RS Rujukan COVID-19 di Karawang Penuh, Swasta Ragu Tangani Corona

Alasannya tenaga medis yang terbatas

Karawang, IDN Times - Jumlah kasus corona atau COVID-19 di Kabupaten Karawang semakin bertambah. Hingga Sabtu (4/4) tercatat 34 kasus positif corona di daerah yang kini telah masuk ke dalam kategori zona merah itu. 

Tapi di tengah tingginya kasus corona, baru ada tiga rumah sakit rujukan COVID-19 di Karawang. Itu pun hanya satu rumah sakit swasta, yaitu Rumah Sakit Hermina.

Rumah sakit swasta di Karawang seakan-akan masih ragu untuk menjadi rujukan pasien terinfeksi virus corona. Alasannya antara lain karena keterbatasan fasilitas dan tenaga medis.

Untuk dua rumah sakit rujukan COVID-19 lainnya itu rumah sakit pelat merah, yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang dan Rumah Sakit Paru Jatisari, Karawang.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang menyatakan kalau saat ini kondisi di tiga rumah sakit rujukan COID-19 itu sudah hampir penuh. Artinya, mereka kini amat memerlukan tambahan rumah sakit lainnya untuk menjadi rujukan pasien COVID-19.

1. Rumah sakit rujukan pelat merah kurang tenaga medis

RS Rujukan COVID-19 di Karawang Penuh, Swasta Ragu Tangani CoronaIlustrasi penangan Covid-19 (IDN Times/Candra Irawan)

Pemerintah Kabupaten Karawang sejak jauh-jauh hari sudah menetapkan Rumah Sakit Paru Jatisari sebagai rumah sakit rujukan COVID-19.

Namun penetapan rumah sakit sebagai rujukan COVID-19 tidak dibarengi dengan upaya pelengkap sarana dan prasarana. Sehingga sekarang rumah sakit ini tidak bisa menampung banyak pasien virus corona, karena keterbatasan tenaga medis.

Rumah Sakit Paru merupakan rumah sakit milik Pemkab Karawang. Rumah sakit ini sebenarnya belum difungsikan, karena baru selesai dibangun dengan menggunakan dana bagi hasil cukai dan tembakau.

Direktur Rumah Sakit Paru, Annisa, menyampaikan hingga saat ini di Rumah Sakit Paru terdapat 26 pasien terpapar virus corona yang tengah dirawat. Dari 26 pasien itu, 12 orang di antaranya telah dinyatakan positif.

Annisa mengatakan, sebenarnya Rumah Sakit Paru bisa difungsikan secara maksimal untuk menangani pasien COVID-19 sesuai dengan jumlah kapasitas rawat inap. Tapi itu tidak bisa dilakukan karena alasan kekurangan perawat.

2. Minta bantuan tenaga medis rumah sakit swasta

RS Rujukan COVID-19 di Karawang Penuh, Swasta Ragu Tangani CoronaTenaga medis sebagai garda terdepan menghadapi pasien positif COVID-19. (IDN Times/Candra Irawan)

Dinas Kesehatan Karawang meminta rumah sakit swasta ikut berkontribusi menangani pasien corona. Caranya bisa dengan menyiapkan tenaga medis untuk ditugaskan di rumah sakit pemerintah yang menjadi rumah sakit rujukan virus corona.

"Kami meminta rumah sakit swasta menyediakan tenaga medis yang bisa dipiketkan di rumah sakit rujukan corona milik pemerintah," kata Pelaksana Tugas Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin.

Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan sebagai antisipasi terjadi penambahan pasien yang terpapar corona.

3. Semua rumah sakit swasta terima pasien corona, tapi terbatas

RS Rujukan COVID-19 di Karawang Penuh, Swasta Ragu Tangani CoronaMahendra

Pemkab Karawang melalui Dinas Kesehatan Karawang telah melakukan pemetaan terkait rumah sakit swasta yang menjadi rujukan pasien corona. Secara garis besar, Dinas Kesehatan Karawang menekankan agar tidak ada penolakan pasien corona di rumah sakit swasta.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana menyampaikan, secara umum rumah sakit swasta di Karawang siap membantu penanganan pasien terindikasi COVID-19.

Tapi kuota yang dipersiapkan sedikit karena mereka menyesuaikan dengan fasilitas yang di rumah sakitnya.

4. Tidak ada tambahan pasien positif

RS Rujukan COVID-19 di Karawang Penuh, Swasta Ragu Tangani CoronaGambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang menyampaikan per Sabtu (4/4) tidak ada penambahan kasus terkonfirmasi positif corona.

Itu terjadi karena Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang tidak menggelar rapid test secara massal. Namun dilakukan dengan cara masif melalui Puskesmas. 

"Jadi tetap 34 positif corona hingga Sabtu (4/4)," ujar Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang Fitra Hergyana.

Untuk jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Karawang berjumlah 1.730 orang dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) sebanyak 30 orang.

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya