FSGI Beri Rapor Merah untuk Mendikbud Nadiem Makarim, Ini Catatannya

Mendikbud cuma dapat nilai 68 dari KKM 75 dari FSGI

Jakarta, IDN Times - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memberi rapor merah untuk kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim selama satu tahun menjabat. Hal ini diutarakan FSGI dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring lewat aplikasi Zoom pada Minggu (25/10/2020) siang.

Ada delapan poin yang menjadi sorotan FSGI selama setahun masa jabatan Mendikbud. Secara rata-rata Nadiem memperoleh total nilai 68 dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan FSGI yakni 75.

"Artinya nilai-nilai di bawah 75 ini bisa dikatakan sebagai tidak tuntas atau kurang. Sehingga kalau dirata-rata nilai 68 ini kurang atau tidak tuntas," ujar Wakil Sekjen FSGI yang berasal dari Serikat Guru Indonesia (SGI) Mataram Mansur dalam konferensi pers

"Dalam kebiasaan pendidikan yang kita kenal, ini nilainya merah menurut kami," lanjutnya.

1. Nadiem lolos KKM di tiga penilaian FSGI

FSGI Beri Rapor Merah untuk Mendikbud Nadiem Makarim, Ini CatatannyaNadiem Makarim, Mendikbud (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Dari delapan poin yang dinilai FSGI, Nadiem mencapai KKM di tiga poin penilaian. Masing-masing dengan predikat Baik Sekali, Baik, dan Cukup.

Nadiem mendapat nilai sempurna di angka 100 dalam penilaian FSGI terkait aturan Penghapusan Ujian Nasional. Selain itu, dengan predikat baik, Nadiem mendapat nilai 80 dan dinyatakan lulus KKM terkait aturan Kurikulum Darurat.

Aturan Nadiem terakhir yang lolos dalam KKM FSGI adalah terkait dengan Asesmen Nasional dengan nilai 75.

"Karena secara konsep ini sangat baik namun kami belum bisa mengulas secara lebih jauh karena memang belum dilaksanakan," ujar Mansur.

Baca Juga: Setahun Menjabat Mendikbud, Ini 5 Kinerja Nadiem Makarim yang Disorot

2. Ada 5 aturan Mendikbud yang mendapat nilai merah

FSGI Beri Rapor Merah untuk Mendikbud Nadiem Makarim, Ini CatatannyaMendikbud, Nadiem Anwar Makarim melakukan kunjungan ke Muhammadiyah (Dok.IDN Times/BKHumas Kemendikbud)

FSGI memberi ponten atau nilai merah di bawah KKM dalam lima aturan Nadiem. Aturan Bantuan Kuota Belajar yang kini tengah berjalan diberi nilai 65 oleh FSGI.

Sedangkan kebijakan mengenai Hibah Merek Merdeka Belajar dan Relaksasi Dana BOS diberi nilai 60 yang juga masih kurang dari KKM FSGI. Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti bahkan mengatakan proses Hibah Merek Merdeka Belajar tidak sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kemendikbud juga diberi nilai kurang dari KKM oleh FSGI yakni 55. Dan nilai Nadiem yang paling buruk ada di angka 50 untuk Kebijakan Program Organisasi Penggerak (POP).

Dari total delapan poin yang dinilai, Nadiem menerima rata-rata 68, atau kurang dari KKM yang ditetapkan FSGI.

3. Nadiem dan kontroversinya selama jadi Mendikbud

FSGI Beri Rapor Merah untuk Mendikbud Nadiem Makarim, Ini CatatannyaMenteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim memaparkan proogram Merdeka Belajar: Kampus Merdeka (Dok.IDN Times/Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud)

Mas Menteri, begitu Nadiem akrab disapa, resmi menjadi Mendikbud per 23 Oktober 2019 lalu usai dilantik presiden Joko "Jokowi" Widodo bersama dengan jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya. Nadiem menjadi satu-satunya representasi millennials di kabinet tersebut.

Menjabat di sektor pendidikan, sejak terpilihnya Mas Menteri terus menuai kontroversi. Termasuk sejumlah kebijakan yang diambilnya. Kasus terbesar terakhir adalah Program Ogranisasi Penggerak (POP).

Selama setahun menjabat, Nadiem mengomandoi Kemendikbud untuk meluncurkan lima episode Merdeka Belajar.

Di masa pandemik ini, Nadiem juga mengeluarkan sejumlah kebijakan mulai dari pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) baik secara daring dan luring, pemberian izin pembukaan sekolah di wilayah zona hijau dan kuning, peluncurkan Kurikulum Darurat yang sifatnya tidak wajib, hingga pemberian subsidi kuota internet yang dikenal dengan Kuota Belajar bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen.

Baca Juga: Setahun Nadiem Menjabat, Ikatan Guru Sebut Dunia Pendidikan Hambar

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya