Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!

"COVID-19 bukan masalah sepele, ini masalah hidu-mati!"

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo lewat akun Twitter resminya (@ganjarpranowo), menyerukan kepada warga di perantauan, khususnya warga Jawa Tengah yang tinggal di ibu kota untuk tidak nekat melakukan kegiatan mudik di tengah wabah COVID-19.

"Jika panjenengan sayang sama keluarga di kampung, jika panjenengan semua pengen keluarga tetap sehat dan selamat, urungkan niat untuk pulang kampung," kata Ganjar dalam video yang diunggahnya di Twitter pada Jumat (27/3). "Tidak usah pulang kampung," lanjut dia.

Menurut Ganjar, tindakan nekat melakukan mudik di tengah wabah ini hanya akan membahayakan keselamatan keluarga utamanya orang yang sudah lanjut usia.

1. Ingatkan warga bahwa DKI Jakarta kini merupakan zona merah virus corona

Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!Suasana RS Darurat COVID-19 di Kemayoran (Youtube/Sekretariat Presiden)

"Jalan terbaik yang bisa kita lakukan sekarang adalah memutus persebaran virus dari kota-kota ke desa," kata Ganjar di dalam videonya.

Dia mengingatkan ibu kota kini merupakan zona merah virus corona, di mana orang-orang yang tinggal di dalamnya bisa saja sudah terpapar virus corona dengan atau tanpa gejala.

"Dan jika Anda sudah mengidap virus corona lalu Anda dekat pulang, Anda bisa menulari teman seperjalanan di bus, di kereta atau pun angkutan lainnya. Orang-orang yang di jalan juga bisa tertular. Keluarga juga bisa tertular. Bahkan satu desa bisa kena semuanya," kata Ganjar memperingatkan.

2. Jadikan kasus positif virus corona di Solo dan Purbalingga sebagai pembelajaran

Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!Suasana tes masif corona secara drive thru di Bogor, Jawa Barat (Instagram/@Ridwankamil)

Kasus pasien positif virus corona pertama yang dirawat di Solo dan tercatat baru pulang dari Bogor, menurut Ganjar dapat menjadi pembelajaran bagi seluruh masyarakat utamanya warga Jawa Tengah. Selain itu dia juga menyebutkan di wilayah Purbalingga ada empat pasien positif korona yang seluruhnya merupakan warga yang baru pulang dari Jakarta.

"Ini semua tidak lepas dari peningkatan virus corona di Jateng yang sangat cepat," kata Ganjar.

"Dalam tiga hari pasien terkonfirmasi positif melonjak. Dari 19 orang menjadi 40 orang dan sudah ada 6 orang yang meninggal," lanjut dia lagi.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Sebut Banyak Warga Jateng Cuek Soal Wabah Virus Corona

3. Catatan kasus virus corona di wilayah Jawa Tengah

Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!Dok. Humas Pemprov Jateng

Menurut Ganjar, jumlah Orang Dalam Pengawasan atau ODP naik drastis hingga 3.638 orang, serta Pasien Dalam Pengawasan ada 294 orang.

"Kenaikan signifikan ini, dugaan kami, salah satunya karena adanya lonjakan warga perantauan yang mudik ke wilayah Jawa Tengah. Hingga 26 Maret ada 46.018 pemudik dari berbagai provinsi yang pulang ke Jawa Tengah," kata Ganjar.

Pemudik paling banyak menurut dia berada di Wonogiri (42.838 orang), kota Semarang dan sekitarnya (10.979 orang), Cilacap (4.527 orang), Jepara (2.164 orang).

"Lainnya ada di Tegal, ada di Pemalang, di Pekalongan, Kudus, Pati, Grobogan, Kabupaten Magelang, Purbalingga, Boyolali, Sragen, dan Karanganyar," sambung Ganjar lagi.

4. Sepakat dengan Sultan Hamengkubuwono X, pemudik masuk dalam golongan ODP

Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X saat menjadi keynote speech dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) DIY, Kamis (5/12/2019). IDNTimes/Holy Kartika

Sepakat dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogjakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, semua pemudik menurut Ganjar otomatis masuk kategori ODP.

"Semua. Maka Bupati, Wali Kota hingga Kepala Desa, agar mendata siapa saja pemudik yang sudah datang," kata Ganjar lagi. Para pemudik ini nantinya harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari.

"Kemarin saya sudah berkoordinasi dengan Pemda DKI, dengan Gubernur Jawa Barat, selanjutnya saya akan koordinasi dengan Gubernur Jawa Timur. Kita membuat kesepakatan bersama untuk melarang warga pulang ke daerah asal," kata Ganjar.

5. Ingatkan COVID-19 adalah persoalan hidup dan mati

Ganjar Pranowo: Kalau Sayang Keluarga, Tolong Jangan Mudik, Ya!Dok. Humas Pemprov Jateng

"Untuk menjamin kehidupan warga di perantauan yang sudah tidak bisa bekerja, kami pun mengusulkan pada gugus tugas pusat agar memberikan jaring pengaman sosial," kata Ganjar.

"Ada jaminan kebutuhan dasar untuk masyarakat selama menjalani social atau physical distancing di rumahnya masing-masing," lanjut dia.

Ganjar mengingatkan masalah COVID-19 ini bukan masalah sepele.

"Ini masalah hidup-mati. Karena itu mohon, mohon sekali lagi saya mohon, jangan bersikap meremehkan. Jangan semaunya sendiri," kata Ganjar.

"Anda berdiam di rumah Insyaallah kita semua sehat. Atau Anda nekat, kita semua terancam tidak selamat," tutup dia.

Baca Juga: Soal Tegal Lockdown, Ganjar Pranowo: Niat Pak Wali Kota Baik

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya