8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan Penjajah

#MenjagaIndonesia dari wilayah paling barat Nusantara

Jakarta, IDN Times - Di ujung bagian barat Indonesia terdapat sebuah daerah yang dikenal dengan julukan Serambi Makkah. Nanggroe Aceh Darusalam, atau cukup disingkat dengan Aceh merupakan wilayah terujung pulang Sumatera.

Wilayah ini semangat masyarakatnya kala melawan penjajah sangat tinggi. Sejumlah sosok pejuang perempuan inspiratif juga lahir di provinsi ini. Bahkan beberapa sumber mengatakan, Tanah Rencong merupakan daerah yang tidak pernah sukses ditaklukkan oleh Belanda, lho.

Mengutip "Pahlawan dan Tokoh Inspirasi Aceh" yang dirilis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut IDN Times merangkum delapan pahlawan asal Aceh yang turut menjaga Indonesia. 

1. Sultan Iskandar Muda

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahHistorynusantara.com

Sosok satu ini besar kekuasaannya di masa kesultanan Aceh. Seperti gelar di depan namanya, Iskandar muda merupakan seorang raja yang berkuasa dari tahun 1607 hingga 1636.

Di masa kepemimpinan beliau, perdagangan dan pusat pembelajaran Islam berkembang. Acek kala itu sangat kaya raya dan makmur.

Sultan Iskandar muda adalah salah satu Sultan yang disegani penjajah Portugis, lho. Bahkan dengan segala tenaga, Sultan Iskandar Muda membantu mengusir Portugis dari Indonesia.

Untuk mengenang dan menghormati Sultan Iskandar Muda, namanya diabadikan menjadi nama Bandar Udara di Aceh.

2. Teungku Cik Di Tiro

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahTeungku Cik Di Tiro (Website/https://id.wikipedia.org/)

Lahir di Cumbok Lamlo, daerah Tiro, Pidie, Aceh, sosok bernama asli Muhammad Saman ini merupakan pahlawan lain dari Aceh. Hidup di lingkungan pesantren, beliau melakukan perjuangan dengan dasar agama dan kebangsaan.

Teungku Chik Di Tiro merupakan panglima yang berjaya dala banyak pertempuran melawan tentara Belanda kala itu. Sosok ini memimpin pergerakan yang akhirnya berperang melawan belanda. Perang itu dikenal dengan nama Perang Sabil. Pernah dengar?

3. Teuku Umar

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan Penjajahwww.google.com

Pahlawan nasional yang turut menjaga Indonesia lainnya dari Aceh adalah Teuku Umar. Sosok satu ini dikenal memiliki taktik perang yang menarik dan dikenal sebagai pemimpin yang tak hanya kuat dan berani namun juga cerdas.

Bersama istrinya, Cut Nyak Dhien, Teuku Umar berjuang mengusir Belanda dari tanah kelahirannya. Sosok ini juga dihadiahi gelar Teuku Johan Pahlawan.

Baca Juga: Biografi Cut Nyak Dien dan Duetnya dengan Teuku Umar Bela Rakyat Aceh

4. Cut Nyak Dhien

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahCut Nyak Dien (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Sosok wanita kuat satu ini bisa dibilang menjadi salah satu pahlawan perempuan paling terkenal yang ikut menjaga Indonesia. Lahir di Lampadang, Kerajaan Aceh pada 1848, Cut Nyak Dhien ikut melawan Belanda pada masa Perang Aceh.

Sosok satu ini ternyata berasal dari keluarga bangsawan yang taat beragama di Aceh Besar. Sebagai bentuk penghormatan atas kegigihan perempuan hebat ini berjuang untuk Aceh, rumah panggung keluarga Cut Nyak Dhien dijadikan ciri khas rumah adat Aceh dan menjadi kebanggaan Aceh yang dikenal dengan nama Rumoh Aceh.

5. Cut Nyak Meutia

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahInstagram/attjehgallery

Sosok perempuan tangguh asal Aceh lainnya yang menjadi pahlawan nasional adalah Cut Nyak Meutia. Turut berjuang menjaga Indonesia terutama tanah kelahirannya, beliau gugur sebagai pahlawan pada tahun 1910 di Alue Kurieng, Aceh.

Istri dari Teuku Chik Tunong ini terkenal gigih dalam mempertahankan barisan pertahanan pasukan wanita kala itu. Kegigihannya dan sifat pantang menyerah menjadi sifat khas dari Cut Meutia.

Baca Juga: Dengan Sebilah Rencong, Cut Nyak Meutia Lawan Penjajah di Tanah Aceh

6.Teuku Panglima Polem

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahTeuku Panglima Polem (Website/https://id.wikipedia.org/)

Teuku Panglima Polem Sri Muda Setia Perkasa Muhammad Daud adalah putra dari Panglima Polem VIII Raja Kuala. Panglima Polem bersama Sultan Mahmud Syah memimpin pasukan Kerajaan Aceh kala itu.

Kegigihannya dengan bantuan Teuku Umar mampu menghalau Belanda dari tanah Aceh dengan perang terbuka yang berlangsung lebih kurang satu tahun kala itu. Lebih dari tiga ribu serdadu Belanda kala itu, dibuat bertekuk lutut oleh pasukan Aceh.

7. Laksamana Malahayati

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahLaksamana Malahayati (Website/https://id.wikipedia.org/)

Laksamana Keumalahayati tidak hanya menjadi laksamana pertama di Indonesia namun juga sosok laksamana perempuan pertama di dunia. Kurang lebih seribu Pasukan Inong Balee (pasukan perempuan) berada di bawah kepemimpinannya.

Laksamana Malahayati dari garis keturunan berasal dari keluarga bangsawan kerajaan. Beliau bisa dikatakan keturunan dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah, pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.

Bersama pasukannya, Laksamana Malahayati bertugas memerangi penjajah Portugis dan menghalau pasukan Belanda.

8. Teuku Nyak Arief

8 Pahlawan Asal Tanah Rencong yang Tidak Gentar Melawan PenjajahTeuku Nyak Arief (Website/https://id.wikipedia.org/)

Sosok satu ini juga dikenal sebagai gubernur pertama Aceh. Dia adalah sosok terpelajar yang lahir dari keluarga bangsawan. Dia melawan Belanda melalui sidang-sidang di parlemen dan perpolitikan. 

Pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, ketika parlemen (Volkstrad) dibentuk, Teuku Nyak Arif terpilih sebagai wakil pertama dari Aceh.

Sosok ini juga turut menjaga Indonesia terutama tanah kelahirannya. Pada masa kependudukan Jepang, Nyak Arief melakukan gerakan bawah tanah menentang Jepang.

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #Menjaga Indonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalamanan unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: Teuku Nyak Arief, Pejuang Aceh yang Melawan Belanda Lewat Politik

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya