Dukung Ahmad Dhani, Fadli Zon Kembali Berpuisi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon, ikut angkat bicara terkait kasus yang menjerat musikus sekaligus politikus Partai Gerindra, Ahmad Dhani. Wakil Ketua Umum Gerindra ini bahkan membuatkan puisi untuk kader partainya yang kini mendekan di Lapas Cipinang ini. Puisi yang diberi judul Ahmad Dhani tersebut dibacakan Fadli dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang diadakan pada Selasa (5/2). Begini nih isi puisi Fadli.
1. Begini isi puisi Fadli Zon yang diberi judul Ahmad Dhani
AHMAD DHANI
Kau telah bersaksi
Tentang zaman penuh persekusi
Kau melihat dengan mata kepala sendiri
Teater kebiadaban rezim tirani
Kini kau korban kriminalisasi
Ruang gerak mu makin dibatasi
Kau telah dizalimi
Mereka cemas kata-kata mu melahirkan kesadaran
Mereka gentar dengar lagu mu membangunkan perlawanan
Menabuh genderang kebangkitan
Mereka bungkam kaimat mu sambil menebar teror ketakutan
Mereka hentikan nyanyian mu sambil mencari-cari kesalahan
Mereka ingin kau tunduk tersungkur
Tapi kau beridir tegak pantang mundur
Mereka ingin kau berkhianat
Tapi kau kokoh menjunjung amanat
Membela umat, membela rakyat
Perjalanan mu kini menentukan
Kau bukan sekadar musisi pemberani
Kau penghela roda perubahan
Rezim ini harus segera diganti dan dimusnahkan
Baca Juga: Temui Ibu dan Istri Ahmad Dhani, Prabowo Subianto Sampaikan Dukungan
2. Fadli, wakil rakyat yang suka berpuisi
Editor’s picks
Fadli kerap kali meluncurkan puisi karyanya, baik dibacakan langsung maupun lewat unggahan di media sosial. Sebelumnya, puisi Fadli yang ramai dibicarakan ialah 'Doa yang Tertukar'. Puisi tersebut diduga menyindir Kiai Maimoen Zubair, meski tidak pernah ada konfirmasi dari Fadli.
Wakil Ketua DPR RI tersebut hobi menulis puisi sebagai bentuk kritik dan ekspresinya dalam berpolitik. Akhir tahun lalu, Fadli juga merilis puisinya yang berjudul 'Jaenudin Nachiro Namamu'. Puisi itu lantas dibicarakan publik lantaran ada bait yang berisi kalimat 'moncong putih berliur ludah'. Kalimat itu kemudian dikaitkan dengan PDIP yang terkenal dengan sebutan moncong putih.
Sebelumnya, Fadli sempat menulis puisi berjudul 'Ada Genderuwo di Istana' dan 'Sontoloyo' untuk membalas Joko Widodo (Jokowi). Dalam sebuah pidato, Jokowi sempat menyebutkan soal politikus sontoloyo dan politikus gwnderuwo.
"Ini buat yang kemarin pada tanya puisi tentang 'Genderuwo'. “Saya beri judul 'Ada Genderuwo di Istana’," cuit Fadli lewat akun @ fadlizon, Ahad, 11 November 2018.
3. Fadli Zon kritisi UU ITE yang menjerat Dhani
Fadli mengritisi undang undang ITE yang menjerat Dhani. Undang-undang ini menurut Fadli semula dibentuk untuk mengamankan kemajuan transaksi elektronik, e-commerce, dan lain sebagainya yang terkait internet.
"Ada celah-celah yang dipakai dalam implementasinya menjadikan undang-undang ini jadi undang-undang yang merontokkan kemerdekaan berpendapat baik lisan maupun tulisan," kata Fadli.
Baca Juga: Dhani Disebut Kena Pasal Karet, Kemenkominfo: UU ITE Perlu Dibenahi
4. Fadli bandingkan Dhani dengan Ahok
Berbicara dalam forum ILC, Fadli sempat membandingkan kasus Ahok dan kasus Ahmad Dhani. Poin yang paling disoroti Fadli adalah terkait tuntutan dari jaksa. Baginya, UU ITE yang menjerat Ahmad Dhani menjadi contoh penerapan hukum yang keliru.
"Basuki Tjahaja Purnama yang membuat kegaduhan besar hanya dituntut satu tahun penjara. Dhani kan tidak jelas siapa menjadi korbannya, tidak jelas subjek hukum yang merasa dirugikan siapa, dituntut 2 tahun penjara. 2 kali lipat," kata Fadli. "Benar atau tidak jaksanya?" tambah dia.
Baca Juga: Dulunya Fans, Jack Boyd Lapian Laporkan Ahmad Dhani karena Alasan Ini