Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona Merah

Mayoritas hotel dan restoran telah mendapat sertifikasi CHSE

Batam, IDN Times - Kota Batam menjadi salah satu dari dua pintu masuk untuk Travel Corridor Arrangement (TCA). Walaupun saat ini hanya diperbolehkan untuk kalangan bisnis dan para diplomat.

Ketua Perhimpunan Restoran dan Hotel Indonesia (PHRI) Kota Batam, M Mansur, mengatakan, hotel maupun restoran telah siap menerima kunjungan. “Kalau dari kesiapan menerima kunjungan sudah siap,” ujar Mansur, Senin (30/11/2020).

1. Hotel dan restoran siap terima kunjungan wisatawan

Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona MerahIlustrasi Dekorasi Ruang Hotel (IDN Times/Sunariyah)

Mayoritas hotel maupun restoran telah mendapat sertifikasi Cleaning, Healthy, Safety and Environment (CHSE). Sertifikasi ini merupakan bukti suatu tempat yang telah menerapkan protokol kesehatan (Prokes).

“Baik hotel berbintang atau hotel budget sudah mendapat sertifikat tersebut, artinya memang sudah benar-benar diterapkan protokol kesehatan. Setidaknya ada kabar positif, Nongsa sudah bisa jadi check point,” kata Mansur.

2. Terkendala zona merah

Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona MerahIlustrasi zona merah COVID-19, Ilustrasi klaster keluarga (IDN Times Dini Suciatiningrum)

Menurut PHRI Batam, perhatian utama pihaknya saat ini meski sudah menjamin protokol kesehatan untuk kunjungan wisatawan, namun secara zona, Kota Batam masih masuk kategori zona merah. Hal ini berpengaruh pada tingkat kepercayaan wisatawan. “Implementasinya yang sulit, karena Batam masih zona merah,” jelas Mansur.

Merujuk hal itu, Ia meminta pemerintah daerah bisa melakukan pengawasan maksimal untuk menurunkan tingkat penyebaran COVID-19. Itu lantaran dari pengamatannya, masyarakat sudah mulai abai.

“Masih banyak masyarakat langgar prokes. Di pasar yang ramai mau tidak pakai masker,” tukasnya.

Baca Juga: 10 Tempat Wisata di Batam yang Wajib Kamu Kunjungi, Bikin Betah!

3. Pemko Batam sebut tiga tahap penanganan COVID-19

Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona MerahKepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardi Winata (IDN Times/Margaretha Nainggolan)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, mengatakan, upaya yang sudah dilakukan dalam menangani COVID-19 di Batam dibagi dalam tiga tahap. Rinciannya, tanggap darurat, pemulihan, kemudian normalisasi.

Dalam tahap tanggap darurat imbuhnya,  pemerintah sangat fokus mengalokasikan anggaran hingga menyebar bahan pokok untuk menangani dampak sosial akibat pandemik. Selain itu, bagi pelaku pariwisata di sektor hotel, diberikan kelonggaran di bidang pajak.

"Masa ini sudah berlalu, dan alhamdulillah pemerintah tidak lepas tangan dalam menangani Covid-19 di Batam," ujar Ardi, sapaan akrabnya.

4. Diperkuat protokol CHSE

Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona MerahIlustrasi Room Attedant (Dok. Kemenparekraf).

Di masa pemulihan era tatanan baru, pemerintah mulai membuka sejumlah usaha di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, tempat hiburan, dan sebagainya. Atas kebijakan wali kota Batam tersebut, di masa pandemik ini ada aturan khusus agar tidak menjadi klaster penyebaran COVID-19.

"Di masa ini pula, Disbudpar Batam membentuk 14 protokol yang harus diterapkan di sektor pariwisata. Masing-masing punya cara dan prosedur bagaimana beraktivitas di masing-masing tempat," kata Ardi.

Begitu juga dengan pengusaha di sektor pariwisata seperti hotel, restoran, dan sebagainya, diminta melengkapi fasilitas pendukung protokol kesehatan. Adapun, protokol kesehatan ini juga diperkuat dengan protokol CHSE yang disusun Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kemenparekraf juga sangat peduli dengan pariwisata Batam. Bahkan, kita dapat dana hibah selama masa penanganan Covid-19 ini dan kita manfaatkan untuk menyambut kebangkitan pariwisata Batam," terang Ardi.

5. Optimistis pariwisata bangkit 2021

Kota Batam Siap Sambut Wisatawan, Tapi Terkendala Zona MerahIlustrasi Pariwisata (IDN Times/Arief Rahmat)

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Batam, Ardiwinata, menyebutkan pihaknya optimistis pariwisata Batam bangkit awal 2021. Itu merujuk  sejumlah usaha dan destinasi wisata di daerah ini, sudah beroperasi dan mayoritas sudah menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19 ini.

"Dengan usaha keras kita selama ini, maka Januari 2021 adalah masa kebangkitan pariwisata Batam," ujar Ardi, Minggu (29/11/2020).

Ia menambahkan, pemerintah mengajak semua pelaku usaha di sektor pariwisata untuk memperketat protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19. "Tetap pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau memakai hand sanitizer. Ini sebagai benteng kita melawan COVID-19," kata dia.

Baca Juga: 7 Tempat Wisata yang Dikenal Angker di Batam, Yakin Berani ke Sini?

Topik:

  • Martin Tobing

Berita Terkini Lainnya