Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPI

Mulai dari luka tembak di dada hingga bekas penganiayaan

Jakarta, IDN Times - Peristiwa meninggalnya enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) saat bentrok dengan polisi di Tol Cikampek pada KM 50 pada Senin, 7 Desember 2020 lalu masih menjadi pembahasan panas.

Berdasarkan pernyataan dari sejumlah sumber, baik dari pihak DPP FPI maupun keluarga korban, terdapat sejumlah luka tembak di tubuh korban.

"Dilihat dari bekas tembakan, menurut pendapat ahli yang hadir dalam pemandian jenazah, bahwa para syuhada ditembak dari jarak dekat. Bahkan, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," ujar Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shabri Lubis dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Rabu (9/12/2020).

1. FPI sebut temukan luka tembak di dada dan belakang kepala pada jasad Andi Oktiawan

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPI(IDN Times/Arief Rahmat)

Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan, pada jasad Andi Oktiawan, salah satu laskar FPI yang tewas, tampak luka tembak di bagian belakang kepala dan menembus ke bagian mata kirinya. Sementara di bagian dada, juga tampak tertembus timah panas.

"Jenazah Andi (Oktiawan). Luka tembak di belakang kepala tembus ke mata kiri. Di dada ada dua juga," ujarnya pada Rabu (9/12/2020).

Baca Juga: Laskar FPI Disebut Ditembak ke Arah Jantung, Begini Respons Polri

2. Keluarga sebut hidung anggota laskar FPI Ahmad Sofiyan penyok dan badan memar

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPIRoslina, Bibi atau Tante dari Almarhum Ahmad Sofiyan alias Ambon (IDN Times/Axel Jo Harianja)

Roslina, tante dari salah satu korban bernama Ahmad Sofiyan alias Ambon, mengungkapkan kondisi jenazah keponakannya itu.

"Di hidungnya penyok, biru, terus gemuk kayak orang abis diapain gitu di badannya. Kok anak ganteng-ganteng gitu bisa jadi gemuk begitu. Gemuk badannya kayak memar-memar digebukin," ungkap Roslina saat ditemui IDN Times di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (9/12/2020).

Sofiyan selama ini dikenal keluarga sebagai orang yang baik dan tidak memilih pekerjaan. Roslina juga tak yakin keponakannya itu memiliki senjata saat bentrok dengan polisi.

3. Keluarga Muhammad Suci Khadavi sebut ada 3 luka tembak di dada

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPIKomisi III DPR RI RDPU bersama keluarga korban Tol Cikampek (Youtube.com/DPR RI)

Korban lain dalam peristiwa ini adalah Muhammad Suci Khadavi. Sosok ini disebut keluarganya mendapat tiga luka tembak di bagian dada. Selain itu, ada pula bekas lebam di bagian kepala.

"Lukanya seperti ditembak jarak dekat. Ayah saya cerita luka tembak di dada ada tiga. Di punggung ada luka robek seperti diseret. Di jidat ini ada biru seperti ada dihantam senjata api, saya gak tahu senjata itu seperti apa," tutur keluarga korban, Anandra di Komisi III DPR RI, Kamis (10/12/2020).

4. Saat memandikan jenazah Lutfi, sang ayah melihat luka tembak dan bekas penganiayaan di jasad anaknya

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPIKeluarga masih menunggu 6 jenazah Laskar FPI keluar dari RS Polri (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Pada korban lainnya, yakni Lutfi Hakim, disebut ayahnya, Daynuri, ada luka di punggung putranya. Hal itu dia sadari saat memandikan jenazah Lutfi.

Selain itu, menurut Daynuri kemaluan putranya juga seperti bekas diinjak. Pipi Lutfi juga disebut bengkak berwarna biru dan tangannya terkelupas.

"Tembakannya dari jarak dekat di sini (dada kiri) nembus ke belakang semua. Kulitnya yang di belakang sama sini (dada kiri) terkelupas," jelas Daynuri di Komisi III seperti yang disiarkan langsung di channel YouTube DPR RI, Kamis (10/12/2020).

Dia juga menyebut putranya tak pernah membawa senjata api seperti yang diberitakan.

5. Daftar nama korban tewas dalam bentrok laskar FPI dengan polisi

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPIMobil Ambulans yang membawa jenazah laskar FPI tiba di RS Polri pada Selasa Malam (8/12/2020) (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Berikut daftar nama korban laskar FPI yang tewas akibat terlibat bentrok dengan aparat kepolisian:

1. Andi Oktiawan (Kelahiran Jakarta, 29 Oktober 1987)
2. Ahmad Sofiyan/Ambon (Kelahiran Jakarta, 06 Juli 1994)
3. Faiz Ahmad Syukur/Faiz (Kelahiran 15 September 1998)
4. Muhammad Reza/Reza (Kelahiran Jakarta, 07 Juni 2000)
5. Lutfi Hakim (Kelahiran 27 September 1996)
6. Muhammad Suci Khadavi (Kelahiran tahun 1999).

Baca Juga: Keluarga Laskar FPI: Anak-anak Kami Tidak Pernah Bawa Senjata

6. FPI yakini enam anggota laskar ditembak dari jarak dekat

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPILaskar FPI (Dok. Lembaga Informasi Front)

Ketua Umum DPP FPI Ahmad Shabri Lubis menyebutkan dari bekas tembakan di tubuh para anggota laskar, diyakini mereka ditembak dari jarak dekat.

"Bahkan, tembakan ke arah jantung para syuhada tersebut ada yang dilakukan dari depan, bagian dada dan ada yang dilakukan dari belakang," siaran pers Rabu (9/12/2020).

Keberadaan jenazah saat peristiwa tembak-menembak dipertanyakan FPI. "Kalau itu memang tembak menembak dan tewas di tempat, itu pasti ada jenazah di situ. Semalam saya sendiri sampai jam 3 sudah ngecek dengan teman-teman di lapangan, tidak ada jenazah di situ, tidak ada keramaian di situ,” kata Sekretaris FPI Munarman saat menggelar konferensi pers di Petamburan, Jakarta Pusat, melalui channel YouTube eradotid Senin (7/12/2020).

“Kenapa kami menyatakan laskar kami dalam keadaan hilang, karena kami memang belum tahu keberadaannya di mana. Itu membuktikan bahwa mereka dibunuh dan dibantai. Kalau sejak awal tembak menembak berarti dia tewasnya di tempat,” ujar Munarman.

7. Kasus bentrokan anggota laskar FPI dan polisi masih diselidiki

Deretan Pengakuan Keluarga atas Kejanggalan Jenazah 6 Laskar FPIIDN Times/Axel Joshua Harianja

Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengatakan, kasus bentrokan antara anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) dengan polisi di Tol Cikampek, Karawang, Jawa Barat, pada Senin, 7 Desember 2020, masih dalam proses penyidikan.

Argo menanggapi pernyataan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat FPI Ahmad Shabri Lubis, yang sebelumnya menyebut ada luka tembak yang mengarah ke jantung enam anggota laskar FPI yang tewas.

"Penyidikan masih dalam proses, nantinya akan disampaikan dengan bukti pendukungnya dan bagaimana kronologinya," kata Argo saat dikonfirmasi awak media, Kamis (10/12/2020).

Argo mengatakan, penyidikan kasus ini juga melalui assesment atau penilaian oleh tim pengawas internal Polri.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya mempunyai bukti kuat bahwa senjata yang digunakan oleh untuk menyerang polisi adalah milik salah satu simpatisan Front Pembela Islam (FPI).

"Saya pertegas di sini bahwa penyidik sudah mengumpulkan, bahwa ditemukan bukti yang ada, bahwa senjata api itu pemiliknya adalah pelaku yang melakukan penyerangan," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (8/12/2020).

Menurut dia, bahwa peluru yang ditembakkan oleh Laskar FPI memiliki diameter 9 milimeter dan masih dalam proses uji balistik di Puslabfor Mabes Polri.

"Masih uji balistik, perkembangan kasus masih kita dalami, alat bukti juga ada saksi, bukti petunjuk ada uji balistik, ada olah TKP, nanti kita gelar Pra-rekontruksi dan rekontruksi itu loh, mengumpulkan keterangan saksi. Pada saatnya akan kita sampaikan," ujarnya.

Baca Juga: Ayah Lutfi Hakim Anggota Laskar FPI Ungkap Ada Luka Tembak Jarak Dekat

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya