Flashback Peristiwa 12-13 Mei 1998, Begini Kronologinya

Mengenang #20TahunReformasi

Jakarta, IDN Times  - Dua dekade sudah terlewati. Perjuangan para pahlawan reformasi seolah baru kemarin terjadi. Bunyi tembakan. Jeritan. Suasana tegang. Mampukah dilupakan hati? Sanggupkah hanya terkubur dalam diri?

Hari ini, 20 tahun yang lalu. Puluhan atau bahkan ratusan mahasiswa turun ke jalanan. Berdemonstrasi. Bersuara. Berjuang untuk satu kata. Reformasi. 12 dan 13 Mei 1998. Warna kelam Indonesia, salah satu titik besar reformasi.

Baca juga: Melacak Jejak Reformasi Mei 1998, Ini Petanya

Alih-alih langsung mendapatkan reformasi, ratusan pejuang muda harus menunggu dengan sabar dan ikhlas hati. Alih-alih perjuangan terjawab dan berteriak gembira, puluhan bahkan justru kehilangan nyawa. Di tanahnya sendiri. Di Indonesia

20 tahun yang lalu. Hal-hal ini terjadi. Kronologi ini diambil dari Panji Masyarakat No.05 Tahun II – 18 Mei 1998.

12 Mei 1998

Flashback Peristiwa 12-13 Mei 1998, Begini KronologinyaMonumen Reformasi. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Pukul 10.30 – 13.00

Sekitar pukul 10.30, 6.000 sivitas akademika universitas trisakti (usakti) melakukan aksi damai di halaman kampus. Bergantian wakil mahasiswa, guru besar, dosen, karyawan, dan alumni, menyampaikan orasi dan mimbar. Termasuk rektor Prof. Dr. Moedanton Moertedjo dan guru besar Prof.Dr.Maftuchah Yusuf.

Pukul 13.00

Rombongan mahasiswa berjalan ke luar, ke jalan S. Parman, bermaksud menuju gedung DPR Senayan. Mereka dihadang aparat keamanan di depan kantor wali kota Jakarta Barat.

Pukul 13.15

Rombongan mahasiswa tiba di depan kantor wali kota Jakarta Barat. Aparat meminta mahasiswa tidak melanjutkan perjalanan. Dibantu dekan Fakultas Hukum Usakti, Adi Andojo, imbauan aparat diterima baik mahasiswa. Mereka kemudian melakukan aksi duduk dengan tertib. Wakapolres Jakarta Barat, mayor (pol) Herman menyatakan rasa terima kasih atas perhatian mahasiswa.

Pukul 13.30 – 15.30

Aksi duduk di depan bekas kantor wali kota Jakarta Barat berlangsung tanpa keterangan. Lapisan aparat yang semula hanya dua bertambah. Terlihat dua truk dan lima panser.

Pukul 15.30

Terdengar pengumuman dari aparat bahwa aksi mahasiswa hanya diberi waktu hingga pukul 16.00 WIB. Jumlah mahasiswa hingga sekitar 1.000 orang karena sebagian besar sudah kembali ke kampus.

Pukul 16.15

Kapolres Jakarta Barat Letkol (pol) Timur Pradopo dan Dandim Amril meminta mahasiswa untuk kembali ke kampus. Mahasiswa minta diadakan perundingan.

Pukul 17.00

Terjadi pembicaraan antara aparat dan mahasiswa. Aparat menerima persyaratan, mahasiswa mau mundur asal aparat juga mundur. Kapolres dan Dandim Jakarta Barat menyatakan rasa terima kasih karena mahasiswa sudah tertib, mahasiswa bergerak masuk ke kampus dengan tenang. Saat itu hujan turun dengan deras.

Pukul 17.10-18.00

Hanya puluhan mahasiswa yang tinggal di jalan. Tiba-tiba terdengar tembakan dari arah belakang barisan mahasiswa. Mahasiswa lari menyelamatkan diri ke dalam ruang-ruang kampus. Aparat terus menembaki dari luar. Aas air mata juga dilemparkan ke dalam kampus. Mahasiswa panik, lari bercerai-berai. Korban mulai berjatuhan.

Pukul 18.15-20.00

Situasi di sekitar kampus tegang. Para korban dirawat di beberapa tempat. Sebagian dilarikan ke RS Sumber Waras.

Pukul 20.00

Empat mahasiswa dinyatakan meninggal di RS Sumber Waras. Yang lain ada yang kritis, 20 lainnya luka-luka.

Baca juga: Mengingat Kembali Film Di Balik 98: Kisah Fiksi Berlatar Reformasi

Pukul 22.30

Danpuspom Jaya, Kolonel Hendarji datang menjenguk korban di RS Sumber Waras, disambut secara emosional oleh para mahasiswa.

Masa-masa tegang 12 Mei 1998 tidak menjadi akhir momen menegangkan dan masa kelabu Indonesia. Jiwa muda terbakar amarah. Sahabat menjadi korban di depan mata. Tertembak. Berdarah.

Alih-alih selesaikan masalah, 12 Mei 1998 menjadi titik mahasiswa semakin berani meneriakkan reformasi. Demonstrasi tidak hanya terjadi di tanggal ini. Beberapa bulan sebelumnya, demonstrasi seolah menjadi agenda bersama. Perjuangan tidak berhenti, tapi dilanjutkan kembali.

13 Mei 1998

Flashback Peristiwa 12-13 Mei 1998, Begini KronologinyaIDN Times/Sukma Shakti

Pukul 01.30

Jumpa pers Pangdam Jaya Mayjen TNI Syarief Sjamsuddin di Mapolda Metro Jaya. Hadir dalam jumpa pers itu Kapolda Mayjen (pol) Hamami Nata, Rektor Usakti Prof. Dr. Moedanton Moertedjo, dan dua anggota Komnas HAM AA Baramuli dan Bambang W. Soeharto.

Pukul 03.10-05.10

Jenazah dibawa dari rumah sakit ke kampus Usakti. Disemayankan dan di Aula Sjarif Thajeb.

Pukul 05.15

Jenazah diberangkatkan ke kediaman masing-masing. Dilepas dengan upacara pelepasan dengan lagu Gugur Bunga.

Pukul 09.00-sore

Aksi keprihatinan digelar di kampus Usakti. Tokoh masyarakat berdatangan. Di antaranya Emil Salim, Amien Rais, Megawati, Ali Sadikan, dan Rendra. Aksi keprihatinan juga terjadi di berbagai kampus di jakarta, Bandung, Surabaya, dan Ujung pandang.

Pukul 13.00

Flashback Peristiwa 12-13 Mei 1998, Begini KronologinyaTrisakti Picture;Wahyu Hasianta

Jenazah Elang Mulya Lesmana dan Hery Hartanto, dua korban, dimakamkan di Tanah Kusir.

Baca juga: Gen Millennial, Yuk Kenali  Sosok 4 Pahlawan Reformasi Mei 1998

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya