Curhat Komnas Perempuan: Banyak Lembaga Negara yang Gak Tahu Kami

Komunikasi dengan lembaga negara jadi sulit

Jakarta, IDN Times - Komisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin, menyampaikan keluh kesahnya soal sulitnya Komnas Perempuan selama ini melakukan komunikasi dengan lembaga-lembaga negara. Birokrasi yang ruwet, disebut Ana, begitu Mariana akrab disapa, sebagai faktor penyebabnya.

Dalam acara Ngobrol Seru by IDN Times yang bertajuk "Perempuan Bicara, Dari Legislasi Sampai Eksekusi" di IDN Media HQ, Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Senin (25/11), Mariana menjadi salah satu narasumber bersama dengan staf khusus kepresidenan Ayu Kartika dan anggota DPR Christina Aryani.

Mariana juga menyampaikan semangat kolaborasi yang mulai tumbuh dalam tubuh Komnas Perempuan.

1. Birokrasi buat komunikasi dengan lembaga negara menjadi sulit

Curhat Komnas Perempuan: Banyak Lembaga Negara yang Gak Tahu KamiMariana Amiruddin (Komnas Perempuan) (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Kepada IDN Times, Mariana mengaku mengalami kesulitan untuk berkomunikasi langsung dengan lembaga negara.

"Karena budaya birokrasinya," kata Mariana.

Kepada lembaga negara Mariana bercerita komunikasi harus dilakukan dengan berkirim surat dan menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Dia menekankan permasalahan komunikasi bukan ada di orang-orang yang berada di lembaga negara, namun karena budaya ruwet dari birokrasi.

Baca Juga: Komnas Perempuan Berduka RUU PKS Batal Disahkan DPR

2. Curhat soal banyak lembaga negara yang belum mengenal Komnas Perempuan

Curhat Komnas Perempuan: Banyak Lembaga Negara yang Gak Tahu KamiMariana Amiruddin (Komnas Perempuan) (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

"Mengenal kami saja banyak pihak lembaga negara sulit sekali," ucap Mariana melanjutkan curhatnya.

Mariana mengaku dirinya dan Komnas Perempuan mengerti isu-isu terkait perempuan memang sulit dipahami karena kasusnya banyak tidak terbongkar. Tak heran lembaga Komnas Perempuan jadi tak terlalu tenar.

"Jadi kami pikir yang Komnas Perempuan lakukan adalah itu, membangun pengetahuan bahwa ada masalah dengan perempuan Indonesia dari muda sampai lansia itu mengalami kekerasan," kata Mariana.

3. Komnas Perempuan ajak DPR dan stafsus Presiden untuk kolaboarasi

Curhat Komnas Perempuan: Banyak Lembaga Negara yang Gak Tahu KamiKomisioner Komnas Perempuan Mariana Amiruddin (kiri), Anggota DPR Fraksi Golkar Christina Aryani (tengah) dan Staf Khusus Presiden RI Joko Widodo, Ayu Kartika Dewi (kanan) dalam acara Ngobrol Seru bertema Perempuan Bicara, dari Legislasi Sampai Eksekutif di IDN Media HQ, Jakarta, Senin (25/11).. (IDN Times/Arief Kharisma Putra)

Kerap alami kesulitan untuk melakukan komunikasi dengan lembaga-lembaga negara, Komnas Perempuan tak habis akal.

Tak hanya mulai menginformasikan dan mengedukasi soal kekerasan perempuan di setiap lembaga negara agar Komnas Perempuan dikenal, organisasi ini juga memilih untuk menjemput bola.

"Ini saatnya Komnas Perempuan juga harus datang menjemput bola untuk berkolaborasi dengan lembaga-lembaga negara lainnya," kata Mariana.,

Tak menyia-nyiakan kesempatan, Mariana juga langsung menawarkan kolaborasi dengan dua narasumber lain yang hadir dalam mengobrol seru by IDN Times.

Baca Juga: Komnas Perempuan: 8 Perempuan Diperkosa Per Hari

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya