Dianiaya Kelompok Bersenjata, Petugas Kesehatan di Papua Tewas

Termasuk dokter yang dedikasi

Jakarta, IDN Times – Satu anak bangsa tewas diserang Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat sedang menjalankan tugas di tanah Papua. Berny Fallery Kunu (24) adalah seorang petugas kesehatan yang bertugas di Kampung Yabasorom, Distrik Pamek, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Dugaan sementara, Berny meninggal karena penganiayaan yang dilakukan oleh KKB. Berny diduga dianiaya hingga tewas. Kaploda Papua, Irjen Pol Boy Rafli mengakui adanya penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa Berny.

“Memang betul ada laporan tentang meninggalnya petugas kesehatan dari lembaga pelayanan Advent yang sedang melakukan pelayanan kesehatan di kampung Yabasorom pada Kamis (29/3),” kata Boy Rafli dilansir dari laman Antara, Senin (2/4).

1. Diserang Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Dianiaya Kelompok Bersenjata, Petugas Kesehatan di Papua TewasFacebook/@pieter.kunu

Berdasarkan keterangan dari pelaku penyerangan, mereka adalah anggota dari Organisasi Papua Merdeka (OPM). Selama ini OPM dikenal sebagai salah satu KKB dari Papua yang awal didirikannya bertujuan melepaskan Papua dari Indonesia.

“Para pelaku mengatakan bahwa mereka adalah anggota OPM serta mengobrak-abrik camp tempat mereka (petugas kesehatan) bermalam sebelum menuju sungai,” kata Rafli menjelaskan. Berdasarkan unggahan pihak keluarga Berny di media sosial, Berny ditemukan dengan tubuh terluka.

“Dia (Berny) ditemukan dalam sebuah kubur dangkal, tentu sudah tidak bernyawa. Dia mati dengan senjata tajam yang tampak menghujani tubuhnya dari pinggang ke bawah. Oh Tuhan, dia mati disiksa kah?,” tulis ayah Berny, Kunu J. Pieter dalam akun Facebook-nya.

2. Sosok Berni yang cinta pada pekerjaannya

Dianiaya Kelompok Bersenjata, Petugas Kesehatan di Papua TewasFacebook/@pieter.kunu

Berdasarkan unggahan ayah Berny, diketahui Berny bekerja di perusahaan penerbangan gereja di Sentani, Papua. Sehari-hari Berny diketahui bertugas untuk mendampingi dokter-dokter, pemerintah di desa-desa dan membantu negara.

“Dia (Berny) dan teman-temannya juga membantu negara ini untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan di wilayah-wilayah yang sukar didatangi dokter-dokter berbaju putih,” tulis ayah Berny lagi.

Berny diketahui sebagai sosok yang gemar berolah raga. Ia juga dipercaya untuk memegang radio satelit untuk dapat berkomunikasi ke pusat pelayanan di Kota. Menurut sang ayah, Berny mencintai pekerjaanya. “Anakku Berni menyukai pekerjaannya yang penuh tantangan seperti ini karena cintanya pada Tuhannya,” tulis sang ayah di Facebook.

Baca juga: Kebakaran Taman Kota: Dua Warga Jadi Korban Tewas

3. Menteri  Kesehatan ungkapkan bela sungkawa

Dianiaya Kelompok Bersenjata, Petugas Kesehatan di Papua Tewas ANTARA FOTO/Reno Esnir

Kementerian Kesehatan berduka cita atas meninggalnya salah satu petugas kesehatan yang mereka punya. “Kami berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya anak kita, Berny Fallery Kunu,” kata Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan oleh Kementerian Kesehatan atas pengabdian Berny pada kesehatan masyarakat Papua. Pihak keluarga meyakini Berny tewas sebagai martir. “Satu hal yang saya yakini, dia mati martir. Seorang suhada. Karena pelayanannya itu berdasarkan panggilan Tuhan baginya. Itu keyakinannya dan keyakinan saya,” tulis sang ayah.

Kementerian kesehatan akan meingkatkan koordinasinya dengan TNI-Polri dan Pemerintah Daerah Papua untuk menjami keamanan petugas kesahatan yang bertugas dan memberikan pelayanan kepada masyarakat di sana.

Baca juga: Catatan dari Selandia Baru: Ini yang Dibicarakan Presiden dengan Mahasiswa Papua

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya