Banyak Kepala Daerah Korupsi, Anita Wahid Pertanyakan Revolusi Mental 

Siapa setuju dengan Anita?

Jakarta, IDN Times - Banyaknya kepala daerah yang terjerat kasus korupsi sepanjang tahun 2004 hingga 2019 membuat aktivis Perempuan Indonesia Antikorupsi, Anita Wahid, mempertanyakan revolusi mental yang digaung-gaungkan Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo, sejak Pilpres 2014 lalu.

Anita mengaku memahami mengapa banyaknya kepala daerah yang terjebak kasus korupsi dianggap bukan tanggung jawab Jokowi. Hal ini, menurut dia, bisa saja menjadi alasan lantaran kepala daerah tidak secara langsung dipilih oleh Jokowi.

"Jokowi membicarakan revousi mental. Tentang komitmen terhadap pelayanan kepada masyarakat, bukan untuk memperkaya diri sendiri atau partai politik," kata Anita di IDN Media HQ di bilangan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, pada Minggu (20/10).

Banyaknya kepala daerah yang justru terbukti terlibat kasus korupsi dinilai Anita menjadi fakta tidak selarasnya antara visi yang dibuat oleh Jokowi dengan kepala daerah. Visi tersebut menurut dia juga seharusnya selaras dengan visi bangsa Indonesia.

Baca Juga: Bahas soal Korupsi, Faldo Maldini: Efek Ketidakjelasan Biaya Politik

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya