Partai Demokrat, Antara SBY dan Angka 9

Demokrat didirikan pada angka 99 seperti tanggal lahir SBY

Jakarta, IDN Times – Berdiri pada 9 September 2001, Partai Demokrat tumbuh menjadi salah satu partai yang diperhitungkan dalam kancah perpolitikan di Tanah Air. Bahkan hanya dalam waktu tak sampai 5 tahun, Demokrat berhasil menorehkan namanya dalam lima besar partai pemenang Pemilu Legislatif 2004. 

Lima tahun kemudian, di bawah komando Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Partai Demokrat mencapai kejayaannya dengan menjadi partai politik (parpol) pemenang Pemilu Legislatif 2009.

Kini di Pemilu 2019, partai yang didominasi warna biru ini akan memasuki usia ke-18. Di usianya yang belum genap 20 tahun, Demokrat telah berhasil mengantarkan ketua umumnya menjadi Presiden RI dua periode. 

Baca Juga: Partai Demokrat Targetkan 10 Persen Suara di Pileg 2019

1. Identik dengan Angka 9

Partai Demokrat, Antara SBY dan Angka 9IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Partai ini didirikan juga oleh orang-orang yang tergerak hatinya untuk menjadikan SBY pemimpin bangsa di masa depan. 

Saat itu, untuk menjadi sebuah partai politik dibutuhkan minimal 50 orang sebagai pendiri. Demokrat memiliki 99 pendiri. Angka ini bukan tanpa makna. Angka ini dipilih agar memiliki korelasi dengan SBY yang lahir di tanggal 9 bulan 9 (September).

Pada 9 September 2001 saat itu, 46 dari 99 orang secara langsung menyatakan bersedia Demokrat mejadi partai politik. Sedangkan 53 orang lainnya tidak hadir namun memberian surat kuasa yang menyatakan bersedia.

Pada 10 September 2001, Demokrat didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM Republik Indonesia. Lalu pada 25 September 2001 diterbitkanlah Surat Keputusan Menkeh & HAM tentang pendaftaran dan pengesahan Partai Demokrat. Dengan surat tersebut, Demokrat telah resmi menjadi partai politik sejak 9 Oktober 2001.

Sejalan dengan deklarasi berdirinya demokrat sebagai partai politik, Demokrat membentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) nya. Pada 2003 Demokrat mengadakan koreksi dan revisi dan didaftarkan ke Departemen Kehakiman dan HAM RI, sebagai persyaratan berdirinya Partai Demokrat. Sejak pendaftaran itu, AD/ART Demokrat bersifat tetap dan mengikat.

2. Perjuangan tanpa membedakan ras, agama, suku, dan golongan

Partai Demokrat, Antara SBY dan Angka 9IDN Times/Irfan Fathurohman

Sebagai sebuah partai politik, Demokrat memiliki Visi untuk dapat bersama dengan masyarakat mewujudkan keinginan luhur rakyat Indonesia agar mencapai pencerahan dalam kehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur, menunjung tinggi semangat nasionalisme, humanisme dan internasionalisme atas dasar ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa dalam tatanan dunia baru yang damai, demokratis, dan sejahtera.

Untuk mewujudkan visinya tersebut, Demokrat memilih beberapa cara untuk dijalankan. Demokrat memilih untuk memberikan garis yang jelas. Hal ini dilakukan agar partai dapat berfungsi secara optimal dengan peranan yang signifikan di dalam seluruh proses pembangunan Indonesia baru.

Selain berfokus pada pembangunan Indonesia baru, Demokrat sepakat untuk meneruskan perjuangan bangsa dengan semangat kebangsaan yang baru. Kehadiran Demokrat dikatakan adalah melanjutkan perjuangan generasi-generasi sebelumnya yang telah aktif selama ini sepanjang sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

Demokrat juga memiliki misi untuk memperjuangkan tegaknya persamaan hak dan kewajiban warga negara. Perjuangan ini dilakukan tanpa membedakan ras, agama, suku dan golongan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan masyarakat sipil yang kuat, otonomi daerah yang luas serta dapat terwujudnya representasi kedaulatan rakyat pada struktur lembaga perwakilan dan permusyawaratan.

3. Mendekati millennials dengan opsi pilihan pemimpin muda

Partai Demokrat, Antara SBY dan Angka 9Dok.IDN Times/Istimewa

Pada pemilu tahun ini, banyak partai politik yang mendekat ke millennials dengan berbagai cara. Tujuannya adalah untuk mengambil sebanyak-banyaknya suara dari golongan yang banyak di antaranya merupakan pemilih pemula.

Demokrat memilih mendekatkan sosok muda yang dapat menjadi pemimpin kepada millennials, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), putra sulung SBY.

Hal ini tentu mendapat banyak respons, terutama dari generasi muda. Banyak yang mendukung AHY untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan sang ayah, SBY. 

Baca Juga: Demokrat Beberapa Kali Tak Sepaham dengan Prabowo, Ada Apa?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya