waisak

Topik:

  • Deryardli Tiarhendi

Berita Terkini Lainnya