Gak Ikut Vaksinasi Perdana, Erick Thohir: Menteri Nunggu Giliran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN, Erick Thohir mengakui dirinya juga kini tengah menunggu antrian untuk dapat menerima vaksin COVID-19. Dia mengingatkan yang akan didahulukan untuk menerima vaksin adalah tenaga kesehatan.
"Yang penting nakes dan rakyat yang membutuhkan. Kami para menteri menunggu giliran,"ujar Erick yang juga menjabat sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional di acara Mata Najwa yang ditayagkan Trans7 pada Rabu (13/1/2021).
1. Erick sebut vaksin yang digunakan sudah standar internasional
Berbicara soal standar keamanan dan kualitas vaksin, kata Erick, pemerintah mengedepankan fakta dan data untuk disampaikan ke masyarakat. "Sejak awal pemerintah selalu bilang kita gunakan vaksin yang ada di list WHO dan yang sudah uji klinis 1 dan 2," ujar Erick.
"Tidak mungkin kita tidak menggunakan standar internasional karena ini fakta yang terlihat tidak bisa ditutupi," ujar Erick lagi.
Baca Juga: [KALEIDOSKOP] Mengapa Indonesia Memilih Vaksin COVID-19 dari Sinovac?
2. Sekarang yang penting vaksin gratis, setelah itu pikirkan Indonesia produksi vaksin sendiri
Editor’s picks
Erick mengingatkan, ini adalah kali pertama dalam sejarah bangsa Indonesia harus menjalani vaksinasi massal, meski dilakukan secara bertahap. "Ini vaksin akan terus kita lakukan sampai kita punya vaksin sendiri yakni vaksin Merah Putih," kata Erick Thohir.
"Hari ini prioritasnya adalah vaksin gratis. Itu yang kita fokuskan. Sejak awal kita libatkan KPK, LKPP, jangan ada isu komersialisasi. Baru setelah itu kita bicara vaksin mandiri," ujar Menteri Erick lagi.
3. Erick: Harus ada beda antara vaksin mandiri dan vaksin gratis
Nantinya, masyarakat disebut dapat melakukan vaksinasi mandiri. Erick menyebutkan, vaksinasi mandiri memang harus berbeda dibanding dengan vaksinasi yang gratis. "Tapi bukan secara kualitas, tempat penyuntikannya juga berbeda, dan dibuka secara transparan harga-harganya, dan dibatasi," ujar Erick.
"Vaksin mandiri ini masih dalam proses dan kita meyakinkan vaksin yang gratis jalan dulu. Ada 5,8 juta, 10 juta, dan 13,3 juta vaksin gratis (didstribusikan bertahap)," sambung dia.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Vaksin COVID-19 Bakal Dilengkapi Barcode