Hilangkan Dendam, KPAI Tangani Anak Korban Kebakaran Bidara Cina

KPAI juga membantu mengurus dokumen penting

Jakarta, IDN Times - Kebakaran menghanguskan puluhan permukiman padat penduduk di kawasan Bidara Cina, Jakarta Timur pada Minggu (27/5) dini hari. Sebanyak 43 rumah ludes terbakar akibat amukan si jago merah.

Komisioner KPAI Bidang Sosial Susianah mengampaikan pihaknya menerima pengaduan terkait kebakaran tersebut. Kebakaran yang menimpa setidaknya 72 kepala keluarga yang terdiri dari 220 korban itu, akan mendapat pengawasan dari KPAI.

Anak-anak tidak luput menjadi korban dalam kebakaran tersebut. KPAI melakukan peninjauan langsung pada Senin (28/5) siang. Pengawasan ini akan difokuskan terhadap kebutuhan anak.

1. Mencegah dendam dan menghilangkan trauma anak korban kebakaran

Hilangkan Dendam, KPAI Tangani Anak Korban Kebakaran Bidara CinaSudin Damkar

KPAI akan mengawasi langsung kondisi anak-anak yang menjadi korban kebakaran. Mulai dari kondisi kesehatan anak-anak, juga melihat bagaimana penanganan yang dilakukan bagi anak-anak korban kebakaran. Secara psikologis, anak-anak juga akan diawasi oleh KPAI.

“KAPI tidak ingin anak-anak punya dendam,” tutur Susianah, Jakarta, Senin (28/5). 

KPAI belajar dari pengalaman kebakaran yang terjadi di Taman Sari, Jakarta Barat pada awal 2018. Pada peristiwa tersebut, anak-anak yang mengetahui bahwa si jago merah melahap habis rumah mereka karena ulah satu orang yang berseteru dengan orang lain, membuat anak-anak memiliki rasa dendam.

“Koordinasi dengan Kementerian Sosial terkait psikososial anak, dan trauma healing,” tutur Susianah.

Kebakaran di Bidara Cina sendiri diketahui terjadi diduga karena kompor meledak dari salah satu rumah di permukiman tersebut.

Baca juga: Kebakaran di Bidara Cina Hanguskan 40 Rumah, 3 Warga Luka Bakar

2. Sarana dan prasarana ramah anak

Hilangkan Dendam, KPAI Tangani Anak Korban Kebakaran Bidara CinaSudin Damkar

Hal lain yang akan diperhatikan KPAI dalam pengawasan langsung pada korban kebakaran adalah ketersediaan sarana dan prasarana ramah anak di lokasi pengungsian. Hal ini dirasa penting agar anak-anak tetap aman selama berada di kawasan pengungsian yang berada di tiga tempat.

“Tapi dari pengalaman sebelumnya sarana dan prasarana tidak ramah anak,” tutur Susianah.

Susianah mengatakan keterbatasan air bersih kerap menjadi salah satu hal yang dirasa kurang di kawasan pengungsian. KPAI tidak ingin kondisi di pengungsian Jakarta Barat pada Januari lalu kembali terulang, di mana, masyarakat harus membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan mereka.

3. Membantu mengurus dokumen penting

Hilangkan Dendam, KPAI Tangani Anak Korban Kebakaran Bidara CinaSudin Damkar

Susianah mengatakan pihaknya akan membantu mengurus dokumen penting
bagi anak, khususnya yang hangus akibat si jago merah. Mulai dari ijazah, rapot, hingga akte kelahiran.

“KPAI akan berkoordinasi dengan pemerintah kota agar mempermudah untuk mengganti dokumen-dokumen penting,” tutur Susianah.

Baca juga: Ini 6 Peristiwa Kebakaran di Jakarta selama 3 Bulan Terakhir

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya