Haris Azhar: Novel Terus Difitnah karena Kasusnya Tak Pernah Diungkap

Novel dituding telah rekayasa teror air keras

Jakarta, IDN Times - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar mengatakan Novel Baswedan masih terus difitnah karena kasus teror air kerasnya tak pernah diungkap oleh pihak kepolisian. Padahal, teror yang terjadi pada 11 April 2017 lalu nyaris merenggut kedua indera penglihatannya. 

Kini, ia harus kembali menjadi korban usai dilaporkan oleh politikus Dewi Tanjung telah membohongi publik disiram air keras. Dalam opini Dewi, Novel tak benar-benar disiram air keras. Buktinya, wajah penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu masih tetap mulus. 

Sementara, Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang menjadi tumpuan harapan, malah terus memberikan tambahan waktu kepada Polri untuk mengusut teror tersebut. Padahal, dengan adanya tambahan tenggat waktu membuktikan kepolisian tak mau mengungkap teror air keras tersebut. 

"Negara tidak bekerja, malah selalu lempar janji dari satu tim ke tim yang lain, dari satu jadwal deadline ke satu jadwal deadline yang lain. Tapi, sebetulnya gak ada yg bergerak maju dari kasus Novel itu sendiri," ujar pria yang ikut tergabung dalam tim advokasi bagi Novel Baswedan di area Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Sabtu (9/11). 

Lalu, bagaimana pandangan Haris mengenai laporan Dewi terhadap kliennya itu?

1. Novel Baswedan adalah korban fitnah dan kesehatan

Haris Azhar: Novel Terus Difitnah karena Kasusnya Tak Pernah DiungkapIDN Times/Margith Juita Damanik

Menurut Haris, tanpa perlu ada laporan Dewi Tanjung, Novel sudah menjadi korban. Kedua indera penglihatannya tidak akan bisa kembali berfungsi normal usai disiram air keras. Selain itu, ia juga menjadi korban dari fitnah yang keji. 

Negara pun, kata Haris terkesan diam dan membiarkan situasi seperti itu berlarut-larut. 

"Negara itu tidak bekerja dan selalu lempar janji dari satu tim ke tim yang lain. Dari satu jadwal deadline ke satu jadwal deadline yang lain," kata Haris pada sore tadi. 

Presiden Jokowi sempat mengungkap tim teknis yang menindak lanjuti laporan TGPF bentukan Polri hanya diberi waktu selama tiga bulan atau jatuh pada (31/10). Namun, begitu Tito Karnavian digeser menjadi Menteri Dalam Negeri, tenggat waktu itu kembali mundur. 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu memberi tambahan waktu hingga awal Desember. Kapolri baru Jenderal (Pol) Idham Azis sempat mengatakan pengungkapan kasus Novel menunggu ditunjuknya Kabareskrim baru. Dalam hal itu, lagi-lagi Novel menjadi pihak yang paling dirugikan. 

Baca Juga: Haris Azhar: Jokowi Tak akan Berani Ungkap Kasus Teror Novel Baswedan

2. Novel kembali difitnah karena pengungkapan kasusnya tidak pernah jelas

Haris Azhar: Novel Terus Difitnah karena Kasusnya Tak Pernah DiungkapIDN Times/Margith Juita Damanik

Haris menilai pengungkapan kasus Novel saat ini sudah ibarat masuk angin. Tidak jelas arahnya. 

Hal itu, menurut dia, akibat berlarut-larut pengungkapan kasus terornya. 

"Ketika kasus (teror air keras) Novel gak diselesaikan, gak dituntaskan, gak ditangani dengan baik, akhirnya situasi ini diisi oleh orang atau informasi yang menurut saya itu mengaburkan persoalan yang sebenarnya," ujar Haris. 

3. Haris Azhar tantang Dewi Tanjung tunjukkan bukti teror air keras Novel rekayasa

Haris Azhar: Novel Terus Difitnah karena Kasusnya Tak Pernah Diungkap(Politikus PDI Perjuangan Dewi Tanjung ) Istimewa

Pada sore tadi, Haris turut mempertanyakan bukti apa yang dimiliki oleh Dewi sehingga bisa menyimpulkan teror air keras yang dialami oleh Novel sebuah rekayasa. Sebab, ia tak memiliki kapasitas dan pengetahuan mengenai hal tersebut. 

"Sebetulnya orang ini ahli medis bukan, lalu tetangga (Novel) atau pengurus lingkungan yang tahu soal lokasi juga bukan. Dia ahli informasi atau jurnalis juga bukan. Jadi, sebetulnya orang ini gak punya professional standing (untuk menuding itu rekayasa)," ujar Haris.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Dewi hanya sengaja membuat kebisingan di ruang publik. 

4. Pelaporan Dewi Tanjung menjadi pengingat kasus Novel Baswedan hingga kini belum terungkap

Haris Azhar: Novel Terus Difitnah karena Kasusnya Tak Pernah DiungkapIDN Times/Margith Juita Damanik

Namun, Haris juga menilai ada sisi positif dari pelaporan yang dilakukan oleh Dewi Tanjung yakni publik sadar teror air keras yang dialami Novel belum berhasil diungkap kasusnya oleh pihak kepolisian. Justru, hal itu kembali mengingatkan publik bahwa kasus tersebut tidak jelas ujungnya. 

"Karena mayoritas publik sebetulnya itu punya empati yang cukup tinggi terhadap Novel. Dengan munculnya orang seperti ini makin menunjukan bahwa pepesan kosong di sekitar istana dan penegak hukum semakin terasa," tutur dia. 

Anehnya, petugas kepolisian, kata Haris malah mengakomodasi laporan yang dibuat Dewi. Padahal, pihak tim kuasa hukum berharap laporan itu tidak perlu ditindak lanjuti oleh petugas kepolisian. 

"Tapi giliran kasus Novel selalu dikembalikan ke Novel," kata Haris.

Bahkan, Novel pernah dituding sebagai salah satu penghambat kasusnya hingga kini belum diungkap. Penyebabnya karena mantan perwira di kepolisian itu enggan menyebut siapa nama jenderal yang pernah ia sebut diduga terlibat dalam teror air keras yang menimpanya. 

"Kalau Novel mau ngaku buat apa ada penegak hukum? Penegak hukum kan buat mencari bukti dan saksi, menindaklanjuti," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/ShzU7pW9oLY

Baca Juga: PDIP Bantah Instruksikan Dewi Tanjung untuk Polisikan Novel Baswedan

Topik:

Berita Terkini Lainnya