8 Ribu Lebih Wisatawan Dievakuasi, 3 Gili Nyaris Kosong

Mereka dievakuasi dari Gili Trawangan, Meno dan Gili Air

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan 7 Skala Richter (SR) mengguncang sekitar Lombok, Nusa Tenggara Barat pada hari Minggu (5/8). Sebagai salah satu destinasi bertaraf internasional, Lombok dan beberapa pulau di sekitarnya sedang ramai dikunjungi wisatawan saat gempa terjadi.

Gempa yang semula dikabarkan berpotensi menimbulkan tsunami ini juga dirasakan di pulau-pulau kecil, seperti Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air. Sebanyak 8.381 jiwa dievakuasi dari ketiga Gili tersebut sejak pukul 3 sore kemarin (7/8).

“Perkiraan awal hanya seribu wisatawan, ternyata 8.381 jiwa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho.

1. Dievakuasi ke tiga lokasi

8 Ribu Lebih Wisatawan Dievakuasi, 3 Gili Nyaris KosongTuris asing yang mendaki Gunung Rinjani berhasil turun gunung (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Evakuasi terhadap wisatawan dan warga di Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dipimpin basarnas. Dalam evakuasi tersebut dikerahkan 13 kapal.

“Semua dalam kondisi selamat. Tidak ada yang luka-luka maupun meninggal,” kata Sutopo saat ditemui di Graha BNPB, Jakarta Timur, hari ini (8/8). “Sebagian besar wisatawan asing kembali ke rumah masing-masing,” tambahnya.

Lebih dari 8 ribu wisatawan dan warga dievakuasi ketiga tempat, yakni Pelabuhan Benoa, Bali dengan menggunakan 3 kapal, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat dengan menggunakan 3 kapal, dan Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara dengan menggunakan 7 kapal.

2. Karena trauma maka ingin dievakuasi

8 Ribu Lebih Wisatawan Dievakuasi, 3 Gili Nyaris KosongANTARA FOTO/Zabur Karuru

Sutopo menegaskan, seluruh wisatawan dan warga dievakuasi atas keinginan pribadi. "Bukan perintah dari pemerintah untuk mengosongkan pulau,” jata Sutopo.

Menurut Sutopo, rasa trauma karena merasakan langsung getaran dari gempa berkekuatan 7 SR menjadi salah satu faktor penyebab wisatawan dan warga meminta untuk dievakuasi. Pemerintah juga menginformasikan bahwa ketiga Gili tersebut masih tetap dibuka untuk wisata. “Tidak ditutup (untuk wisata),” kata Sutopo.

Baca Juga: Update Korban Meninggal Gempa Lombok: Bertambah Jadi 131 Jiwa

3. Termakan berita tidak benar alias hoax

8 Ribu Lebih Wisatawan Dievakuasi, 3 Gili Nyaris KosongANTARA FOTO/Zabur Karuru

Selain itu menurut Sutopo, beredarnya informasi hoax akan adanya gempa berkekuatan 7,5 SR yang akan terjadi pada pukul 23.00 dan menimbulkan potensi tsunami menjadi salah satu ketakutan yang membuat wisatawan dan warga minta untuk dievakuasi.

Sutopo mengonfirmasi bahwa berita tersebut hoax dan meminta agar masyarakat tidak mempercayai berita bohong tersebut. “Kalau dapat info tadi abaikan saja. Jangan percaya,” tegas Sutopo.

Diinformasikan oleh Sutopo bahwa dalam proses evakuasi, tim dari Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga turut berpartisipasi, khususnya dalam evakuasi wisatawan asing.

Ketiga Gili tersebut tidak dinyatakan kosong. Beberapa orang masih memilih bertahan. “Masih ada orang di sana termasuk penjaga resort, hotel dan restoran, termasuk pemiliknya,” kata Sutopo.

Baca Juga: Jadwal Tak Pasti, Wisatawan Mancanegara Terlantar di Bandara Lombok

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya